Khofifah Dorong Produk Agrikultur Jatim Masuk Pasar Tiongkok, Potensi Durian dan Salak Jadi Unggulan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 2 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Khofifah dorong produk agrikultur Jatim, seperti durian dan salak, untuk tembus pasar Tiongkok guna tingkatkan kesejahteraan petani

Khofifah dorong produk agrikultur Jatim, seperti durian dan salak, untuk tembus pasar Tiongkok guna tingkatkan kesejahteraan petani

UMKMJATIM.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa semakin mengukuhkan komitmennya untuk memperluas pasar produk agrikultur asal Jatim ke pasar global. Dalam sebuah pertemuan dengan Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xu Yong di Surabaya, Khofifah memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan berbagai produk unggulan daerah, seperti durian, salak, dan kelapa kopyor.

Khofifah menekankan potensi luar biasa yang dimiliki oleh produk agrikultur Jawa Timur, terutama dalam hal kualitas dan kuantitas. “Jawa Timur ini penghasil durian terbesar di Indonesia. Per tahun, kita bisa menghasilkan durian 488.356 ton,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa kualitas durian premium dari Jatim seperti Black Thorn, Musang Kiang, dan Bawor sangat layak bersaing di pasar internasional, bahkan menurutnya rasanya lebih enak dibandingkan dengan durian dari negara asalnya.

Baca Juga :  Panduan Lengkap Cara Daftar UMKM Online untuk Perseorangan

Selain durian, Khofifah juga memaparkan keunggulan produk salak dari Jatim. “Per tahun produksi salak Jatim mencapai 385.830 ton, dan salak Jatim dikenal manis, daging buahnya tebal, kadar airnya tinggi, dan ukurannya besar terutama salak Pronojiwo Lumajang,” jelasnya.

Bahkan, salak Pronojiwo Jatim disebut-sebut memiliki kualitas yang dapat mengalahkan salak pondok yang lebih dikenal luas.

Kelapa kopyor juga menjadi salah satu produk unggulan yang mendapat perhatian dalam pertemuan tersebut. “Jatim memiliki produksi kelapa kopyor melimpah, terutama di Lamongan, Sumenep, dan beberapa daerah lainnya,” kata Khofifah.

Kelapa kopyor memiliki nilai ekonomi tinggi karena kelapa ini tidak mudah ditemukan seperti kelapa biasa dan memiliki permintaan yang cukup tinggi.

Baca Juga :  Fluktuasi Harga Pangan di Jawa Timur: Data Terbaru dari Disperindag

Konjen Xu Yong menyambut baik ajakan Khofifah untuk memperkenalkan produk agrikultur Jatim ke pasar Tiongkok. Dalam percakapan tersebut, Khofifah mengungkapkan bahwa Xu siap memfasilitasi proses ekspor dan mengatasi berbagai tantangan yang mungkin timbul, seperti pemenuhan persyaratan dan standar yang ditetapkan Tiongkok.

“Kami bersyukur bahwa Mr. Xu Yong sangat menyambut baik rencana ini. Bahkan beliau siap untuk mendorong dan memfasilitasi,” ujar Khofifah. Ia juga memastikan bahwa Pemprov Jatim siap membantu mempertemukan para pelaku usaha dan petani Jatim dengan mitra dari Tiongkok untuk kelancaran perdagangan.

“Harapan dari semua ikhtiar ini tentu saja adalah petani kita, pelaku usaha kita, bisa semakin memperluas jejaring dan pasarnya. Dan produk agrikultur kita semakin menembus pasar global,” tambahnya. Khofifah juga berharap dengan semakin terbukanya pasar global, kesejahteraan petani dan masyarakat Jawa Timur dapat meningkat.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Meski Luas Panen Menurun, Produksi Padi dan Beras Kota Malang Tahun 2024 Justru Naik
Kodim 0812 Lamongan Gandeng UNISLA untuk Dorong Swasembada Pangan Lewat Varietas Padi Unggul PMJ 02
Harga Cabai di Sumenep Turun Drastis Pasca Lebaran, Pedagang dan Warga Bernapas Lega
Rieke Fransisca dan Akademi Mode: Membuka Peluang UMKM Lewat Dunia Fashion
Transformasi Apel Nongkojajar: Dari Buah Segar Menjadi Sari Apel Bernilai Tinggi
5 Alasan Pentingnya Vitamin dalam Budidaya Lele dan Estimasi Biaya yang Perlu Disiapkan
5 Strategi Efektif Mengelola Pakan Lele agar Cepat Panen dan Hemat Biaya
5 Tips Membeli Benih Lele Berkualitas untuk Budidaya: Modal Terjangkau, Hasil Maksimal

Berita Terkait

Tuesday, 15 April 2025 - 21:00 WIB

Meski Luas Panen Menurun, Produksi Padi dan Beras Kota Malang Tahun 2024 Justru Naik

Tuesday, 15 April 2025 - 20:30 WIB

Kodim 0812 Lamongan Gandeng UNISLA untuk Dorong Swasembada Pangan Lewat Varietas Padi Unggul PMJ 02

Tuesday, 15 April 2025 - 20:00 WIB

Harga Cabai di Sumenep Turun Drastis Pasca Lebaran, Pedagang dan Warga Bernapas Lega

Tuesday, 15 April 2025 - 19:30 WIB

Rieke Fransisca dan Akademi Mode: Membuka Peluang UMKM Lewat Dunia Fashion

Tuesday, 15 April 2025 - 19:07 WIB

Transformasi Apel Nongkojajar: Dari Buah Segar Menjadi Sari Apel Bernilai Tinggi

Berita Terbaru