UMKMJATIM.COM – Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBMPR) Kabupaten Bojonegoro menggelar pembinaan teknis Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada Rabu (4/12/2024) di Hall Adelia Cafe dan Resto. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri di sektor konstruksi, sejalan dengan instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2022.
Acara tersebut dihadiri oleh Asisten II Pemkab Bojonegoro Kusnandaka Tjatur Prasetijo yang mewakili Pj Bupati Bojonegoro, Kepala Dinas PUBMPR Retno Wulandari, serta perwakilan dari 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), asosiasi jasa konstruksi, konsultan, rantai pasok material, dan lebih dari 100 badan usaha jasa konstruksi.
Pembinaan untuk Optimalkan Produk Lokal
Kepala Dinas PUBMPR, Retno Wulandari, menyatakan bahwa pembinaan teknis ini melibatkan empat narasumber ahli dari berbagai institusi:
- Sukaryanto, S.T., pembina jasa konstruksi ahli pertama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Wilayah IV Surabaya.
- Nurin Pramadini, S.T., M.Eng., pembina jasa konstruksi ahli muda dari institusi yang sama.
- Erdin Sucahyono, M.Si., pengelola PBJ ahli muda di Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro.
- Dra. Murtiasih Fatimah, S.H., M.Si., Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Pemberdayaan Industri Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro.
Retno menjelaskan, kegiatan ini telah dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait, termasuk enam OPD pengampu kegiatan jasa konstruksi. “Dengan adanya kegiatan seperti ini, semoga pencapaian TKDN yang ditargetkan Pemkab Bojonegoro bisa terpenuhi,” ucapnya.
Apresiasi dan Dukungan Pemkab
Asisten II Pemkab Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur, menyampaikan apresiasi kepada Dinas PUBMPR atas pelaksanaan pembinaan teknis TKDN. Menurutnya, kebijakan TKDN sangat penting untuk mendorong pemanfaatan produk lokal dalam setiap proses pengadaan barang dan jasa.
“TKDN merupakan kebijakan strategis untuk memaksimalkan produk dalam negeri. Dalam setiap kegiatan, minimal 40% produk yang digunakan harus berasal dari dalam negeri,” tegas Kusnandaka.
Ia menambahkan, kebijakan ini mendukung gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia” yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi lokal serta kesejahteraan masyarakat. “Jika penerapan TKDN dilakukan optimal, maka dampaknya akan terasa pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Kolaborasi untuk Capaian Maksimal
Retno menambahkan bahwa pembinaan teknis ini adalah langkah penting dalam menyelaraskan tujuan Pemkab Bojonegoro dengan kebijakan nasional. Selain itu, kolaborasi antara OPD, pelaku jasa konstruksi, dan masyarakat diharapkan mampu meningkatkan implementasi TKDN di sektor konstruksi.
Acara ini mencerminkan komitmen Pemkab Bojonegoro untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri, meningkatkan daya saing lokal, serta memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro.