UMKMJATIM.COM – Saat perayaan Lebaran, banyak orang mulai merasa bosan dengan menu yang didominasi oleh olahan daging sapi dan ayam.
Di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, salah satu kuliner yang justru mengalami lonjakan permintaan pada hari kedua Lebaran adalah rujak.
Makanan segar ini menjadi alternatif yang banyak dicari masyarakat setelah sehari sebelumnya menikmati hidangan khas Lebaran yang berat.
Di antara tempat yang paling banyak diserbu pembeli adalah warung rujak Asirut yang berlokasi di Jalan Hos Cokro Aminoto, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.
Sejak warung ini mulai buka, para pelanggan sudah berbondong-bondong datang untuk menikmati sajian khas tersebut.
Pemilik warung, Iin, mengungkapkan bahwa momen Lebaran selalu menjadi berkah tersendiri baginya.
Ia menyebut bahwa fenomena ini bukanlah hal baru, karena setiap tahunnya, dagangan rujaknya selalu laris terjual.
Bahkan, stok yang disiapkan hingga 250 piring pun selalu habis hanya dalam waktu setengah hari.
Ia merasa bersyukur karena rujak menjadi salah satu kuliner favorit yang dicari masyarakat saat Lebaran.
Banyak orang yang memilih makanan ini karena ingin menikmati sesuatu yang segar setelah sebelumnya banyak mengonsumsi hidangan berbasis daging.
Salah seorang pelanggan, Nita, juga menyatakan bahwa rujak khas Sumenep memiliki cita rasa yang unik dan lezat.
Baginya, setiap kali mudik ke kampung halaman, rujak adalah kuliner pertama yang wajib ia nikmati.
Ia mengungkapkan bahwa setelah beberapa hari menikmati makanan berat di rumah, rujak menjadi pilihan yang menyegarkan.
Oleh karena itu, meskipun harus mengantre panjang, ia tetap rela menunggu demi mendapatkan seporsi rujak favoritnya.
Di warung Asirut, harga satu porsi rujak dibanderol Rp 12 ribu, sedangkan untuk varian rujak cingur, harganya sedikit lebih mahal, yaitu Rp 15 ribu per porsi.
Dengan harga yang masih tergolong terjangkau, makanan ini menjadi pilihan banyak orang yang ingin menikmati sensasi segar dan pedas khas rujak Sumenep.
Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun Lebaran identik dengan ketupat, opor, dan rendang, masyarakat tetap mencari variasi kuliner yang lebih ringan dan menyegarkan.
Rujak menjadi pilihan favorit karena menawarkan kombinasi rasa manis, pedas, dan segar dari berbagai bahan seperti buah-buahan, sayuran, serta bumbu kacang yang khas.
Bagi para penjual rujak, momen Lebaran memang menjadi peluang emas untuk meningkatkan pendapatan.
Dengan meningkatnya permintaan, mereka bisa meraup keuntungan lebih besar dibandingkan hari-hari biasa.
Tradisi mencari makanan segar setelah Lebaran ini seakan telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat, khususnya di Sumenep.
Tidak heran jika setiap tahun, warung-warung rujak di daerah ini selalu dipenuhi oleh pembeli yang ingin menikmati kelezatan rujak khas Sumenep.
Bagi mereka yang berkunjung ke Sumenep saat Lebaran, mencicipi rujak bisa menjadi pengalaman kuliner yang wajib dicoba.***