UMKMJATIM.COM – Setelah sukses meluncurkan program Inkubator Agripreneur Tebu di Kota Pekalongan, PT Sinergi Gula Nusantara, bersama PT Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Agro Nusantara, kembali membuka program serupa di Kediri. Program ini bertujuan untuk mengajak generasi muda berperan aktif dalam mewujudkan swasembada gula yang ditargetkan tercapai pada 2028.
Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, menyatakan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencapai swasembada gula. Produksi gula dalam negeri masih belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi nasional. Hal ini berdampak pada ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuka peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat dalam pengembangan industri tebu.
“Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, sebuah program inovatif bernama Inkubator Agripreneur Tebu hadir untuk memberikan solusi,” kata Mahmudi saat Talkshow Menyongsong Program Agripreneur Tebu bertema “Menggapai Swasembada Gula dengan Meningkatkan Produksi melalui Pengembangan Agripreneur Tebu” yang diselenggarakan di Grand Panglima Ballroom Kediri, Senin (2/12).
Program ini dirancang untuk melatih dan mendampingi petani muda yang berminat menjadi agripreneur profesional yang dapat mengelola perkebunan tebu secara modern, produktif, dan berkelanjutan. Mahmudi menambahkan, para peserta akan mendapatkan pelatihan teknis, dukungan bisnis, dan pendampingan dari ahli untuk memperkuat kapasitas mereka dalam membangun usaha tani yang berdampak positif pada sektor pertanian Indonesia.
“Melalui program ini, para peserta akan diberikan berbagai pelatihan teknis dan dukungan bisnis, serta pendampingan dari ahli yang akan memperkuat kapasitas mereka dalam membangun usaha tani yang berdampak positif pada sektor pertanian Indonesia,” paparnya.
Program ini memiliki beberapa tahapan yang meliputi seleksi awal, bootcamp, pelatihan lapangan, pendampingan ahli, inkubasi usaha, pendanaan, dan kemitraan. Setiap tahapan dirancang untuk saling mendukung guna menghasilkan petani muda yang siap bersaing dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
Mahmudi menjelaskan, program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membuka ruang bagi generasi muda untuk memaksimalkan potensi diri di bidang usaha pertanian dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
“Program Inkubator Agripreneur Tebu memberikan ruang bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam revolusi pertanian modern. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka yang ingin terlibat dalam salah satu sektor strategis yang berperan penting dalam masa depan ketahanan pangan Indonesia,” tambah Mahmudi.
Sebelumnya, program Inkubator Agripreneur Tebu juga diadakan di Kota Pekalongan pada bulan November 2024. Pada kelompok pertama, sepuluh peserta terbaik berhasil terpilih menjadi calon agripreneur tebu dan dilantik oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Program ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak sebagai mitra strategis dari program nasional swasembada gula. BNI dan Bank Mandiri memberikan dukungan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai solusi bagi petani untuk mendapatkan akses dana guna pengembangan usaha. Selain itu, PT Petrokimia Gresik juga memberikan dukungan melalui program “Makmur,” yang menyediakan akses pupuk pertanian sebagai solusi dari perusahaan BUMN bagi para pelaku usaha pertanian.
Dengan berbagai dukungan ini, program Inkubator Agripreneur Tebu berharap dapat mendorong generasi muda untuk terlibat dalam industri tebu, sekaligus berperan dalam mencapai swasembada gula di Indonesia pada tahun 2028.