UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa pada bulan Maret 2025, Provinsi Jawa Timur mencatat angka inflasi tahunan sebesar 0,77 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di level 107,43.
Data tersebut memperlihatkan adanya peningkatan harga di sejumlah kelompok pengeluaran, meskipun beberapa daerah justru mengalami deflasi.
Dari seluruh wilayah pemantauan, inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Banyuwangi, yakni sebesar 1,89 persen dengan IHK mencapai 108,63.
Sebaliknya, tingkat inflasi terendah terjadi di Kabupaten Bojonegoro dengan angka 0,13 persen dan IHK sebesar 108,58.
Uniknya, Kota Kediri mengalami deflasi tipis sebesar 0,04 persen dengan IHK berada pada posisi 106,13, menjadikannya satu-satunya daerah di Jawa Timur yang mencatat penurunan harga secara tahunan di bulan tersebut.
Inflasi yang terjadi sepanjang Maret 2025 dipicu oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran utama.
Kelompok tembakau, makanan, dan juga minuman mencatat kenaikan indeks sebesar 1,64 persen.
Kelompok lain yang turut memberikan andil signifikan di antaranya adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan lonjakan sebesar 8,94 persen,
kelompok kesehatan meningkat sebesar 1,95 persen. Sementara kelompok penyediaan makanan dan minuma, termasuk restoran naik 2,13 persen.
Kelompok pengeluaran lainnya yang turut mengalami kenaikan harga meliputi kelompok pendidikan (1,49 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (1,40 persen),
pakaian dan alas kaki (1,10 persen), pemeliharaan rutin rumah tangga (0,56 persen), perlengkapan, peralatan, serta transportasi (0,48 persen).
Kenaikan ini menunjukkan adanya tren permintaan yang cukup tinggi terhadap kebutuhan pokok maupun layanan sekunder yang mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari.
Di sisi lain, terdapat dua kelompok pengeluaran yang justru mengalami penurunan indeks harga.
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatat penurunan signifikan sebesar 7,49 persen, yang menjadi salah satu faktor penyeimbang dalam inflasi regional.
Kelompok lain, jasa keuangan, informasi, serta komunikasi juga turun tipis sebesar 0,16 persen.
Secara umum, jika dilihat dari tingkat inflasi bulanan, pada bulan Maret 2025, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 1,44 persen.
Sementara itu, inflasi sejak awal tahun atau year-to-date tercatat sebesar 0,30 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi lonjakan harga pada bulan Maret, kondisi harga di Jawa Timur masih terkendali secara akumulatif sepanjang tahun berjalan.
Kondisi ini menjadi indikator penting bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Langkah-langkah stabilisasi harga di sektor energi dan komunikasi juga penting untuk terus dikawal agar tren inflasi tetap berada dalam batas aman hingga akhir tahun.***