UMKMJATIM.COM – Pemkab Sumenep semakin gencar mengarahkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan platform digital sebagai sarana distribusi dan penjualan produk.
Langkah ini dipandang sebagai solusi strategis agar produk lokal tidak hanya bertahan di pasar tradisional, tetapi juga mampu bersaing di ekosistem digital yang lebih luas.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wingsojudo, menyampaikan bahwa berbagai aplikasi seperti Gojek, Grab, Maxim, COD, hingga platform lokal telah diajak bekerja sama.
Pemerintah meminta agar pihak platform lebih proaktif dengan mendatangi langsung pelaku UMKM, bahkan hingga pelosok desa dan kepulauan.
Dengan cara ini, para pengusaha kecil di wilayah terpencil dapat menikmati peluang yang sama dalam mengembangkan usaha berbasis digital.
Selain mendorong kolaborasi dengan platform digital, Pemkab Sumenep juga menyadari bahwa ketersediaan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan transformasi UMKM.
Asisten III Setdakab Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperluas akses internet.
Menurutnya, jaringan internet akan menjadi prasyarat utama bagi UMKM dalam memanfaatkan peluang digital.
Target yang dicanangkan adalah agar seluruh wilayah Sumenep, termasuk kepulauan yang selama ini minim akses teknologi, bisa segera terhubung dengan layanan internet stabil.
Dengan begitu, digitalisasi UMKM bisa berjalan lebih merata.
Ferdiansyah juga mengingatkan masyarakat, khususnya generasi muda yang baru merintis usaha, agar tidak ragu memanfaatkan teknologi digital.
Menurutnya, saat ini modal untuk memulai bisnis tidak lagi harus berupa toko fisik.
“Dengan hanya bermodalkan smartphone, siapa pun bisa menjadi pelaku usaha,” ujarnya.
Kunci utama, tambahnya, adalah keberanian untuk memulai serta kemauan belajar agar bisa memanfaatkan teknologi secara maksimal.
Pandangan ini mencerminkan betapa terbukanya peluang di era ekonomi digital.
Dukungan terhadap UMKM tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari berbagai pihak, termasuk media publik.
Ketua Paguyuban UMKM Tajamara, Heri, menilai keterlibatan lembaga seperti RRI sangat membantu para pelaku usaha kecil.
Menurutnya, selama ini sebagian besar UMKM lokal bergerak secara mandiri dalam memasarkan produk, biasanya melalui media sosial pribadi.
Namun, dengan adanya pendampingan dari pemerintah dan kolaborasi dengan platform digital, diharapkan promosi produk bisa lebih terarah dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Langkah Pemkab Sumenep memperkuat digitalisasi UMKM melalui platform online dan perluasan internet memberikan harapan baru bagi pelaku usaha lokal.
Strategi ini bukan hanya soal memperluas pasar, tetapi juga soal meningkatkan daya saing di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin digital.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, komunitas, serta akses teknologi yang semakin mudah, UMKM Sumenep diproyeksikan mampu tumbuh lebih cepat.
Harapannya, produk lokal tidak hanya dikenal di tingkat daerah, tetapi juga bisa bersaing di pasar nasional hingga internasional.***