UMKMJATIM.COM – Bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan risiko lebih rendah dan pendapatan yang stabil, obligasi bisa menjadi pilihan yang menarik.
Instrumen investasi ini memberikan keuntungan berupa pembayaran bunga secara berkala serta pengembalian modal saat jatuh tempo.
Oleh karena itu, obligasi sering dianggap sebagai opsi investasi yang lebih aman dibandingkan saham, terutama bagi investor yang mengutamakan kestabilan dan kepastian keuntungan.
Apa Itu Obligasi?
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan tujuan mendapatkan pendanaan.
Ketika seseorang membeli obligasi, itu berarti mereka memberikan pinjaman kepada pihak penerbit dengan imbalan bunga yang dibayarkan secara berkala hingga waktu jatuh tempo.
Setelah mencapai jatuh tempo, penerbit obligasi akan mengembalikan dana pokok kepada investor.
Jenis investasi ini cocok bagi individu yang ingin memperoleh pendapatan tetap dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, obligasi juga menjadi alternatif investasi bagi mereka yang ingin diversifikasi portofolio dengan instrumen yang lebih stabil dibandingkan saham.
Keuntungan Berinvestasi dalam Obligasi
• Pendapatan Tetap yang Terjamin
Salah satu keunggulan utama obligasi adalah adanya pembayaran bunga (kupon) yang diberikan secara berkala.
Besaran bunga ini sudah ditetapkan sejak awal, sehingga investor bisa memperkirakan jumlah keuntungan yang akan didapatkan.
Ini menjadi alasan utama mengapa obligasi sering dipilih oleh mereka yang menginginkan kepastian dalam berinvestasi.
• Risiko Lebih Rendah Dibandingkan Saham
Dibandingkan dengan saham yang nilai investasinya bisa berfluktuasi tajam, obligasi cenderung lebih stabil.
Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang berupa utang dengan kewajiban pembayaran bunga dan pengembalian pokok kepada investor.
Terlebih jika obligasi tersebut diterbitkan oleh pemerintah, risikonya semakin kecil karena didukung oleh kredibilitas negara.
• Dapat Dimulai dengan Modal Terjangkau
Saat ini, investasi obligasi bisa dimulai dengan nominal yang relatif kecil.
Pemerintah Indonesia, misalnya, menerbitkan obligasi ritel yang bisa dibeli oleh masyarakat dengan modal mulai dari Rp1 juta.
Ini memberikan kesempatan bagi investor pemula untuk ikut serta dalam instrumen investasi yang menguntungkan tanpa perlu memiliki modal besar.
• Diversifikasi Portofolio yang Lebih Seimbang
Dalam strategi investasi yang ideal, diversifikasi sangat penting untuk mengelola risiko.
Dengan memiliki obligasi dalam portofolio investasi, seseorang bisa mengimbangi risiko tinggi dari instrumen lain seperti saham.
Obligasi memberikan kestabilan yang dapat membantu menjaga nilai investasi saat pasar mengalami gejolak.
Jenis-Jenis Obligasi
Terdapat beberapa jenis obligasi yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing investor:
• Obligasi Pemerintah – Diterbitkan oleh pemerintah dan memiliki tingkat keamanan tinggi karena dijamin oleh negara. Contohnya adalah Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
• Obligasi Korporasi – Diterbitkan oleh perusahaan swasta maupun BUMN. Biasanya menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah, tetapi dengan risiko yang sedikit lebih besar.
• Obligasi Syariah (Sukuk) – Obligasi berbasis prinsip syariah yang tidak menggunakan sistem bunga, melainkan pembagian keuntungan dari proyek yang dibiayai.
• Obligasi Konversi – Jenis obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham perusahaan penerbitnya dalam jangka waktu tertentu.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berinvestasi di Obligasi
• Kenali Profil Risiko
Meskipun obligasi tergolong lebih aman dibandingkan saham, tetap ada risiko seperti gagal bayar dari penerbit obligasi.
Oleh karena itu, penting untuk memilih obligasi dari perusahaan atau pemerintah yang memiliki reputasi baik dan kredibilitas tinggi.
• Perhatikan Jangka Waktu
Obligasi memiliki periode investasi yang berbeda-beda, mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Pastikan memilih obligasi dengan jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan keuangan.
Jika ingin investasi jangka pendek, obligasi ritel dengan tenor lebih singkat bisa menjadi pilihan.
• Pahami Suku Bunga dan Inflasi
Nilai obligasi bisa dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan tingkat inflasi.
Jika suku bunga naik, harga obligasi yang sudah diterbitkan bisa turun karena investor lebih memilih obligasi baru dengan bunga lebih tinggi.
Sebaliknya, jika suku bunga turun, harga obligasi bisa naik. Oleh karena itu, penting untuk memantau kondisi ekonomi sebelum berinvestasi.
Obligasi adalah pilihan investasi yang cocok bagi mereka yang menginginkan pendapatan tetap dan risiko lebih rendah dibandingkan saham.
Dengan adanya pembayaran bunga secara berkala dan pengembalian modal di akhir periode, obligasi menjadi instrumen investasi yang menarik bagi berbagai kalangan.
Bagi investor pemula, obligasi ritel yang diterbitkan oleh pemerintah bisa menjadi titik awal yang baik karena menawarkan modal terjangkau serta tingkat keamanan yang tinggi.
Dengan memahami jenis-jenis obligasi serta risiko yang terkait, setiap orang dapat memanfaatkan investasi ini untuk mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih aman dan terencana.***