Menyelami Peran Sektor Informal: UKM sebagai Sumber Penghidupan di Tengah Tantangan Ekonomi

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 23 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Sektor informal telah lama menjadi tulang punggung ekonomi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Salah satu wujud konkret dari sektor ini adalah kegiatan Livelihood Activities, yaitu berbagai usaha kecil dan menengah (UKM) yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata pencaharian.

Kegiatan ini menyediakan kesempatan kerja dan menjadi solusi bagi mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan di sektor formal.

Contoh paling nyata dari aktivitas ini adalah keberadaan pedagang kaki lima yang tersebar di berbagai sudut kota.

Sektor informal memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari sektor formal.

Usaha-usaha ini umumnya tidak memiliki izin formal atau terdaftar dalam administrasi pemerintah, sehingga sering kali tidak terlindungi oleh regulasi ketenagakerjaan maupun jaminan sosial.

Namun, justru fleksibilitas inilah yang membuat sektor informal tumbuh subur, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah yang membutuhkan pekerjaan segera tanpa banyak persyaratan.

Baca Juga :  Bisnis dari Hobi Fotografi: Ubah Kesenangan Jadi Penghasilan Menjanjikan

UKM dalam sektor informal memainkan peran penting dalam mengurangi tingkat pengangguran.

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Bagi banyak orang, menjalankan usaha kecil seperti membuka warung makan, berjualan di pasar tradisional, atau menawarkan jasa keliling, adalah cara untuk tetap bertahan hidup.

Mereka tidak hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi juga membantu perekonomian lokal dengan menggerakkan roda ekonomi di tingkat akar rumput.

Keberadaan pedagang kaki lima, misalnya, memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

Selain menyediakan barang dan jasa dengan harga terjangkau, mereka juga menciptakan ekosistem ekonomi yang dinamis.

Para pedagang ini biasanya menjual kebutuhan sehari-hari, makanan ringan, atau layanan tertentu yang mudah diakses oleh masyarakat luas.

Baca Juga :  Mengatasi Kendala Regulasi: Strategi UMKM untuk Memenuhi Standar Usaha

Keberadaan mereka di lokasi-lokasi strategis seperti dekat perkantoran, sekolah, atau area transportasi umum, menunjukkan bahwa sektor informal memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kebutuhan pasar.

Namun, meskipun memiliki kontribusi yang signifikan, sektor informal juga menghadapi berbagai tantangan.

Salah satunya adalah ketidakpastian penghasilan.

Berbeda dengan pekerja di sektor formal yang menerima gaji tetap, pelaku usaha di sektor informal sangat bergantung pada kondisi pasar harian.

Cuaca buruk, persaingan yang ketat, atau kebijakan pemerintah seperti penertiban pedagang kaki lima, bisa langsung berdampak pada pendapatan mereka.

Untuk itu, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menciptakan kebijakan yang mendukung sektor informal.

Pembinaan dan pelatihan keterampilan, akses permodalan yang lebih mudah, hingga legalisasi usaha kecil melalui proses perizinan yang sederhana, bisa menjadi langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha informal.

Baca Juga :  Panduan Lengkap Cara Membuat PT dan CV untuk Memulai Bisnis

Selain itu, memberikan ruang usaha yang aman dan tertata juga akan membantu mereka menjalankan aktivitas ekonomi tanpa rasa khawatir.

Pada akhirnya, sektor informal bukan hanya tentang mencari nafkah semata, tetapi juga tentang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mandiri secara ekonomi.

Di tengah persaingan global dan tantangan ekonomi yang semakin kompleks, sektor ini tetap menjadi pilihan realistis bagi banyak orang.

Dengan dukungan yang tepat, UKM dalam sektor informal tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berpotensi tumbuh dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi perekonomian nasional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gerakan Pangan Murah di Tuban: Bakorwil II Bojonegoro Dorong Stabilitas Harga dan Ekonomi Lokal Menjelang Nataru
UMKM Malang Raya Didorong Naik Kelas: Penguatan Ekosistem dari Hulu ke Hilir Jadi Fokus Utama
Panduan Lengkap Memahami Simulasi Pinjaman UMKM ke Bank: Nominal, Tenor, dan Perhitungan Cicilan
Tren Batu Akik Kembali Menguat: Hobi Kolektor Bangkit dan Jadi Budaya Baru
Kegiatan Pelatihan Kecantikan Lamongan Diharapkan Jadi Program Rutin untuk Dongkrak Profesionalisme
RRI Dorong UMKM Disabilitas Makin Berdaya dan Berdaya Saing Nasional
Kolaborasi Kampus dan Warga Pacu UMKM Pesisir Hadapi Cuaca Ekstrem dan Kendala Produksi
Pemuda Sampang Bangkitkan Semangat Bertani dan Budidaya Ikan Lewat Gerakan Pangan Mandiri

Berita Terkait

Friday, 5 December 2025 - 21:00 WIB

Gerakan Pangan Murah di Tuban: Bakorwil II Bojonegoro Dorong Stabilitas Harga dan Ekonomi Lokal Menjelang Nataru

Friday, 5 December 2025 - 20:30 WIB

UMKM Malang Raya Didorong Naik Kelas: Penguatan Ekosistem dari Hulu ke Hilir Jadi Fokus Utama

Sunday, 30 November 2025 - 14:00 WIB

Panduan Lengkap Memahami Simulasi Pinjaman UMKM ke Bank: Nominal, Tenor, dan Perhitungan Cicilan

Friday, 21 November 2025 - 19:30 WIB

Tren Batu Akik Kembali Menguat: Hobi Kolektor Bangkit dan Jadi Budaya Baru

Friday, 21 November 2025 - 19:00 WIB

Kegiatan Pelatihan Kecantikan Lamongan Diharapkan Jadi Program Rutin untuk Dongkrak Profesionalisme

Berita Terbaru