Inflasi Malang Naik Tajam Jelang Lebaran 2025, Sektor Energi dan Pangan Jadi Pemicu Utama

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 9 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Inflasi di Kota Malang menunjukkan peningkatan signifikan pada Maret 2025. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulan ke bulan (month-to-month/mtm) tercatat sebesar 1,37%.

Angka ini melonjak drastis dibanding Februari 2025 yang justru mengalami deflasi sebesar 0,69%.

Sementara itu, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 0,49%, menandakan adanya tekanan harga yang mulai meningkat meski masih dalam batas aman.

Sektor Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Lainnya tercatat sebagai kontributor terbesar terhadap laju inflasi di Kota Malang.

Kenaikan harga di sektor ini utamanya dipicu oleh berakhirnya kebijakan diskon 50% tarif listrik untuk pelanggan PLN dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA, yang telah berlaku sejak pandemi namun resmi dihentikan per akhir Februari 2025.

Normalisasi tarif ini memberi dampak langsung terhadap pengeluaran rumah tangga, terutama dari kelompok masyarakat menengah ke bawah.

Selain sektor energi, bahan pangan juga menjadi penyumbang utama inflasi selama bulan Maret 2025.

Komoditas seperti bawang merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam ras mengalami lonjakan harga yang cukup tajam.

Baca Juga :  Pasar Wisata Sumberkoso: Destinasi Berbasis Kearifan Lokal yang Kembali Dibuka

Peningkatan harga tersebut erat kaitannya dengan tingginya permintaan selama bulan Ramadhan yang biasanya diikuti dengan lonjakan konsumsi menjelang Idulfitri.

Fenomena musiman tersebut diperparah oleh gangguan pada sektor produksi, terutama hortikultura.

Curah hujan tinggi yang terjadi selama Maret 2025 menghambat proses panen di beberapa wilayah, sehingga pasokan sejumlah komoditas mengalami penurunan.

Fenomena tunda petik cabai rawit yang terjadi sejak tujuh hari menjelang Lebaran juga menyebabkan terbatasnya distribusi ke pasar, sehingga harga semakin terdorong naik.

Beras, sebagai salah satu komoditas utama kebutuhan pokok, juga mencatat kenaikan harga, khususnya jenis beras premium.

Lonjakan ini sebagian disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat untuk kebutuhan zakat fitrah.

Momentum keagamaan tahunan tersebut kerap memicu lonjakan konsumsi, yang pada akhirnya memberi tekanan pada harga di pasar.

Meski terjadi peningkatan inflasi di sejumlah sektor, kondisi ini sedikit tertahan oleh deflasi pada beberapa komoditas.

Sayuran seperti kangkung, bayam, wortel, dan terong mencatat penurunan harga yang cukup signifikan.

Selain itu, tarif angkutan udara mengalami penurunan, menyusul implementasi kebijakan pemerintah melalui PMK No.18 Tahun 2025 yang memberikan subsidi PPN untuk tiket pesawat ekonomi domestik.

Baca Juga :  Sepak Terjang Paguyuban UMKM Karangbesuki Malang

Kebijakan ini dinilai cukup efektif dalam menurunkan biaya perjalanan selama musim mudik Lebaran.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, menilai bahwa meskipun terjadi peningkatan inflasi, situasi di Kota Malang masih dalam kategori terkendali.

Ia menjelaskan bahwa keberhasilan menjaga stabilitas harga tidak lepas dari sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

TPID Kota Malang terus melakukan berbagai inisiatif untuk meredam tekanan inflasi.

Program pasar murah yang tersebar di 25 titik, operasi pasar di Kantor Pos, serta inspeksi pasar menjadi langkah konkret yang dilakukan untuk mengendalikan harga.

Upaya ini dilengkapi dengan panen cabai merah yang dilakukan secara lokal, serta pengembangan urban farming guna memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan.

TPID juga memperkuat kerja sama strategis dengan Perum Bulog serta 11 penggilingan beras swasta yang tersebar di Kota Malang.

Kolaborasi ini ditujukan untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga beras di tengah lonjakan permintaan masyarakat.

Baca Juga :  Petani Cabai Kediri Harapkan Penerbangan Langsung ke Timika untuk Mempercepat Pengiriman ke Papua

Dalam hal pengambilan kebijakan, pemanfaatan data menjadi elemen penting yang ditekankan oleh Febrina.

Ia mengungkapkan bahwa pemantauan harga yang dilakukan melalui sistem digital seperti Mbois Stat dan Siskaperbapo membantu TPID mengambil keputusan secara cepat dan tepat.

Keakuratan data menjadi landasan utama dalam menyusun langkah-langkah pengendalian yang responsif terhadap dinamika pasar.

Lebih lanjut, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan Bank Indonesia terus diperkuat melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Program ini dijalankan bersamaan dengan strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif kepada masyarakat.

Tujuan dari sinergi ini adalah memastikan inflasi tetap dalam rentang sasaran nasional, yakni 2,5 ± 1% secara tahunan.

Secara keseluruhan, meskipun inflasi Kota Malang mengalami lonjakan tajam pada Maret 2025, kondisi ini masih dinilai dalam batas kendali berkat koordinasi antarlembaga yang solid.

Langkah-langkah mitigasi yang cepat, penggunaan data real-time, dan penguatan distribusi pasokan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga di tengah tantangan musiman seperti Ramadhan dan Idulfitri.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Mengapa Kualitas Produk dan Layanan Menjadi Kunci Kesuksesan Usaha
Strategi Bertahan di Masa Sulit: Peran Krusial Modal Usaha dalam Menghadapi Krisis
Strategi Membangun Reputasi Bisnis Melalui Pemanfaatan Modal yang Efektif
Kesiapan Modal: Kunci Sukses dalam Menangkap Peluang Pertumbuhan Bisnis
Panen Raya Padi di Jatiroto Lumajang, Babinsa dan Petani Bersinergi Wujudkan Swasembada Pangan
Panen Raya di Sejumlah Daerah Tekan Harga Cabai di Pasar Induk Pare
Harga Kelapa Naik, Pedagang di Pasar Anom Baru Sumenep Resah
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polres Sumenep Kunjungani Sentra Peternakan Ayam Desa Pabian

Berita Terkait

Saturday, 19 April 2025 - 14:00 WIB

Mengapa Kualitas Produk dan Layanan Menjadi Kunci Kesuksesan Usaha

Saturday, 19 April 2025 - 12:00 WIB

Strategi Bertahan di Masa Sulit: Peran Krusial Modal Usaha dalam Menghadapi Krisis

Saturday, 19 April 2025 - 10:00 WIB

Strategi Membangun Reputasi Bisnis Melalui Pemanfaatan Modal yang Efektif

Saturday, 19 April 2025 - 08:46 WIB

Kesiapan Modal: Kunci Sukses dalam Menangkap Peluang Pertumbuhan Bisnis

Friday, 18 April 2025 - 21:00 WIB

Panen Raya Padi di Jatiroto Lumajang, Babinsa dan Petani Bersinergi Wujudkan Swasembada Pangan

Berita Terbaru