UMKMJATIM.COM – Berdasarkan hasil survei internal perusahaan, 80% karyawan yang mengundurkan diri atau pensiun merasa kurang puas dengan pengembangan karier mereka di perusahaan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi CEO dan jajaran pimpinan perusahaan. Mereka menginginkan agar pengembangan karier menjadi fokus utama yang harus ditangani oleh Chief People Officer (CPO). Dalam upaya ini, CPO melakukan diskusi dengan beberapa bawahannya, dan diketahui bahwa hanya ada tiga orang di seluruh perusahaan yang memiliki pemahaman mendalam mengenai pengembangan karier, yang tersebar di berbagai departemen yang berbeda.
Dari diskusi tersebut, Anda diberikan tugas untuk mengumpulkan ketiga orang tersebut dan mendiskusikan langkah-langkah konkret untuk merancang sistem pengembangan karier yang efektif. Hasil diskusi ini nantinya akan dijadikan usulan kepada jajaran pimpinan untuk membenahi sistem pengembangan karier di perusahaan. Artikel ini akan membahas bagaimana cara merancang sistem pengembangan karier yang efektif sehingga mampu memberikan kepastian pada karyawan dan meningkatkan kepuasan mereka.
Soal:
Berdasarkan hasil survei internal perusahaan, 80% karyawan perusahaan yang mengundurkan diri ataupun pensiun dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka kurang puas atau tidak puas terhadap karir mereka di perusahaan, CEO dan jajaran chief officers lainnya menginginkan agar pembenahan pengembangan karier menjadi fokus utama. Chief People Officer, beberapa hari kemudian, Chief People Officer berdiskusi dengan anda sebagai salah satu bawahannya mengenai hal tersebut, dari diskusi tersebut diketahui bahwa hanya 3 orang di seluruh perusahaan yang memiliki pemahaman mengenai pengembangan karier dan tersebar di berbagai departemen yang berbeda
Anda pun diberikan perintah untuk mengumpulkan ketiga orang tersebut dan melakukan diskusi dengan mereka, atasan anda meminta agar hasil diskusi tersebut untuk dijadikan usulan kepada jajaran chief officers, berikut penjelasan bagaimanakah cara perancangan sistem pengembangan karier yang efektif sehingga mampu memberikan kepastian pada sistem pengembangan karier di perusahaan
Jawaban:
Mengapa Pengembangan Karier Itu Penting?
Pengembangan karier adalah salah satu faktor kunci dalam retensi karyawan. Karyawan yang merasa tidak memiliki kesempatan untuk berkembang dalam karier mereka cenderung merasa kurang dihargai dan berisiko untuk mengundurkan diri. Hal ini terbukti dari hasil survei perusahaan yang menunjukkan bahwa 80% karyawan yang meninggalkan perusahaan merasa tidak puas dengan arah pengembangan karier mereka.
Dengan sistem pengembangan karier yang jelas dan efektif, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan kepuasan karyawan, tetapi juga mengurangi angka turnover. Karyawan yang merasa bahwa perusahaan peduli terhadap pengembangan karier mereka akan lebih berkomitmen untuk bertahan dan bekerja lebih produktif.
Langkah-langkah Merancang Sistem Pengembangan Karier yang Efektif
1. Evaluasi Kebutuhan Karyawan dan Tujuan Perusahaan
Langkah pertama dalam merancang sistem pengembangan karier adalah mengevaluasi kebutuhan karyawan dan tujuan perusahaan. Pemahaman yang jelas tentang apa yang diinginkan oleh karyawan dan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan akan membantu merancang program pengembangan yang relevan dan saling mendukung.
Untuk itu, lakukan wawancara atau survei kepada karyawan untuk mengetahui keinginan mereka terkait pengembangan karier. Di sisi lain, perusahaan juga perlu menyelaraskan program ini dengan tujuan jangka panjang perusahaan agar kedua belah pihak—baik perusahaan maupun karyawan—dapat merasakan manfaatnya.
