UMKMJATIM.COM – Bagi pelaku UMKM, salah satu alat penting untuk mengelola keuangan usaha adalah laporan arus kas (cash flow).
Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari pentingnya dokumen ini.
Laporan arus kas tidak hanya menunjukkan uang masuk dan keluar, tetapi juga membantu memastikan bahwa bisnis memiliki likuiditas yang cukup untuk bertahan dan berkembang.
Apa Itu Laporan Arus Kas?
Laporan arus kas adalah dokumen keuangan yang mencatat semua transaksi uang masuk dan keluar dalam periode tertentu.
Fungsinya adalah untuk mengetahui kondisi kas usaha, apakah sedang surplus (lebih banyak pemasukan) atau defisit (lebih banyak pengeluaran).
Tiga komponen utama dalam arus kas adalah:
Arus Kas Operasional – aktivitas utama bisnis, seperti penjualan, pembelian bahan baku, gaji karyawan.
Arus Kas Investasi – pembelian atau penjualan aset seperti peralatan atau kendaraan.
Arus Kas Pendanaan – modal masuk, pinjaman, atau pembayaran utang.
Mengapa Arus Kas Penting untuk UMKM?
– Mengetahui kemampuan usaha membayar kewajiban
– Menghindari kekurangan dana saat dibutuhkan
– Membantu dalam perencanaan pengeluaran
– Menunjukkan performa usaha secara nyata
Tanpa laporan ini, UMKM berisiko salah langkah dalam mengambil keputusan finansial.
Langkah-Langkah Membuat Laporan Arus Kas
1. Tentukan Periode Laporan
Umumnya laporan dibuat bulanan, tetapi bisa juga mingguan atau harian jika transaksi sangat aktif.
2. Kumpulkan Data Transaksi
Catat semua pemasukan dan pengeluaran selama periode yang dipilih. Gunakan buku kas, nota transaksi, atau aplikasi pembukuan untuk merekap data.
3. Kelompokkan Transaksi
Bagi data ke dalam tiga kategori: operasional, investasi, dan pendanaan. Ini akan memudahkan Anda melihat sumber dan penggunaan dana.
4. Hitung Total Arus Kas Masuk dan Keluar
Jumlahkan seluruh pemasukan (cash in) dan pengeluaran (cash out) dari masing-masing kategori.
5. Tentukan Saldo Kas Bersih
Kurangi total kas keluar dari kas masuk. Jika hasilnya positif, bisnis Anda berada dalam kondisi arus kas positif. Jika negatif, perlu dianalisis lebih lanjut penyebabnya.
6. Cek Keseimbangan Awal dan Akhir
Pastikan saldo awal kas ditambahkan dengan kas bersih sama dengan saldo akhir. Ini menjadi tanda bahwa laporan Anda seimbang dan akurat.
Tips Praktis:
– Gunakan Excel atau aplikasi akuntansi sederhana untuk otomatisasi.
– Simpan semua bukti transaksi agar pencatatan lebih rapi.
– Review arus kas secara rutin untuk menghindari krisis likuiditas.
Membuat laporan arus kas bukan hal yang rumit, bahkan bagi pelaku UMKM yang baru memulai.
Dengan mencatat dan menganalisis arus kas secara konsisten, Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat, menjaga kesehatan keuangan usaha, dan mendorong pertumbuhan jangka panjang.
Ingat, bisnis besar dimulai dari manajemen kecil yang rapi.***