UMKMJATIM.COM – Sebelum memulai sebuah usaha, pelaku bisnis disarankan untuk melakukan riset menyeluruh terhadap bidang usaha yang akan digeluti.
Riset ini dianggap sebagai langkah penting yang dapat memberikan gambaran awal mengenai kondisi pasar, peluang, serta tantangan yang mungkin akan dihadapi.
Dalam proses ini, sejumlah aspek utama perlu dianalisis agar rencana bisnis yang disusun tidak hanya ideal di atas kertas, tetapi juga realistis untuk diterapkan.
Salah satu fokus utama dalam riset tersebut adalah memahami tren pasar terkini.
Dengan mengikuti perkembangan tren, pelaku usaha bisa mengidentifikasi produk atau layanan seperti apa yang sedang diminati konsumen.
Tren ini pun kerap berubah secara dinamis, sehingga diperlukan kepekaan dan ketekunan dalam mengikuti pergerakannya.
Dari sini, bisa ditemukan celah pasar atau niche market yang belum terlalu banyak dimasuki pesaing, namun memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Selanjutnya, penting pula untuk mengetahui minat serta perilaku calon pelanggan.
Dalam hal ini, pengamatan terhadap kebutuhan, kebiasaan belanja, dan preferensi konsumen akan sangat membantu dalam merancang produk yang relevan dan mudah diterima pasar.
Menyediakan layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan juga akan meningkatkan daya tarik usaha tersebut.
Tidak kalah penting, riset juga mencakup penetapan harga jual produk atau jasa.
Pelaku usaha dianjurkan untuk menyesuaikan harga dengan daya beli target pasar, tanpa mengabaikan aspek keuntungan yang layak.
Perbandingan harga dengan produk sejenis dari pesaing juga menjadi salah satu strategi untuk menentukan posisi harga yang tepat dan kompetitif.
Mempelajari kompetitor merupakan bagian tak terpisahkan dalam proses riset bisnis.
Dengan memahami strategi dan kekuatan pesaing, pelaku usaha dapat merumuskan pendekatan yang berbeda dan lebih unggul.
Mengetahui kelemahan kompetitor juga dapat menjadi peluang untuk menciptakan produk yang lebih baik dan mampu mengisi kekosongan yang ada di pasar.
Sebagai tambahan dari riset yang dilakukan, penggunaan alat analisis seperti SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) sangat dianjurkan.
Analisis ini memungkinkan pelaku usaha untuk menilai secara objektif kekuatan dan kelemahan internal usahanya, serta peluang dan ancaman yang datang dari luar.
Dengan begitu, strategi bisnis yang dibangun akan lebih kokoh karena berdasarkan data dan pertimbangan yang logis.
Setelah semua informasi dan data terkumpul, langkah berikutnya adalah menyusunnya dalam bentuk business plan atau rencana bisnis yang terstruktur.
Rencana ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan pelaksanaan, tetapi juga sebagai alat evaluasi di masa depan.
Dalam menyusun business plan, hasil analisis SWOT bisa dituang ke dalam format Business Model Canvas yang memetakan elemen-elemen penting dalam bisnis, mulai dari segmen pelanggan hingga alur distribusi dan struktur biaya.
Melalui proses riset yang matang, pelaku UMKM dapat meminimalkan risiko kegagalan dan meningkatkan peluang sukses dalam menjalankan usahanya.
Riset yang dilakukan secara serius akan membentuk pondasi bisnis yang kuat dan berkelanjutan.***