UMKMJATIM.COM – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus meningkat, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan tetap stabil.
Meski demikian, berbagai risiko eksternal seperti geopolitik, perubahan iklim, hingga fluktuasi harga komoditas menuntut langkah-langkah strategis dari para pembuat kebijakan di seluruh dunia.
Guna memastikan proses pemulihan ekonomi global tetap berkelanjutan, para pemangku kebijakan didorong untuk mengedepankan sejumlah fokus utama.
Beberapa di antaranya mencakup upaya menjaga inflasi agar tetap sesuai target, mempertahankan stabilitas sistem keuangan, serta melakukan konsolidasi fiskal sebagai langkah strategis untuk menjamin keberlanjutan pembangunan jangka panjang.
Selain itu, reformasi struktural juga dinilai sangat penting guna meningkatkan produktivitas nasional dan memperkuat prospek pasar tenaga kerja.
Kepala Bidang Usaha Dagang dari Dinas Perdagangan Kota Madiun, Siti Nurzanah, turut menyampaikan pandangannya terkait kondisi ini.
Ia menegaskan bahwa koordinasi lintas wilayah sangat dibutuhkan dalam pengendalian inflasi, khususnya di tingkat daerah.
Menurutnya, pengelolaan inflasi yang efektif di daerah bukan hanya memberikan manfaat lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas inflasi secara nasional.
Lebih lanjut, Siti menilai bahwa inflasi yang terkendali di tingkat daerah mampu memperkuat daya tahan ekonomi nasional.
Dalam menghadapi tantangan global yang dinamis, daerah memiliki peran strategis untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok serta memastikan distribusi barang dan jasa tetap berjalan lancar.
Ia juga menekankan bahwa keseimbangan harga yang baik di pasar lokal dapat membantu masyarakat mempertahankan daya beli sekaligus memberikan iklim usaha yang lebih pasti bagi pelaku ekonomi.
Dalam pernyataannya pada Senin, 12 Mei 2025, Siti menambahkan bahwa stabilitas inflasi akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kestabilan harga barang-barang kebutuhan pokok dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam menjaga ketahanan sosial-ekonomi.
Selain itu, iklim usaha yang stabil juga akan memberikan kepastian bagi pelaku usaha untuk terus berinovasi dan bergerak maju di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Menurutnya, peran serta aktif seluruh elemen masyarakat dalam pengendalian inflasi menjadi aspek krusial yang tidak bisa diabaikan.
Ia menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat luas menjadi kunci dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Ketika semua pihak bahu-membahu menjaga stabilitas harga dan memperlancar arus barang, maka Indonesia akan semakin siap menghadapi berbagai tantangan global.
Penguatan koordinasi antarwilayah, menurut Siti, juga perlu didorong melalui forum-forum strategis seperti Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan kerjasama antar-pemerintah daerah.
Dengan kolaborasi yang kuat, strategi pengendalian inflasi bisa lebih efektif dan terarah, mulai dari aspek produksi, distribusi, hingga pengawasan harga pasar.
Dalam ketidakpastian global yang masih terjadi, Indonesia membutuhkan pendekatan terintegrasi untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional.
Pengendalian inflasi di tingkat daerah menjadi langkah strategis yang harus terus diperkuat sebagai bagian dari solusi menyeluruh dalam menjawab tantangan perekonomian dunia.***