Sidoarjo Dorong Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Wujudkan Ketahanan Pangan dan Kemandirian Ekonomi

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 13 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah melalui berbagai strategi yang inovatif dan berkelanjutan.

Salah satu upaya nyata yang tengah digencarkan adalah pemanfaatan lahan kosong, yang dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, menyampaikan bahwa pengelolaan lahan tidak produktif harus menjadi perhatian bersama.

Dalam pernyataannya pada Selasa, 13 Mei 2025, ia menegaskan pentingnya optimalisasi lahan kosong sebagai solusi dalam meningkatkan produksi pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, termasuk impor.

Berdasarkan pandangannya, banyak wilayah di Sidoarjo yang masih memiliki lahan tidur atau lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Baca Juga :  Polres Sumenep Tegas Awasi Pendistribusian Pupuk Bersubsidi Demi Swasembada Pangan

Potensi ini harus segera direspons melalui program pertanian, baik skala rumah tangga maupun komunitas, agar dapat memberikan dampak nyata dalam menciptakan ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemanfaatan lahan kosong tidak hanya memberikan keuntungan dalam aspek ketersediaan pangan, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat.

Dengan menjadikan lahan kosong sebagai media pertanian produktif, masyarakat—khususnya petani dan pelaku usaha mikro di bidang pertanian—dapat memperoleh nilai tambah secara ekonomi.

Selain itu, Wabup Mimik juga mengajak generasi muda untuk turut serta dalam gerakan ini.

Ia mengungkapkan pentingnya keterlibatan anak-anak muda dalam memanfaatkan lahan-lahan tidak terpakai untuk budidaya pertanian modern, seperti hidroponik, yang dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan.

Baca Juga :  Sukati Farm Lamongan: Bukti Nyata Keunggulan Smart Screen House IoT dalam Budidaya Melon Premium

Jenis teknologi pertanian urban semisal hidroponik dinilai sangat relevan, terutama di tengah keterbatasan lahan di daerah perkotaan.

Dengan menggandeng generasi muda, pemerintah daerah berharap lahirnya semangat baru dalam mengelola sumber daya alam secara kreatif.

Keterlibatan mereka juga diyakini akan membuka peluang wirausaha baru di bidang pertanian perkotaan,

sehingga tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis pertanian.

Wabup Mimik menilai bahwa langkah ini dapat menjadikan Kabupaten Sidoarjo sebagai pionir dalam pengelolaan lahan tidak produktif secara inovatif dan terintegrasi.

Ia berharap pendekatan ini mampu menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan kalangan pemuda, upaya pengoptimalan lahan kosong diharapkan mampu mendongkrak hasil produksi pangan lokal.

Baca Juga :  Pemerintah Kabupaten Tuban Dorong Penyerapan Gabah Petani Lokal dengan Kerja Sama Bersama Bulog

Pada akhirnya, hal ini tidak hanya memperkuat fondasi ketahanan pangan di tingkat daerah, tetapi juga mengurangi risiko kerawanan pangan di masa depan.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo pun tengah menyiapkan berbagai program pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat, guna mendukung keberhasilan inisiatif ini.

Dengan langkah konkret tersebut, Sidoarjo menunjukkan keseriusannya dalam menjawab tantangan pangan global melalui pengelolaan lahan kosong yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tren Hijab Lukis Tangan Jadi Peluang Emas bagi UMKM Surabaya di Tahun 2025
Emil Dardak Ajak Perangkat Desa Jatim Sukseskan Program Strategis Koperasi Merah Putih
Di Kediri Harga Cabai Rawit Anjlok, Petani dan Pedagang Harap Stabilitas Menjelang Idul Adha
Stabilitas Inflasi Daerah Kunci Tangguhnya Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global
Cita Rasa Tradisional yang Bertahan di Tengah Gempuran Zaman: Tempe Bungkil Khas Curungrejo, Malang
Disnaker Sumenep Masih Tunggu Juknis Resmi Terkait Penghapusan Batas Usia Kerja
Gubernur Jawa Timur Hapus Batas Usia Kerja: Masyarakat Sumenep Sambut Antusias
Jamu Tradisional Madura: Warisan Leluhur yang Tetap Relevan di Era Modern

Berita Terkait

Tuesday, 13 May 2025 - 21:00 WIB

Tren Hijab Lukis Tangan Jadi Peluang Emas bagi UMKM Surabaya di Tahun 2025

Tuesday, 13 May 2025 - 20:30 WIB

Emil Dardak Ajak Perangkat Desa Jatim Sukseskan Program Strategis Koperasi Merah Putih

Tuesday, 13 May 2025 - 20:00 WIB

Di Kediri Harga Cabai Rawit Anjlok, Petani dan Pedagang Harap Stabilitas Menjelang Idul Adha

Tuesday, 13 May 2025 - 19:30 WIB

Stabilitas Inflasi Daerah Kunci Tangguhnya Ekonomi Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Tuesday, 13 May 2025 - 19:12 WIB

Sidoarjo Dorong Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Wujudkan Ketahanan Pangan dan Kemandirian Ekonomi

Berita Terbaru