ITS Kembangkan Sistem Agrivoltaik: Solusi Inovatif Tanam Sayur di Bawah Panel Surya

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Saturday, 12 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menghadirkan inovasi ramah lingkungan dengan memperkenalkan konsep agrivoltaik, yakni metode bercocok tanam di bawah panel surya (PV Panel).

Inovasi ini diperkenalkan oleh Dedet Candra Riawan, S.T., M.Sc., Ph.D., yang menjabat sebagai Koordinator Program Renewable Energy Integration Demonstrator of Indonesia (REIDI), pada Jumat (11/7/2025).

Menurut Dedet, sistem agrivoltaik ini memungkinkan lahan digunakan secara efisien dengan menggabungkan produksi energi listrik tenaga surya dan pertanian dalam satu area.

Ia menjelaskan bahwa tanaman produktif seperti sayuran dan buah-buahan dapat ditanam di bawah struktur panel surya yang dipasang setinggi kurang lebih dua meter dari permukaan tanah.

“Konsepnya adalah memanfaatkan area bawah PV panel untuk budidaya tanaman,” ujar Dedet.

Baca Juga :  Panduan Lengkap Daftar Izin Usaha Melalui OSS Berbasis Risiko untuk UMKM dan Non-UMK

Ia menyebutkan bahwa jarak antara tanah dan panel sengaja dibuat cukup tinggi agar sinar matahari masih dapat menembus dan digunakan oleh tanaman untuk proses fotosintesis.

Tidak seperti pemasangan panel surya konvensional yang biasanya rapat dan menutup rapat permukaan tanah,

sistem agrivoltaik ini justru menyesuaikan konfigurasi panel agar tetap menyisakan celah cahaya bagi pertumbuhan tanaman di bawahnya.

Dengan begitu, vegetasi tidak hanya mendapatkan pencahayaan yang cukup, tetapi juga terlindungi dari intensitas panas berlebih yang dapat menghambat pertumbuhan.

Dedet menyebutkan bahwa pengaturan jarak ini juga memiliki manfaat lain, seperti menjaga kelembaban tanah dan mengurangi penguapan air,

yang sangat penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan di tengah perubahan iklim.

Baca Juga :  DPRD Dorong Operasi Pasar Jelang Iduladha: Upaya Jaga Stabilitas Harga Sembako dan Daging di Kabupaten Malang

“Model ini sangat ideal diterapkan di wilayah tropis seperti Indonesia,” tambahnya. “Kita bisa memanen energi dan hasil pertanian secara bersamaan, tanpa harus mengorbankan lahan.”

Sistem ini tidak hanya memberikan nilai tambah dalam pemanfaatan ruang, tetapi juga berkontribusi terhadap upaya transisi energi bersih dan ketahanan pangan.

Agrivoltaik menjadi jawaban atas tantangan lahan terbatas dan kebutuhan energi terbarukan yang terus meningkat.

ITS melalui program REIDI menargetkan sistem ini dapat diterapkan lebih luas, tidak hanya di lingkungan kampus,

tetapi juga di lahan-lahan pertanian produktif yang ingin bertransformasi menjadi lebih berkelanjutan.

Dedet juga memberi peneanan akan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk di dalamnya pemerintah daerah, pelaku industri energi terbarukan, dan juga komunitas pertanian lokal, untuk upaya mengembangkan konsep ini secara masif.

Baca Juga :  Wujud Kepedulian Polri, Bhabinkamtibmas Dampingi Petani Desa Ketandan Tanam Padi untuk Ketahanan Pangan

Dengan menggabungkan teknologi dan pertanian, sistem agrivoltaik dipandang sebagai solusi masa depan untuk pertanian cerdas berbasis energi hijau di Indonesia.

Diharapkan inovasi ini dapat mempercepat pencapaian target pembangunan berkelanjutan di sektor pangan dan energi secara bersamaan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Koperasi Bukan Sekadar Simpan Pinjam: Dorong UMKM dan Kemitraan Menuju Ekonomi Mandiri
Transformasi Koperasi di Lamongan: Pilar Ekonomi Rakyat Menuju Era Digital
Polresta Sidoarjo Gandeng Pesantren Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Program Tanam Jagung
Harga Cabai di Kediri Stabil Meski Serapan ke Jabodetabek dan Industri Masih Libur
Tantangan UMKM Fashion: Mengatasi Kendala Produksi untuk Tumbuh Lebih Kompetitif
Tips Negosiasi Harga dengan Pemasok untuk UMKM: Hemat Biaya, Maksimalkan Keuntungan
Strategi Pengadaan Bahan Baku yang Stabil untuk UMKM: Kunci Produksi Tanpa Hambatan
Cara Membuat Kontrak Bisnis Sederhana untuk UMKM: Aman, Jelas, dan Mengikat

Berita Terkait

Saturday, 12 July 2025 - 21:00 WIB

Koperasi Bukan Sekadar Simpan Pinjam: Dorong UMKM dan Kemitraan Menuju Ekonomi Mandiri

Saturday, 12 July 2025 - 20:30 WIB

Transformasi Koperasi di Lamongan: Pilar Ekonomi Rakyat Menuju Era Digital

Saturday, 12 July 2025 - 20:00 WIB

ITS Kembangkan Sistem Agrivoltaik: Solusi Inovatif Tanam Sayur di Bawah Panel Surya

Saturday, 12 July 2025 - 19:30 WIB

Polresta Sidoarjo Gandeng Pesantren Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Program Tanam Jagung

Saturday, 12 July 2025 - 19:05 WIB

Harga Cabai di Kediri Stabil Meski Serapan ke Jabodetabek dan Industri Masih Libur

Berita Terbaru