UMKMJATIM.COM – Disebutkan bahwa setiap hari Minggu, Mas Be Kopi mengadakan program edukasi bertajuk Sekolah Kopi di obyek wisata Seloondo, Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi.
Program ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan kopi lokal kepada masyarakat luas serta meningkatkan apresiasi terhadap kopi khas daerah tersebut.
Program yang telah berjalan selama hampir tiga bulan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendasar mengenai kopi, baik dari segi budidaya maupun teknik penyajian.
Edukasi yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan lahan, ketinggian tempat tanam, hingga metode budidaya yang tepat.
Selain itu, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktik langsung melalui pelatihan barista, guna meningkatkan keterampilan dalam menyajikan kopi berkualitas.
Mamo, seorang pegiat kopi dari Mas Be, mengungkapkan bahwa program ini berlangsung setiap hari Minggu dari pukul 09.00 hingga 16.00.
Ia menekankan bahwa Sekolah Kopi tidak hanya sekadar memberikan wawasan tentang kopi, tetapi juga bertujuan untuk memperkenalkan kopi khas Ngawi yang memiliki kualitas unggulan dan mampu bersaing di tingkat nasional.
Menurut Mamo, salah satu keunggulan utama kopi dari Ngawi terletak pada keragaman varietasnya.
Ia menjelaskan bahwa kopi dari daerah ini memiliki empat varietas utama, yaitu ekselsa, arabika, robusta, dan liberika.
Keanekaragaman ini menjadikan kopi Ngawi semakin dikenal dan diminati oleh para pecinta kopi.
Yang lebih menarik, Sekolah Kopi diselenggarakan secara gratis dan terbuka bagi semua kalangan.
Baik siswa sekolah, ibu-ibu PKK, maupun masyarakat umum dapat mengikuti program ini tanpa dipungut biaya.
Dengan adanya program edukasi ini, diharapkan masyarakat Ngawi semakin bangga terhadap potensi kopi lokal mereka serta dapat membantu meningkatkan popularitas kopi Ngawi tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga hingga ke pasar global.
Melalui inisiatif seperti Sekolah Kopi, Mas Be Kopi berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan industri kopi lokal.
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami dan mengapresiasi kopi lokal, diharapkan kopi Ngawi dapat semakin berkembang dan mendapatkan tempat yang lebih luas di industri kopi Indonesia.***