Jelang Idul Adha 1446 H, Penjualan Hewan Kurban di Magetan Masih Sepi Pembeli

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 28 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Sebuah fakta menarik terlihat, menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, aktivitas penjualan hewan kurban di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang pada tahun-tahun sebelumnya ramai, sekali ini masih menunjukkan tren yang relatif sepi.

Situasi ini terlihat jelas di Pasar Hewan Kliwon Gorang-gareng, Rabu (28/5/2025), di mana pedagang sapi maupun kambing mengeluhkan rendahnya minat beli masyarakat.

Slamet Riyadi, seorang pedagang sapi asal Desa Sumberagung, Kecamatan Plaosan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini penjualan hewan ternaknya masih belum mengalami peningkatan signifikan.

Ia menyebutkan bahwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penjualan tahun ini justru mengalami penurunan.

Menurutnya, kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih serta dampak dari serangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menjadi penyebab utama lambatnya perputaran jual beli hewan kurban.

Baca Juga :  Keju Produksi Kabupaten Malang Capai 1 Ton Setiap Tahun, Dipasarkan ke Kota Besar

Slamet menambahkan bahwa saat ini sapi yang paling diminati berada di kisaran harga Rp 21 juta hingga Rp 25 juta, sementara sapi dengan harga terendah berada pada angka Rp 19 juta.

Adapun sapi premium dengan ukuran lebih besar dan kualitas lebih tinggi dibanderol di atas Rp 30 juta.

Sementara itu, kondisi yang lebih memprihatinkan dialami para pedagang kambing. Agus Sadimin, salah satu pedagang kambing dari Karangrejo, Kecamatan Kawedanan,

menuturkan bahwa penjualan kambing di pasar sangat lesu bahkan nyaris tidak mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasa.

Ia mengaku beberapa kali harus membawa kembali kambing dagangannya ke rumah karena tidak laku terjual sama sekali.

Baca Juga :  Koperasi Merah Putih Ditargetkan Terbentuk di Seluruh Desa dan Kelurahan pada Juli 2025

Agus memberikan penjelasan bahwa salah satu penyebab utama rendahnya penjualan kambing, disebabkan karena banyak warga  memelihara ternak kambingnya sendiri.

Selain itu, sebagian besar pembeli lebih memilih membeli langsung ke rumah peternak untuk mendapatkan harga lebih murah dan pilihan yang lebih banyak. Kondisi ini membuat aktivitas jual beli kambing di pasar semakin sepi.

Harga kambing yang ditawarkan para pedagang di Pasar Hewan Gorang-gareng saat ini berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta per ekor.

Harga tersebut dinilai masih kompetitif dan sesuai dengan standar pasar, namun tetap saja belum mampu mendorong peningkatan transaksi secara signifikan.

Meskipun kondisi pasar belum menggembirakan, baik pedagang sapi maupun kambing tetap menyimpan harapan bahwa penjualan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan menjelang puncak perayaan Idul Adha.

Baca Juga :  Inovasi Ekonomi Kemenparekraf Dorong Talenta Film Daerah Melalui Program AKTIF di Kediri

Mereka berharap adanya lonjakan permintaan yang biasanya terjadi mendekati hari-hari terakhir sebelum Hari Raya Qurban.

Fenomena ini menjadi perhatian tersendiri bagi para pelaku usaha ternak, terutama di tengah tantangan ekonomi yang belum stabil dan perubahan perilaku konsumen yang kini cenderung lebih praktis serta selektif dalam membeli hewan kurban.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Lapas Lamongan Kembangkan Pertanian Produktif: Warga Binaan Diberi Keterampilan dan Kontribusi ke Negara
Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ketahanan Pangan, Wujud Nyata Visi Ekonomi Desa
Dorong Kemandirian Disabilitas, Dinsos Sumenep Adakan Pelatihan dan Bantuan Usaha Produktif
Tetap Setia Menjahit di Tengah Gempuran Pakaian Jadi, Liani Wagir Bangkitkan Usaha Jahit Rumahan Sejak 2012
Kementerian Perdagangan Dorong UMKM Kembangkan Produk Bernilai Tinggi dan Siap Ekspor
Pemkab Bangkalan Dirikan Bank Sampah di Kantor Pemerintahan, Dorong ASN Jadi Pelopor Lingkungan Bersih
Kinerja Terminal Petikemas Nilam Tanjung Perak Meningkat 10 Persen, Misi Dagang Jatim Jadi Pendorong Utama
Jember Jadi Episentrum Kopi dan Tembakau Jawa Timur, Siap Tembus Pasar Ekspor Dunia

Berita Terkait

Saturday, 19 July 2025 - 20:55 WIB

Lapas Lamongan Kembangkan Pertanian Produktif: Warga Binaan Diberi Keterampilan dan Kontribusi ke Negara

Saturday, 19 July 2025 - 20:27 WIB

Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ketahanan Pangan, Wujud Nyata Visi Ekonomi Desa

Saturday, 19 July 2025 - 19:53 WIB

Dorong Kemandirian Disabilitas, Dinsos Sumenep Adakan Pelatihan dan Bantuan Usaha Produktif

Saturday, 19 July 2025 - 19:09 WIB

Tetap Setia Menjahit di Tengah Gempuran Pakaian Jadi, Liani Wagir Bangkitkan Usaha Jahit Rumahan Sejak 2012

Friday, 18 July 2025 - 21:00 WIB

Kementerian Perdagangan Dorong UMKM Kembangkan Produk Bernilai Tinggi dan Siap Ekspor

Berita Terbaru