2. Tentukan Jalur Karier yang Jelas
Salah satu masalah yang sering ditemukan di perusahaan adalah kurangnya jalur karier yang jelas. Karyawan tidak tahu bagaimana cara untuk berkembang atau mencapai posisi yang lebih tinggi. Untuk itu, perusahaan perlu merancang jalur karier yang terstruktur dengan jelas. Jalur ini mencakup berbagai level atau jenjang yang dapat ditempuh oleh karyawan dalam karier mereka, serta kriteria yang perlu dipenuhi untuk naik ke level berikutnya.
Jalur karier yang jelas akan memberikan karyawan pandangan yang lebih baik tentang apa yang harus mereka capai untuk berkembang, sehingga mereka merasa lebih termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka.
3. Sediakan Pelatihan dan Pengembangan yang Terus-Menerus
Sistem pengembangan karier yang efektif harus mencakup program pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan. Pelatihan ini bisa berupa pelatihan teknis yang meningkatkan keterampilan karyawan di bidang pekerjaan mereka, serta pelatihan soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi, atau manajemen waktu. Program pelatihan dan pengembangan ini harus diperbarui secara berkala untuk memastikan karyawan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan perusahaan dan perkembangan industri.
Dengan adanya pelatihan yang tepat, karyawan akan merasa dihargai karena perusahaan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan kerja mereka.
4. Mentorship dan Pembinaan Karier
Program mentorship juga sangat penting dalam pengembangan karier karyawan. Mentorship memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar dari pengalaman rekan senior atau pemimpin perusahaan. Dengan adanya pembinaan atau bimbingan langsung dari mentor, karyawan dapat lebih mudah memahami cara-cara untuk berkembang dalam karier mereka, serta mendapatkan arahan yang jelas tentang tujuan karier yang realistis dan pencapaiannya.
Mentorship juga membantu menciptakan hubungan yang lebih baik antara karyawan dan perusahaan, yang memperkuat rasa keterlibatan dan komitmen karyawan terhadap perusahaan.
5. Tawarkan Kesempatan untuk Rotasi Pekerjaan
Salah satu cara untuk mempercepat pengembangan karier karyawan adalah dengan menawarkan kesempatan untuk rotasi pekerjaan. Rotasi pekerjaan memberi karyawan kesempatan untuk mencoba berbagai peran atau posisi di perusahaan, yang memungkinkan mereka untuk memperoleh pengalaman yang lebih luas. Hal ini juga membantu mereka menemukan posisi yang paling sesuai dengan keahlian dan minat mereka.
Dengan rotasi pekerjaan, karyawan tidak akan merasa terjebak dalam posisi yang monoton dan tidak berkembang, yang dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka.
6. Umpan Balik yang Konstruktif dan Rutin
Sistem pengembangan karier yang efektif memerlukan umpan balik yang konstruktif dan rutin. Karyawan perlu mengetahui bagaimana kinerja mereka dievaluasi dan apa yang dapat mereka tingkatkan untuk berkembang lebih lanjut. Umpan balik ini harus diberikan dengan cara yang positif dan membangun, serta dilakukan secara teratur, misalnya melalui review kinerja tahunan atau triwulanan.
Dengan adanya umpan balik yang jelas, karyawan akan merasa lebih percaya diri dalam mengembangkan karier mereka karena mereka tahu apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan karier mereka.
7. Menyusun Rencana Pengembangan Karier untuk Setiap Karyawan
Setelah langkah-langkah di atas dijalankan, perusahaan perlu menyusun rencana pengembangan karier untuk setiap karyawan. Rencana ini harus bersifat pribadi dan disesuaikan dengan tujuan karier karyawan masing-masing. Dengan adanya rencana pengembangan yang jelas, karyawan akan lebih termotivasi untuk mengikuti langkah-langkah yang telah disepakati bersama perusahaan untuk mencapai tujuan karier mereka.
Kesimpulan
Merancang sistem pengembangan karier yang efektif adalah langkah penting untuk meningkatkan kepuasan karyawan dan mengurangi angka turnover. Dengan jalur karier yang jelas, program pelatihan yang berkelanjutan, mentorship, rotasi pekerjaan, dan umpan balik yang konstruktif, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karier karyawan. Dengan demikian, karyawan akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk berkembang, yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang.