UMKMJATIM.COM – Kota Batu yang dikenal dengan julukan “Kota Apel” kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan reputasinya sebagai penghasil apel.
Dalam beberapa tahun terakhir, produksi apel di daerah ini semakin menurun, bahkan keberadaannya di pasaran mulai langka. Hal ini membuat sejumlah petani apel di Kota Batu kesulitan memenuhi permintaan, termasuk untuk kebutuhan industri olahan.
Namun, di tengah menurunnya produksi buah apel, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) keripik buah apel justru mengalami perkembangan pesat.
Khamim Tohari, pemilik UMKM keripik buah apel Kendedes, menyebutkan bahwa meski produksi apel di Kota Batu semakin berkurang, permintaan keripik apel justru meningkat.
“Sebenarnya produksi buah apel dari Kota Batu sudah menurun. Untuk kebutuhan keripik apel, kami mengambilnya dari luar daerah,” ungkap Khamim pada Sabtu (1/2/2025).
Khamim mengungkapkan bahwa kebutuhan apel untuk produksi keripiknya mencapai 1,2 ton per hari, namun hanya 5 kwintal apel yang dapat dipenuhi dari Kota Batu.
Sedangkan untuk memenuhi sisa kebutuhan, apel diperoleh dari daerah Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, dan Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
“Kebutuhan apel saya perharinya 1,2 ton dan hanya 5 kwintal yang bisa diperoleh di Kota Batu. Sedangkan untuk 7 kwintal sisa diperoleh dari luar daerah,” jelasnya.
Sebagai pengusaha yang sudah berpengalaman di bidang UMKM, Khamim mengatakan bahwa membeli produk dari luar daerah merupakan langkah yang tepat untuk memenuhi permintaan pasar.
Pasalnya, dengan memasuki musim liburan Hari Raya Idul Fitri yang akan datang, permintaan keripik buah apel diperkirakan semakin tinggi.
Khamim juga menambahkan bahwa hanya apel jenis manalagi yang bisa diolah menjadi keripik. Jenis apel lainnya, seperti anna dan room beauty, tidak dapat diproses karena terlalu banyak menyerap minyak.
“Makanya kami harap pemerintah bisa segera memandang hal ini sebagai salah satu hal yang serius, karena apel itu sendiri adalah ikon Kota Batu,” tegas Khamim.
Produk keripik buah milik Khamim, yang diberi merek Kendedes, tidak hanya memproduksi keripik apel, tetapi juga berbagai produk olahan buah lainnya, seperti keripik nangka, salak, nanas, rambutan, dan mangga.
Permintaan keripik buah Kendedes pun datang dari berbagai daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, menunjukkan bahwa UMKM ini semakin berkembang di pasar yang lebih luas.