UMKMJATIM.COM – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, tren penjualan sapi kurban di wilayah Kediri mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh salah satu pemilik usaha ternak sapi kurban di Kediri, Mohamad Rofik, pada Rabu (14/5/2025).
Rofik mengungkapkan bahwa pada periode yang sama tahun lalu, yakni sekitar dua pekan sebelum Iduladha, permintaan sapi kurban sudah sangat tinggi.
Saat itu, usahanya bahkan mampu menjual hingga 650 ekor sapi kurban. Namun, berbeda dengan tahun ini.
Hingga pertengahan Mei 2025, ia baru berhasil melepas antara 250 hingga 300 ekor sapi dari total populasi yang ia pelihara, yang mencapai sekitar 500 ekor.
Menurutnya, penurunan ini cukup terasa dan menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha ternak hewan kurban.
Ia menilai bahwa animo masyarakat tahun ini cenderung lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meskipun belum dapat dipastikan penyebab pastinya.
Dari segi kualitas, Rofik memastikan bahwa sapi-sapi yang tersedia di peternakannya dalam kondisi sehat dan siap dijadikan hewan kurban.
Bobot sapi yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari 800 kilogram hingga 1,3 ton per ekor.
Jenis-jenis sapi yang ia sediakan antara lain sapi limousin dan brahman, dua jenis sapi yang dikenal dengan postur tubuh besar serta kualitas daging yang baik.
Walaupun penjualan belum setinggi tahun lalu, Rofik mengaku sudah menerima pesanan dari berbagai kalangan masyarakat.
Bahkan, beberapa pejabat daerah hingga tokoh nasional disebut sudah melakukan pemesanan.
Di antara pelanggan tersebut tercatat Bupati Kediri, Kapolres Kediri, hingga Presiden RI Prabowo Subianto yang dikabarkan telah memesan sapi kurban dari kandangnya.
Di lain hal, pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri juga ikut memberikan perhatian terhadap penjualan hewan kurban menjelang hari raya haji.
Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih, memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih selektif dalam memilih hewan kurban.
Ia menekankan pentingnya memeriksa kondisi fisik dan kelengkapan persyaratan hewan sebelum dibeli.
Menurutnya, hewan kurban yang layak harus memenuhi beberapa kriteria utama, di antaranya sudah divaksinasi, tidak memiliki cacat tubuh, dan usianya telah mencukupi sesuai syariat Islam.
Tutik berharap masyarakat lebih bijak dalam memilih hewan kurban agar pelaksanaan ibadah tetap sah secara agama dan aman secara kesehatan.
Dengan demikian, momen Iduladha dapat dijalani dengan tenang dan penuh berkah tanpa kekhawatiran terhadap kualitas hewan kurban yang disembelih.***