UMKMJATIM.COM – Setiap pelaku usaha pasti pernah mengalami masa sulit, termasuk krisis keuangan.
Namun, tidak sedikit pula yang berhasil bangkit dan justru tumbuh lebih kuat.
Salah satu kisah inspiratif datang dari (sebut saja) “Dapoer Tebu”, sebuah UMKM kuliner rumahan yang nyaris gulung tikar, namun berhasil kembali bersinar dengan strategi keuangan yang tepat.
Kisah ini membuktikan bahwa ketekunan, pembenahan manajemen, dan keberanian berubah bisa membawa usaha kecil menuju kesuksesan yang berkelanjutan.
Awal Mula Usaha Rumahan
Dapoer Tebu didirikan oleh Rina, seorang ibu rumah tangga di Yogyakarta yang memulai usaha dari dapur rumahnya pada tahun 2019.
Awalnya, ia menjual minuman berbahan dasar sari tebu segar, lalu merambah ke makanan ringan tradisional seperti getuk dan tape bakar.
Penjualan cukup stabil di awal, apalagi saat booming minuman sehat alami.
Namun, pandemi COVID-19 menghantam keras. Order menurun drastis, modal menipis, dan utang bahan baku menumpuk.
Titik Terendah: Usaha Hampir Tutup
Di pertengahan 2021, Rina mengaku hanya memiliki Rp300 ribu di rekening usahanya.
Sementara cicilan utang kecil-kecilan kepada supplier lokal mulai tertunggak.
Ia hampir menyerah, tetapi menyadari bahwa menyerah tidak akan memperbaiki keadaan.
Strategi Bangkit dari Masalah Keuangan
Berikut langkah-langkah yang diambil Rina untuk menyelamatkan Dapoer Tebu:
1. Pencatatan Keuangan Manual
Rina mulai mencatat semua pemasukan dan pengeluaran di buku tulis.
Ia menyadari banyak pengeluaran tak perlu yang selama ini menggerogoti modal usaha.
2. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Ia membuka rekening khusus untuk usaha dan menetapkan gaji bulanan bagi dirinya sendiri.
Ini membuat arus kas lebih jelas dan mudah dikontrol.
3. Mengajukan KUR Mikro
Setelah merapikan catatan keuangan selama 3 bulan, ia mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke bank BRI sebesar Rp10 juta.
Dana itu digunakan untuk modal bahan baku dan kemasan baru.
4. Digitalisasi Penjualan
Ia mulai memanfaatkan WhatsApp Business, membuat akun Instagram, dan bergabung di marketplace lokal untuk memperluas jangkauan pelanggan.
Hasil yang Menginspirasi
Dalam waktu 6 bulan, omzet Dapoer Tebu meningkat 3 kali lipat dari titik terendah.
Selain memulihkan kepercayaan pelanggan lama, Rina juga menjangkau pasar luar kota lewat pengemasan vakum yang lebih tahan lama.
Kini, Dapoer Tebu rutin mencatat transaksi, menyisihkan dana darurat, dan bahkan merekrut dua pegawai tetap dari warga sekitar.
Pelajaran untuk UMKM Lain
Kisah Dapoer Tebu adalah contoh nyata bahwa keterpurukan finansial bisa diatasi jika pelaku usaha mau belajar dan berubah.
Tidak perlu langsung menggunakan aplikasi mahal atau sistem rumit — yang penting adalah mulai dari langkah kecil yang konsisten.
Jika Anda sedang menghadapi kesulitan usaha, ingat: krisis bukan akhir, tapi bisa jadi titik balik menuju pertumbuhan.***