UMKMJATIM.COM – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia.
Dengan daya serap tenaga kerja yang mencapai 97% dari total penyerapan dunia usaha pada tahun 2020,
UMKM menunjukkan kontribusinya yang besar dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peran ini semakin vital di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, terutama pascapandemi COVID-19.
Peningkatan jumlah UMKM di berbagai sektor ekonomi membawa dampak positif dalam menciptakan kesempatan kerja baru.
Seiring bertumbuhnya UMKM, kebutuhan akan tenaga kerja pun meningkat.
Baik di sektor produksi, pemasaran, maupun distribusi, UMKM terus membuka peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan.
Hal ini memberikan efek domino yang baik, di mana pertumbuhan UMKM mendorong aktivitas ekonomi lokal, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menggerakkan perekonomian daerah.
Salah satu keunggulan UMKM dalam menyerap tenaga kerja adalah kemampuannya untuk memberikan kesempatan kepada berbagai lapisan masyarakat,
termasuk mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
Di tengah persaingan kerja yang semakin ketat, tidak semua orang memiliki akses dan kesempatan untuk bekerja di sektor formal atau di perusahaan besar yang biasanya mensyaratkan kualifikasi pendidikan tertentu.
UMKM hadir sebagai solusi, menawarkan pekerjaan yang lebih fleksibel dan tidak selalu membutuhkan keahlian khusus atau pendidikan tinggi.
Selain itu, UMKM juga cenderung memberikan pelatihan dan pembelajaran langsung di tempat kerja.
Hal ini memberikan kesempatan bagi pekerja untuk meningkatkan keterampilan mereka secara praktis.
Dengan demikian, UMKM tidak hanya memberikan penghasilan tetapi juga meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia.
Bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki keterampilan khusus, bekerja di UMKM dapat menjadi batu loncatan untuk memperbaiki taraf hidup dan membuka peluang karier yang lebih baik di masa depan.
Keberadaan UMKM di daerah-daerah juga membantu mengurangi urbanisasi dan migrasi tenaga kerja ke kota-kota besar.
Ketika lapangan pekerjaan tersedia di daerah asal, masyarakat tidak perlu berpindah ke kota untuk mencari nafkah.
Hal ini mendukung pemerataan ekonomi dan mengurangi kepadatan penduduk serta masalah sosial di perkotaan.
Desa-desa dan daerah terpencil pun menjadi lebih mandiri secara ekonomi, karena UMKM dapat memberdayakan sumber daya lokal dan menciptakan produk-produk unggulan daerah.
Dalam jangka panjang, UMKM memiliki potensi besar untuk terus menciptakan lapangan kerja baru, asalkan mendapatkan dukungan yang memadai.
Pemerintah telah memberikan berbagai stimulus dan program bantuan untuk meningkatkan daya saing UMKM, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), program pelatihan, dan pendampingan bisnis.
Selain itu, digitalisasi UMKM melalui platform e-commerce juga menjadi peluang besar untuk meningkatkan omzet dan memperluas jangkauan pasar, baik di dalam negeri maupun internasional.
Namun, masih ada tantangan yang harus dihadapi UMKM dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Beberapa di antaranya adalah keterbatasan akses permodalan, rendahnya literasi digital, serta kurangnya keterampilan manajerial dan pengelolaan bisnis.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses pembiayaan yang lebih mudah bagi pelaku UMKM.
Kesimpulannya, UMKM memiliki peran yang sangat strategis dalam membuka lapangan kerja dan membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Dengan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasinya, UMKM mampu menampung tenaga kerja dari berbagai latar belakang pendidikan dan keterampilan.
Dukungan yang berkelanjutan dari berbagai pihak akan semakin memperkuat peran UMKM dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Melalui UMKM, Indonesia memiliki peluang besar untuk menciptakan perekonomian yang lebih tangguh dan merata di masa depan.***