Jelang Idul Adha 2025, Sidoarjo Perketat Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban di 34 Titik Penjualan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 2 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Menjelang perayaan Idul Adha 2025, pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban di Kabupaten Sidoarjo semakin diperketat.

Tim pemeriksa kesehatan hewan telah melakukan pengecekan secara menyeluruh di 34 titik penjualan resmi yang tersebar di 15 kecamatan.

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit hewan, sekaligus untuk memastikan bahwa hewan kurban yang dijual kepada masyarakat berada dalam kondisi sehat dan layak dikurbankan, dilakukanlah pemeriksaan ini

Menurut keterangan dari drh. Tony, salah satu petugas pemeriksa, dari hasil pemantauan yang telah dilakukan, mayoritas hewan dinyatakan sehat.

Namun, pihaknya menemukan satu kasus sapi yang menunjukkan gejala tidak sehat. Sapi tersebut langsung diisolasi guna mencegah potensi penularan penyakit ke hewan lain.

Baca Juga :  Rujak Cingur Khas Desa Marengan Laok Sumenep, Kuliner Lezat dengan Aroma Rempah yang Menggugah Selera

Dirinya juga memberikan penegasan kepada peternak, khususnya yang berasal dari luar wilayah Sidoarjo, diwajibkan untuk menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) ketika membawa ternaknya untuk dijual di wilayah ini.

Aturan ini dibuat sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan hewan lokal serta untuk menjamin kualitas hewan kurban yang dipasarkan.

Sebagai catatan, pada Idul Adha tahun 2024, jumlah hewan kurban yang disembelih di wilayah Sidoarjo mencapai angka yang cukup signifikan.

Tercatat sebanyak 14.254 ekor sapi, 22.862 kambing, dan 2.084 ekor domba telah dipotong di 1.381 masjid yang tersebar di seluruh kabupaten.

Angka tersebut menunjukkan tingginya animo masyarakat dalam melaksanakan ibadah kurban serta kebutuhan terhadap hewan ternak yang sehat.

Baca Juga :  Apa Itu Private Label dan Cara UMKM Bisa Terlibat di Dalamnya

Tahun ini, pemerintah daerah kembali menetapkan 34 titik penjualan resmi hewan kurban, di mana pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin.

Fakta lain, di tiga kecamatan lain, penjualan hewan kurban dilakukan langsung dari kandang peternak, sehingga pengawasan juga tetap diterapkan secara ketat oleh tim kesehatan hewan.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berharap dengan adanya pengawasan yang menyeluruh ini, seluruh proses jual beli hewan kurban dapat berlangsung secara aman, sehat, dan sesuai dengan syariat.

Masyarakat juga diimbau untuk membeli hewan kurban hanya di titik-titik penjualan resmi atau dari peternak yang telah memenuhi persyaratan kesehatan.

Selain itu, keterlibatan aktif petugas kesehatan hewan di lapangan menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan tidak ada hewan sakit yang lolos ke pasaran.

Baca Juga :  Bursa Perlengkapan Olahraga Lokal: Solusi Cerdas untuk Akses Peralatan Olahraga dengan Harga Terjangkau

Edukasi kepada penjual dan pembeli mengenai pentingnya SKKH juga terus digencarkan, terutama menjelang puncak aktivitas penjualan hewan kurban.

Dengan pengawasan yang semakin ketat serta kesadaran masyarakat yang terus meningkat,

berharap prosesi ibadah kurban untuk tahun ini di Sidoarjo bisa berjalan dengan lancar, aman, dan juga tetap menjaga kesehatan hewan serta masyarakat.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dasar Pemasaran untuk UMKM: Mengenal Konsep 4P dan STP agar Bisnis Cepat Tumbuh
Lapas Lamongan Kembangkan Pertanian Produktif: Warga Binaan Diberi Keterampilan dan Kontribusi ke Negara
Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ketahanan Pangan, Wujud Nyata Visi Ekonomi Desa
Dorong Kemandirian Disabilitas, Dinsos Sumenep Adakan Pelatihan dan Bantuan Usaha Produktif
Tetap Setia Menjahit di Tengah Gempuran Pakaian Jadi, Liani Wagir Bangkitkan Usaha Jahit Rumahan Sejak 2012
Cara Menyisihkan Laba UMKM untuk Pengembangan Usaha secara Efektif
Strategi Cerdas Mengelola Penjualan Kredit untuk UMKM agar Arus Kas Tetap Sehat
Waspada! UMKM Bisa Gagal Hanya Karena Pengelolaan Keuangan yang Buruk

Berita Terkait

Sunday, 20 July 2025 - 07:00 WIB

Dasar Pemasaran untuk UMKM: Mengenal Konsep 4P dan STP agar Bisnis Cepat Tumbuh

Saturday, 19 July 2025 - 20:55 WIB

Lapas Lamongan Kembangkan Pertanian Produktif: Warga Binaan Diberi Keterampilan dan Kontribusi ke Negara

Saturday, 19 July 2025 - 20:27 WIB

Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ketahanan Pangan, Wujud Nyata Visi Ekonomi Desa

Saturday, 19 July 2025 - 19:53 WIB

Dorong Kemandirian Disabilitas, Dinsos Sumenep Adakan Pelatihan dan Bantuan Usaha Produktif

Saturday, 19 July 2025 - 19:09 WIB

Tetap Setia Menjahit di Tengah Gempuran Pakaian Jadi, Liani Wagir Bangkitkan Usaha Jahit Rumahan Sejak 2012

Berita Terbaru