UMKMJATIM.COM – Bank Indonesia Perwakilan Malang terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat perekonomian lokal, salah satunya melalui digitalisasi transaksi di pasar tradisional.
Febrina, Kepala Perwakilan BI Malang, menegaskan bahwa transformasi digital ini menjadi langkah strategis untuk membangkitkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat,
khususnya pasca penurunan pengunjung yang sempat terjadi di beberapa pasar tradisional.
Dalam sebuah acara bertajuk Festival Jajan Pasar yang digelar pada Rabu, 23 April 2025, Febrina menyampaikan bahwa kondisi pasar kini mulai menunjukkan geliat positif.
Menurutnya, hal ini tak terlepas dari peran serta sektor perbankan yang aktif mendorong implementasi sistem pembayaran berbasis kode QR atau QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Kehadiran QRIS dinilai mampu memberikan kemudahan transaksi bagi pedagang maupun konsumen.
Febrina menuturkan bahwa para pelaku usaha di pasar merespons inovasi ini dengan antusias.
Mereka tidak hanya menerima kehadiran QRIS, tetapi juga aktif menggunakannya dalam berbagai transaksi harian.
Antusiasme tersebut semakin terlihat dalam berbagai event yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Malang,
salah satunya Festival Jajan Pasar yang menjadi bagian dari lebih dari seribu kegiatan yang direncanakan sepanjang tahun ini.
Pihak BI Malang, lanjut Febrina, berencana untuk terus bersinergi dengan Pemerintah Kota Malang serta pihak perbankan guna menciptakan lebih banyak kegiatan menarik.
Tujuannya adalah untuk menarik minat masyarakat dan wisatawan agar semakin sering berkunjung ke berbagai titik ekonomi di Kota Malang, seperti kawasan Madyopuro dan sekitarnya.
Ia percaya bahwa semakin banyak event yang digelar, semakin besar pula peluang untuk mendorong perputaran uang di pasar-pasar tradisional.
Selain menyasar konsumen lokal, BI juga menargetkan penggunaan QRIS oleh wisatawan mancanegara.
Febrina menekankan bahwa sistem ini tidak hanya memberikan kemudahan dalam hal efisiensi dan kepraktisan, tetapi juga menawarkan keunggulan dalam hal transaksi lintas negara.
Dengan QRIS, wisatawan asing dapat melakukan pembayaran tanpa harus menukar mata uang terlebih dahulu di money changer, sehingga meminimalkan hambatan dalam berbelanja di pasar lokal.
Langkah ini diyakini sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan inklusi keuangan dan literasi digital di tengah masyarakat.
Digitalisasi pasar dianggap sebagai salah satu instrumen penting dalam mendorong pemulihan ekonomi daerah sekaligus mempromosikan kemajuan teknologi keuangan kepada publik secara luas.
BI Malang bekerjasama dengan para mitra perbankan berkomitmen untuk terus memperluas cakupan penggunaan QRIS di berbagai sektor usaha.
Harapannya, transformasi digital ini tidak hanya memperkuat struktur ekonomi lokal, tetapi juga meningkatkan daya saing daerah dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Dengan dukungan penuh dari semua pihak, digitalisasi pasar tradisional melalui QRIS diyakini akan menjadi tonggak penting dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif, efisien, dan modern di Kota Malang dan sekitarnya.***