UMKMJATIM.COM – Di tengah maraknya makanan modern dan kuliner kekinian, jajanan tradisional tetap mempertahankan eksistensinya sebagai makanan favorit masyarakat Indonesia.
Baik di kawasan perkampungan hingga kota besar, cita rasa khas jajanan tradisional selalu berhasil menarik perhatian berbagai kalangan.
Bagi Anda yang memiliki keterampilan dalam bidang kuliner, khususnya membuat kue atau jajanan pasar, bisnis makanan tradisional bisa menjadi pilihan usaha dengan modal kecil dan keuntungan besar.
Aneka kudapan seperti pisang coklat, kue pancong, surabi, kue lapis, onde-onde, klepon, dan mendut, memiliki daya tarik tersendiri karena kelezatan dan nilai nostalgia yang melekat pada setiap gigitannya.
Jajanan Tradisional: Usaha Kuliner dengan Segmen Pasar Luas
Salah satu keunggulan bisnis jajanan tradisional adalah segmen pasarnya yang sangat luas.
Tidak hanya menyasar pembeli individu, kudapan ini juga sering dipesan dalam jumlah besar untuk acara keluarga, hajatan, syukuran, pengajian, hingga rapat instansi atau kantor.
Bahkan, beberapa perusahaan atau UMKM juga rutin memesan jajanan tradisional sebagai sajian untuk tamu atau konsumsi harian karyawan.
Dengan permintaan yang stabil seperti ini, peluang untuk mengembangkan bisnis semakin terbuka lebar.
Anda bisa menjual secara langsung dari rumah, menitipkan produk ke warung atau toko, atau bahkan membuka sistem reseller untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Modal Terjangkau, Potensi Omset Menggiurkan
Salah satu alasan mengapa bisnis jajanan tradisional layak dicoba adalah karena kebutuhan modal awal yang relatif terjangkau.
Bahan-bahan dasar seperti tepung beras, kelapa parut, gula merah, pisang, dan coklat bisa diperoleh dengan harga murah dan mudah ditemukan di pasar tradisional.
Peralatan yang dibutuhkan pun biasanya sudah tersedia di dapur rumah tangga.
Sebagai ilustrasi, apabila Anda mampu memproduksi 200 kue per hari dan menjualnya dengan harga rata-rata Rp3.000 per buah, maka dalam satu hari omset yang diperoleh bisa mencapai Rp600.000.
Jika konsisten berproduksi setiap hari selama satu bulan, potensi omset yang bisa dikumpulkan adalah sekitar Rp18.000.000 per bulan.
Jumlah ini tentu cukup signifikan, apalagi jika usaha dijalankan dari rumah tanpa biaya sewa tempat.
Strategi Pemasaran dan Pengembangan Usaha
Untuk mendukung perkembangan bisnis jajanan tradisional, strategi pemasaran menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan.
Manfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business untuk memajang foto-foto produk yang menarik.
Selain itu, bergabung dengan komunitas atau grup jual beli lokal juga bisa meningkatkan jangkauan pasar Anda.
Jika permintaan mulai meningkat, Anda bisa merekrut karyawan tambahan atau menjalin kerjasama dengan reseller.
Sistem titip jual di toko kue, kantin sekolah, atau minimarket lokal juga bisa menjadi solusi efektif untuk memperluas distribusi produk.
Bisnis jajanan tradisional bukan hanya tentang mempertahankan kuliner warisan budaya, tetapi juga merupakan peluang usaha menjanjikan yang dapat dimulai dengan modal kecil.
Dengan pengelolaan yang baik, strategi pemasaran yang tepat, serta konsistensi dalam menjaga kualitas rasa dan kebersihan, Anda bisa meraih omset puluhan juta per bulan dari dapur sendiri.***