Inovasi Mahasiswa Polije dalam Budidaya Semangka: Strategi Pembelajaran PBL Dorong Wirausaha Muda Agribisnis

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 30 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Mahasiswa dari Program Studi D3 Manajemen Agribisnis Politeknik Negeri Jember atau Polije kembali menunjukkan eksistensinya dalam pengembangan sektor pertanian, khususnya melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PBL).

Dalam semester genap tahun akademik 2024–2025 ini, mereka melaksanakan praktik budidaya semangka di Teaching Factory Kebun Inovasi Polije,

sebuah kegiatan yang tidak hanya berorientasi akademik, namun juga mendorong inovasi dan jiwa kewirausahaan.

Seluruh rangkaian kegiatan dilakukan secara menyeluruh oleh para mahasiswa, mulai dari tahapan awal seperti perencanaan dan pemilihan benih, pengolahan lahan,

penanaman, pemeliharaan tanaman, hingga proses teknik mengawinkan bunga semangka.

Tidak berhenti sampai panen, mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan pemasaran hasil panen dan analisis usaha, menjadikan pembelajaran ini pengalaman agribisnis dari hulu ke hilir.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, Dhani Mas Ahmad Ilyasa, menjelaskan bahwa dari praktik PBL ini, dirinya bersama tim memperoleh pemahaman yang mendalam tentang proses budidaya semangka secara langsung.

Baca Juga :  Strategi Efektif Meningkatkan Penjualan Bisnis secara Optimal

Ia menyebut bahwa hasil panen semangka akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagian akan dijual, sementara sebagian lainnya akan diolah menjadi produk turunan seperti jus, selai, dan camilan sehat.

Produk-produk tersebut rencananya akan dipamerkan dalam kegiatan “Gelar Produk”.

Dhani juga menyampaikan harapan bahwa hasil panen tahun ini dapat melampaui capaian tahun sebelumnya,

baik dari segi kualitas maupun kuantitas, seiring dengan semakin meningkatnya keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam praktik agribisnis.

Selaku dosen pendamping sekaligus Koordinator Program Studi D3 Manajemen Agribisnis, Linda Ekadewi Widyatami,

menerangkan mengenai kegiatan PBL ini merupakan integrasi dua mata kuliah utama, yakni Manajemen Agribisnis, dan juga Produksi Tanaman Hortikultura

Mahasiswa tidak hanya diajarkan keterampilan teknis pertanian, tetapi juga dibimbing dalam aspek manajerial seperti penyusunan rencana bisnis, proses pengolahan produk, hingga analisis kelayakan usaha.

Baca Juga :  Jember Alami Deflasi 0,04 Persen pada Agustus 2025, Cabai Rawit Jadi Penyumbang Utama

Semangka yang dibudidayakan pun berasal dari varietas unggulan, yakni Black Sweet Dewangga dan Amara (tanpa biji), yang dikenal memiliki kualitas tinggi dan pasar yang luas.

Proyek ini berlangsung selama satu semester penuh, dengan puncak kegiatan panen dilakukan pada akhir April.

Hasil panen kemudian dipasarkan melalui jaringan internal mahasiswa serta Kebun Inovasi Polije, dan akan ditampilkan dalam ajang Gelar Produk sebagai bentuk publikasi hasil karya mahasiswa.

Linda juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya membekali mahasiswa dengan keterampilan produksi pertanian, melainkan juga mengasah pola pikir kewirausahaan.

Tujuan utama dari program ini adalah mencetak lulusan yang mampu mendirikan usaha sendiri di sektor pertanian, sehingga dapat memberikan kontribusi langsung terhadap ketahanan pangan nasional.

Baca Juga :  Desain Logo Simpel tapi Berkesan untuk UMKM yang Ingin Bersaing

Melalui pengembangan produk turunan dari semangka, mahasiswa diharapkan dapat menciptakan nilai tambah, sekaligus membuka peluang usaha baru di bidang pengolahan hortikultura.

Langkah ini tentunya menjadi bagian dari dukungan konkret Polije terhadap program nasional ketahanan pangan yang berbasiskan inovasi dan juga teknologi.

Pihak kampus menyampaikan bahwa kolaborasi antara Program Studi D3 Manajemen Agribisnis dan Teaching Factory Kebun Inovasi akan terus diperkuat.

Model pembelajaran praktikum berbasis proyek ini dianggap mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya ahli di bidang teknis pertanian,

tetapi juga kompeten dalam manajemen usaha dan siap bersaing di dunia industri pertanian modern.

Melalui keberhasilan panen perdana ini, besar harapan agar model pembelajaran vokasi yang aplikatif dan produktif seperti ini dapat menjadi acuan nasional, sekaligus mendukung tumbuhnya kemandirian generasi muda Indonesia di sektor agribisnis.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Harga Cabai di Pasar Induk Pare Naik, Permintaan Meningkat Jadi Pemicu
KKNT UTM Bantu Pembudidaya Lele Sampang dengan Mesin Pakan Mandiri
Operasi Pasar Murah Bojonegoro 2025: Jadwal Lengkap dan Komoditas yang Tersedia
Cara Cek Status Pencairan PIP September 2025 Secara Online dengan Mudah
Panduan Lengkap Cara Mengajukan KUR BRI September 2025 untuk UMKM
Gelontorkan Rp13,8 Triliun, Bansos Beras 10 Kg Diperpanjang hingga Akhir Tahun 2025: Cek Syarat dan Status Bantuan
September 2025 Bawa Berkah! Cek Jadwal Pencairan 5 Bansos Plus Tambahan, Bantuan PKH dan BPNT Segera Masuk Rekening
5 Bansos Ini Cair September 2025: Cek Daftar Lengkap Bantuan Pemerintah hingga Jadwal Pencairannya

Berita Terkait

Sunday, 14 September 2025 - 20:00 WIB

Harga Cabai di Pasar Induk Pare Naik, Permintaan Meningkat Jadi Pemicu

Sunday, 14 September 2025 - 19:30 WIB

KKNT UTM Bantu Pembudidaya Lele Sampang dengan Mesin Pakan Mandiri

Sunday, 14 September 2025 - 19:00 WIB

Operasi Pasar Murah Bojonegoro 2025: Jadwal Lengkap dan Komoditas yang Tersedia

Sunday, 14 September 2025 - 14:00 WIB

Panduan Lengkap Cara Mengajukan KUR BRI September 2025 untuk UMKM

Sunday, 14 September 2025 - 13:20 WIB

Gelontorkan Rp13,8 Triliun, Bansos Beras 10 Kg Diperpanjang hingga Akhir Tahun 2025: Cek Syarat dan Status Bantuan

Berita Terbaru