Kecap Laron: Oleh-Oleh Khas Tuban yang Menjaga Tradisi dan Cita Rasa Otentik

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 11 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Di tengah menjamurnya berbagai jenis oleh-oleh modern, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tetap mempertahankan kekhasan kulinernya melalui produk tradisional yang melegenda: kecap Laron.

Produk legendaris ini tidak hanya digemari karena kelezatannya, tetapi juga karena nilai tradisi yang melekat erat pada setiap tetesnya.

Kecap Laron dikenal sebagai kecap manis khas Tuban dengan cita rasa autentik yang memadukan manis, gurih, dan aroma fermentasi alami yang khas.

Bahan utama pembuatannya cukup sederhana, yakni kedelai hitam pilihan, gula kelapa asli, dan garam, namun teknik pengolahannya dilakukan dengan cara yang tetap mempertahankan proses tradisional dari generasi ke generasi.

Keunikan kecap Laron terletak pada proses fermentasi dan penyimpanannya yang memakan waktu cukup lama, bahkan bisa mencapai beberapa minggu.

Baca Juga :  Pengangguran di Kabupaten Kediri Turun Tajam, Job Fair 2025 Jadi Strategi Kunci Pemkab

Lama waktu ini memungkinkan terbentuknya rasa pekat dan kaya, menjadikannya berbeda dari kecap komersial yang diproses secara instan.

Proses ini pula yang menghasilkan aroma khas serta kekentalan yang membedakannya dari produk kecap lainnya di pasaran.

Produk khas Tuban ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai sentra oleh-oleh seperti Pasar Baru, Rengel, dan toko oleh-oleh khas lokal lainnya.

Para pelancong yang datang ke Tuban kerap menjadikan kecap Laron sebagai buah tangan favorit untuk keluarga dan kerabat.

Salah satu pengunjung asal Surabaya, Nina, mengungkapkan bahwa setiap kali pulang kampung ke Tuban, ia selalu membawa kecap Laron untuk dibagikan ke keluarganya.

Menurutnya, rasa kecap tersebut tidak pernah tergantikan oleh produk sejenis di kota tempat tinggalnya.

Baca Juga :  Mengenal P2P Lending: Solusi Pendanaan Inovatif untuk Usaha

Selain kelezatannya, kecap Laron juga digemari karena tidak mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.

Hal ini menjadikannya pilihan sehat yang cocok digunakan dalam berbagai masakan nusantara, mulai dari semur, sate, hingga tumis sayuran.

Kandungan alami dan proses pembuatan yang tradisional membuat produk ini semakin diminati di era di mana masyarakat semakin peduli terhadap bahan makanan yang dikonsumsi.

Di balik kesuksesan kecap Laron sebagai ikon kuliner Tuban, terdapat peran penting para pelaku UMKM lokal yang tetap konsisten memproduksi kecap secara manual.

Membeli kecap Laron tidak hanya sekadar mendukung kuliner lokal, tetapi juga membantu keberlangsungan para pengrajin tradisional agar tetap bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan industri makanan instan.

Baca Juga :  Meningkatkan Penjualan Produk di Era Digital dengan Strategi Digital Marketing

Kini, produsen kecap Laron mulai menjangkau pasar digital dengan memasarkan produk mereka melalui platform daring.

Upaya ini membuka peluang lebih luas bagi masyarakat dari luar Tuban untuk menikmati kecap legendaris ini tanpa harus datang langsung ke lokasi produksi.

Sebagai salah satu ikon kuliner yang merepresentasikan identitas budaya Tuban, kecap Laron menjadi bukti bahwa rasa otentik dan tradisi dapat berjalan seiring zaman.

Jadi, jika Anda sedang berwisata ke kota wali ini, sempatkan mampir ke sentra oleh-oleh dan bawa pulang sebotol kecap Laron—rasa klasik yang tak lekang oleh waktu.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Peringati Harganas ke-32, Pemkab Sidoarjo Luncurkan Program Ketahanan Keluarga Digital Terpadu
Harga Cabai di Kediri Fluktuatif: Cabai Merah Besar Turun, Cabai Keriting dan Rawit Naik
Banyuwangi Luncurkan Sunwangi: Revolusi Beras Biofortifikasi Pertama di Indonesia
Serangan Bakteri Xanthomonas Mengancam Produktivitas Padi di Jember, Petani Diharap Waspada
Lamongan Catat Investasi Rp1,97 Triliun, Dua Perusahaan Raih Penghargaan Atas Kontribusi Strategis
Peluang Usaha di Desa yang Menguntungkan dan Potensial Jangka Panjang
Produk UMKM Lokal yang Laris Manis di Marketplace: Inspirasi Bisnis dari yang Sudah Sukses
Cara Validasi Ide Produk Sebelum Produksi Massal: Langkah Cerdas untuk UMKM

Berita Terkait

Thursday, 26 June 2025 - 21:00 WIB

Peringati Harganas ke-32, Pemkab Sidoarjo Luncurkan Program Ketahanan Keluarga Digital Terpadu

Thursday, 26 June 2025 - 20:30 WIB

Harga Cabai di Kediri Fluktuatif: Cabai Merah Besar Turun, Cabai Keriting dan Rawit Naik

Thursday, 26 June 2025 - 20:00 WIB

Banyuwangi Luncurkan Sunwangi: Revolusi Beras Biofortifikasi Pertama di Indonesia

Thursday, 26 June 2025 - 19:45 WIB

Serangan Bakteri Xanthomonas Mengancam Produktivitas Padi di Jember, Petani Diharap Waspada

Thursday, 26 June 2025 - 19:41 WIB

Lamongan Catat Investasi Rp1,97 Triliun, Dua Perusahaan Raih Penghargaan Atas Kontribusi Strategis

Berita Terbaru