Kapal Slerek, Tulang Punggung Nelayan di Pantai Selatan Malang

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 5 December 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapal slerek di Pantai Selatan Malang jadi andalan nelayan. Biaya produksi hingga Rp 900 juta, mampu tangkap ikan hingga 30 ton.

Kapal slerek di Pantai Selatan Malang jadi andalan nelayan. Biaya produksi hingga Rp 900 juta, mampu tangkap ikan hingga 30 ton.

UMKMJATIM.COM – Pantai Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, menjadi salah satu pusat aktivitas nelayan di Kabupaten Malang. Di kawasan ini, kapal slerek menjadi alat utama nelayan untuk melaut. Pembuatan kapal-kapal ini memakan biaya yang tidak sedikit, mulai dari Rp 600 juta hingga Rp 900 juta, tergantung pada bahan yang digunakan.

Imam Harianto, seorang teknisi kapal di galangan kapal Pantai Sendangbiru, memaparkan rincian biaya tersebut.
“Biaya produksinya bervariasi, tergantung bahan yang digunakan. Untuk kapal yang menggunakan kayu Jawa seperti jati itu harganya Rp 600 juta,” jelas Imam.

Namun, untuk bahan kayu ulin atau kayu besi, biayanya bisa mencapai Rp 900 juta. Menurut Imam, kayu ulin memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan kayu jati.
“Kalau yang menggunakan kayu ulin atau kayu besi itu bisa Rp 900 juta. Sebab, kayu ulin lebih kuat dan tahan lama dibanding kayu jati,” tambah pria 38 tahun itu.

Baca Juga :  DKPP Kota Malang Perkuat Pengawasan Pangan dari Hulu ke Hilir untuk Lindungi Konsumen

Kayu ulin juga dikenal tahan air dan jamur, sehingga cocok digunakan dalam lingkungan berair seperti laut. Bahkan, kayu ini diyakini mampu bertahan hingga ribuan tahun dengan perawatan yang baik.

Proses Produksi yang Memakan Waktu

Selain biaya, waktu produksi kapal juga menjadi tantangan tersendiri. Imam menjelaskan bahwa durasi pengerjaan tergantung pada ukuran kapal. Misalnya, kapal dengan kapasitas 30 Gross Ton (GT) membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk diselesaikan.
“Kapal ini sudah 90 persen selesai. Ukurannya sekitar 16 meter panjang, tinggi 2 meter, dan lebar 4 meter,” papar Imam.

Kapal dengan kapasitas tersebut mampu menampung sekitar 30 ton ikan dalam sekali perjalanan. Biasanya, kapal ini berlayar selama satu hari satu malam dan dioperasikan oleh belasan orang selama proses pengerjaan.

Baca Juga :  BSU Rp600 Ribu Dihentikan per Oktober 2025, Ini Alasan Resmi dari Pemerintah

Ikan Hasil Tangkap Kapal Slerek

Menurut Imam, kapal slerek umumnya digunakan untuk menangkap ikan-ikan kecil seperti cakalang, pindang, dan salem.
“Kapal ini bisa menampung ikan sekitar 30 ton dengan waktu berlayar satu hari satu malam,” katanya.

Namun, kapal slerek tidak difungsikan untuk menangkap ikan besar seperti tuna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan alat tangkap berupa jaring yang digunakan. Berbeda dengan kapal sekoci, yang selain menggunakan jaring, juga dilengkapi alat pancing untuk menangkap ikan-ikan besar.

Imam juga menambahkan bahwa waktu berlayar kapal sekoci lebih lama dibandingkan kapal slerek.
“Waktu berlayarnya pun lebih lama, yakni bisa sampai dua pekan,” jelasnya.

Kapal slerek menjadi saksi penting kehidupan nelayan di Pantai Selatan Kabupaten Malang, baik sebagai alat utama penangkap ikan maupun sebagai simbol keberlanjutan tradisi dan kehidupan maritim di wilayah ini.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Panduan Lengkap Cara Daftar PPG Prajabatan 2025: Syarat, Langkah, dan Tips Agar Lolos Seleksi
Cara Terbaru Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan 2025: Mudah, Aman, dan Wajib Diketahui Pekerja!
Bupati Rio Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Situbondo Capai 8 Persen, Pasar Murah Jadi Strategi Jaga Stabilitas Harga
Semangat Petani Tempeh Tengah: Wujud Dukungan Nyata terhadap Program Pertanian Berkelanjutan di Lumajang
Pemprov Jatim Dorong Efisiensi PAD Lewat Digitalisasi dan Analisis Tarif Berbasis Pasar
BPKP Jatim dan Gubernur Khofifah Bahas Strategi Peningkatan PAD dan Ketahanan Pangan Daerah
Sudah Terdaftar di DTSEN? Begini Cara Cek Status Bansos PKH dan BPNT Terbaru 2025
Mengapa Dana PIP Belum Cair Meski Rekening Sudah Aktif? Ini Penjelasan Lengkapnya

Berita Terkait

Friday, 17 October 2025 - 09:00 WIB

Panduan Lengkap Cara Daftar PPG Prajabatan 2025: Syarat, Langkah, dan Tips Agar Lolos Seleksi

Friday, 17 October 2025 - 07:00 WIB

Cara Terbaru Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan 2025: Mudah, Aman, dan Wajib Diketahui Pekerja!

Thursday, 16 October 2025 - 20:30 WIB

Bupati Rio Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Situbondo Capai 8 Persen, Pasar Murah Jadi Strategi Jaga Stabilitas Harga

Thursday, 16 October 2025 - 20:09 WIB

Semangat Petani Tempeh Tengah: Wujud Dukungan Nyata terhadap Program Pertanian Berkelanjutan di Lumajang

Thursday, 16 October 2025 - 19:30 WIB

Pemprov Jatim Dorong Efisiensi PAD Lewat Digitalisasi dan Analisis Tarif Berbasis Pasar

Berita Terbaru