UMKMJATIM.COM – Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ingin mengembangkan skala bisnisnya, memperoleh pendanaan dari investor bisa menjadi solusi yang efektif.
Dibandingkan dengan pinjaman dari lembaga keuangan, investasi dari investor memberikan akses modal tanpa harus terbebani dengan cicilan dan bunga pinjaman.
Namun, mendapatkan investor bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahapan yang perlu dilalui sebelum mencapai kesepakatan investasi.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM adalah menyusun proposal bisnis yang menarik dan informatif.
Proposal ini harus memuat gambaran lengkap mengenai usaha yang dijalankan, mulai dari model bisnis, target pasar, strategi pemasaran, hingga proyeksi keuntungan yang bisa diperoleh di masa depan.
Informasi yang jelas dan terperinci dalam proposal akan memberikan keyakinan kepada investor bahwa bisnis UMKM memiliki potensi yang menjanjikan.
Setelah proposal disusun, tahap berikutnya adalah mempresentasikan usaha kepada calon investor.
Presentasi ini bukan sekadar menjelaskan bisnis yang dijalankan, tetapi harus dilakukan dengan pendekatan yang persuasif.
Pelaku UMKM perlu mampu menjelaskan nilai tambah dan daya tarik bisnis mereka, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modal.
Dalam presentasi ini, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar investor semakin yakin dengan prospek bisnis yang ditawarkan.
Pertama, keunikan produk atau layanan yang ditawarkan. Investor cenderung tertarik pada bisnis yang memiliki nilai pembeda dibandingkan dengan pesaingnya.
Kedua, potensi pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Investor ingin memastikan bahwa dana yang mereka tanamkan akan memberikan keuntungan yang signifikan. Ketiga, rekam jejak usaha yang telah berjalan.
Jika UMKM telah memiliki catatan performa yang baik dan pertumbuhan yang stabil, investor akan lebih percaya untuk berinvestasi.
Selain itu, aspek yang sangat penting dalam menarik investor adalah kesepakatan terkait bagi hasil.
Investor tentu ingin mendapatkan imbal hasil yang sepadan dengan modal yang mereka berikan.
Oleh karena itu, pelaku UMKM harus menawarkan skema bagi hasil yang adil dan menguntungkan kedua belah pihak.
Kesepakatan ini harus dibuat secara transparan dan tertulis agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Selain mendapatkan modal, bekerja sama dengan investor juga dapat memberikan manfaat lain bagi UMKM.
Investor yang berpengalaman biasanya memiliki jaringan bisnis yang luas serta wawasan yang dapat membantu pengembangan usaha.
Dengan dukungan investor, UMKM tidak hanya mendapatkan suntikan dana, tetapi juga bisa memperoleh bimbingan dalam mengelola bisnis secara lebih profesional.
Namun, sebelum menjalin kerja sama dengan investor, pelaku UMKM harus benar-benar memahami konsekuensi dari investasi yang diterima.
Ada kemungkinan investor akan ikut serta dalam pengambilan keputusan bisnis, sehingga perlu ada kesepakatan yang jelas mengenai batasan dan hak masing-masing pihak.
Mendapatkan investasi memang bukan proses yang instan, tetapi dengan strategi yang tepat, peluang untuk menarik minat investor semakin besar.
Dengan proposal bisnis yang solid, presentasi yang meyakinkan, serta skema bagi hasil yang menarik,
UMKM dapat meningkatkan peluang mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan untuk berkembang lebih besar dan lebih kompetitif di pasar.***