UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kemandirian fiskal daerah.
Salah satu strategi yang tengah digencarkan adalah optimalisasi berbagai aset milik daerah agar dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam hal ini, pengembangan Pulau Tabuhan kembali menjadi sorotan utama sebagai destinasi wisata eksotis yang memiliki potensi besar.
Kelanjutan investasi di Pulau Tabuhan menjadi poin penting dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi saat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Anggaran Tahun 2024 yang berlangsung pada Kamis, 17 April 2025.
Pemerintah daerah menilai bahwa sudah saatnya potensi pulau tersebut diangkat secara serius demi memperkuat sektor pariwisata unggulan di Banyuwangi.
Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, mengungkapkan bahwa Pulau Tabuhan memiliki daya tarik luar biasa dan sangat layak dikembangkan sebagai destinasi wisata premium yang mampu bersaing di kancah internasional.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah kabupaten akan melanjutkan kerja sama dengan pihak swasta, yakni PT Paragon, untuk merealisasikan visi pengembangan pulau tersebut.
Menurut Mujiono, pengembangan Pulau Tabuhan dirancang agar tidak hanya mendorong peningkatan pendapatan daerah, tetapi juga menjaga keseimbangan antara konservasi lingkungan dan keberpihakan terhadap masyarakat lokal.
Salah satu langkah yang diambil adalah membagi kawasan menjadi dua segmen: area privat dan area publik.
Dengan skema ini, masyarakat tetap dapat menikmati keindahan pulau, sementara investasi tetap berjalan.
Konsep tersebut dipandang sebagai solusi yang adil, di mana pengunjung dari berbagai latar belakang dapat menikmati destinasi ini, dan di sisi lain pihak investor dapat menjalankan usahanya secara profesional.
Pemerintah menjamin bahwa pelestarian lingkungan akan menjadi prioritas utama dalam setiap proses pengembangan.
Selain Pulau Tabuhan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga sedang melakukan evaluasi terhadap aset-aset daerah lainnya yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Salah satu aset yang tengah dikaji adalah Terminal Pariwisata Terpadu, yang hingga kini belum menunjukkan performa maksimal.
Begitu pula dengan fasilitas dormitory yang dinilai belum relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah setempat tengah menyempurnakan konsep dan standar layanan dari masing-masing fasilitas.
Upaya ini diharapkan mampu menciptakan daya tarik baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperbesar kontribusi terhadap PAD.
Tak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga sedang fokus menata kawasan UMKM dan sentra kuliner.
Penataan ini dirancang agar mampu memberikan ruang yang lebih representatif dan strategis bagi pelaku usaha kecil, sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Banyuwangi berharap mampu menjadikan aset-aset daerah sebagai motor penggerak utama pembangunan dan memperkuat fondasi ekonomi berbasis kemandirian fiskal.
Pulau Tabuhan pun disiapkan menjadi ikon baru pariwisata berkelas dunia yang mengedepankan inklusivitas dan pelestarian lingkungan.***