UMKMJATIM.COM – Kewirausahaan menjadi salah satu pilar penting dalam pemulihan dan penguatan ekonomi masyarakat.
Dalam setiap langkah menjalankan usaha, keterlibatan berbagai pihak terutama sumber daya manusia (SDM) sangat dibutuhkan.
Dukungan dan kontribusi SDM ini secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam membentuk karakter-karakter baru yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi sebagai pelaku usaha.
Dampak pandemi yang masih terasa hingga kini telah melemahkan banyak sektor usaha.
Tidak sedikit masyarakat yang kehilangan mata pencaharian dan menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Di tengah situasi ini, kegiatan kewirausahaan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan menjadi solusi yang sangat relevan.
Ekonomi kerakyatan berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal dan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar, menjadikannya sebagai strategi yang tepat untuk membangkitkan ekonomi dari akar rumput.
Jika kegiatan ekonomi kerakyatan ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri, maka terbukalah peluang terciptanya lapangan kerja baru.
Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat secara bertahap.
Model kewirausahaan seperti ini tidak hanya menumbuhkan ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan efek domino yang memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Masyarakat perlu terus disadarkan akan pentingnya berwirausaha.
Ketika ada individu yang memulai usaha dan meraih kesuksesan, secara otomatis akan memunculkan motivasi bagi lingkungan sekitarnya untuk ikut mencoba.
Semangat dan antusiasme dalam berwirausaha akan tumbuh, diikuti dengan keinginan untuk belajar, beradaptasi, dan mengembangkan potensi diri dalam membangun usaha yang berkelanjutan.
Tahun 2025 diprediksi menjadi momentum munculnya berbagai peluang usaha baru yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Beberapa di antaranya adalah usaha berbasis digital seperti jualan online, jasa pengelola media sosial, bisnis dropship dan reseller, serta pelatihan online atau kursus daring yang terus berkembang.
Selain itu, usaha yang mengangkat nilai lokal seperti kuliner tradisional, produk UMKM berbasis kerajinan tangan, pertanian organik, dan jasa wisata lokal juga memiliki prospek cerah.
Tidak hanya itu, peluang usaha 2025 juga terbuka lebar di bidang sustainability dan green business, seperti produk ramah lingkungan, jasa daur ulang, dan energi terbarukan.
Kecenderungan masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya keberlanjutan menjadikan sektor ini sebagai ladang usaha yang menjanjikan.
Sosialisasi dan edukasi kewirausahaan harus terus diperkuat agar masyarakat tidak hanya mengetahui potensi usaha, tetapi juga memiliki bekal keterampilan untuk memulainya.
Pelatihan, mentoring, dan akses modal menjadi kunci utama untuk mendorong lebih banyak individu mengambil langkah menjadi wirausahawan.
Dengan mengembangkan kewirausahaan yang berakar pada ekonomi kerakyatan dan memanfaatkan peluang usaha 2025,
Indonesia dapat menciptakan generasi pelaku usaha yang tidak hanya sukses secara individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas dan lingkungan sekitarnya.***