Kebijakan Tarif Impor Trump Dinilai Ancam Ekonomi Jatim, Industri Terancam Lumpuh

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 6 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto,

mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, yang menaikkan tarif impor hingga 32% melalui skema yang dikenal dengan nama The Fair and Reciprocal Plan.

Menurutnya, kebijakan ini dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap perekonomian Jawa Timur.

Ia menilai bahwa efek dari kebijakan tersebut tidak hanya bersifat langsung, tetapi juga merambat secara tidak langsung ke berbagai sektor.

Salah satu dampak langsung yang dikhawatirkan adalah turunnya volume ekspor Jawa Timur ke Amerika Serikat.

AS selama ini menjadi salah satu pasar utama ekspor nonmigas provinsi tersebut, dengan nilai ekspor pada Januari 2025 mencapai sekitar US$ 281,96 juta atau setara 14,50% dari total ekspor nonmigas Jawa Timur.

Baca Juga :  Pasokan Melimpah, Harga Cabai Rawit di Kediri Terus Turun Jelang Akhir Mei 2025

Produk-produk unggulan Jawa Timur seperti perhiasan, logam, tekstil, alas kaki, produk elektronik, serta kayu dan turunannya, disebutkan berpotensi mengalami penurunan permintaan yang signifikan.

Penurunan ini diperkirakan akan berdampak langsung pada perolehan devisa daerah.

Lebih lanjut, Adik mengingatkan bahwa gangguan terhadap rantai pasok juga menjadi dampak tak langsung yang serius.

Menurunnya ekspor akan memengaruhi kelangsungan industri pendukung, termasuk pemasok bahan baku lokal dan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari ekosistem industri.

Ketika permintaan menurun, arus kas pelaku usaha terganggu, rencana investasi tertunda, dan seluruh sistem produksi ikut terdampak.

Kondisi ini berpotensi memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri padat karya.

Adik menyebut sektor garmen, alas kaki, elektronik, dan industri berbasis kayu sebagai yang paling rentan terkena dampaknya.

Baca Juga :  Budidaya Jamur Tiram di Desa Deketkulon: Strategi Inovatif Mendukung Ketahanan Pangan

Ribuan tenaga kerja di sektor-sektor tersebut terancam kehilangan pekerjaan, yang pada akhirnya berdampak pada pendapatan rumah tangga dan daya beli masyarakat secara luas.

Ia juga menyatakan bahwa penurunan ekspor serta menurunnya produksi industri akan menyebabkan berkurangnya penerimaan daerah dari sektor pajak dan retribusi.

Efek domino ini bahkan bisa memengaruhi sektor jasa, transportasi, hingga logistik, yang selama ini turut bergantung pada aktivitas industri dan ekspor.

Daya beli masyarakat pun diprediksi akan ikut melemah, dan pertumbuhan ekonomi daerah berpotensi stagnan.

Lebih jauh, ia memperingatkan bahwa PHK massal bukan hanya berdampak ekonomi, namun juga menimbulkan risiko sosial.

Ketimpangan sosial, peningkatan angka kemiskinan, putus sekolah, hingga potensi instabilitas sosial seperti demonstrasi di kawasan industri menjadi risiko yang harus diwaspadai.

Baca Juga :  Dari Hobi Jadi Rezeki: Perjuangan UMKM Keripik Buah Malang Bu Siti Munifah

Sebagai solusi, Adik mendorong adanya penguatan pasar dalam negeri, diversifikasi negara tujuan ekspor, serta peningkatan investasi di sektor-sektor strategis seperti pangan dan energi terbarukan.

Ia menekankan pentingnya pemulihan kepercayaan pelaku usaha melalui komunikasi yang efektif dan kebijakan konkret.

Ia juga menyoroti menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, tingkat kepercayaan terhadap Presiden Prabowo disebut awalnya berada di atas 80%, namun mengalami penurunan sebesar 20% saat memasuki masa pemerintahan, dan menurun lagi 20% setelah kebijakan mulai dijalankan.

Kondisi ini membuat kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah mendekati angka 50%.

Sebagai penutup, Adik menegaskan bahwa seluruh pihak, baik pemerintah maupun pelaku ekonomi, harus bersikap inovatif, adaptif, dan kolaboratif agar mampu menghadapi tantangan global yang kian kompleks.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

BRI Salurkan Rp489 Miliar KUR di Ponorogo: Dorong UMKM Tumbuh dan Naik Kelas
Panen Raya Jagung Serentak: Kolaborasi Forkopimda Batu Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Presiden Prabowo Berikan Sapi Kurban Hampir 1 Ton untuk Ponorogo di Idul Adha 1446 H
PT RPH Surabaya Siap Layani Hewan Kurban Iduladha 2025, Pastikan Sehat dan Bebas Penyakit
Panen Raya Jagung Kuartal II di Madiun: Bukti Nyata Sinergi untuk Ketahanan Pangan Nasional
Butuh Jasa Arsitek Rumah Jakarta? Desain Mewah, Harga Terjangkau!
7 Tips Jitu Memilih Perusahaan Ekspedisi yang Aman dan Terpercaya
Menjelang Iduladha, Konsumsi Masyarakat Menurun: Munculnya Kesadaran Finansial di Tengah Tekanan Ekonomi

Berita Terkait

Thursday, 5 June 2025 - 21:00 WIB

BRI Salurkan Rp489 Miliar KUR di Ponorogo: Dorong UMKM Tumbuh dan Naik Kelas

Thursday, 5 June 2025 - 20:30 WIB

Panen Raya Jagung Serentak: Kolaborasi Forkopimda Batu Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Thursday, 5 June 2025 - 20:00 WIB

Presiden Prabowo Berikan Sapi Kurban Hampir 1 Ton untuk Ponorogo di Idul Adha 1446 H

Thursday, 5 June 2025 - 19:00 WIB

Panen Raya Jagung Kuartal II di Madiun: Bukti Nyata Sinergi untuk Ketahanan Pangan Nasional

Thursday, 5 June 2025 - 17:16 WIB

Butuh Jasa Arsitek Rumah Jakarta? Desain Mewah, Harga Terjangkau!

Berita Terbaru