UMKMJATIM.COM – Dalam beberapa tahun terakhir, minuman herbal berbahan dasar rempah tradisional seperti jahe, kunyit asam, dan temulawak semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat mendorong banyak orang untuk kembali mengonsumsi minuman alami yang telah dikenal sejak lama memiliki beragam manfaat kesehatan.
Rempah-rempah lokal yang selama ini menjadi bagian dari warisan pengobatan tradisional Nusantara mulai dilirik kembali, tidak hanya oleh generasi tua, tetapi juga oleh kaum milenial.
Hal ini menunjukkan bahwa tren hidup sehat tidak hanya terbatas pada olahraga dan makanan rendah kalori, tetapi juga pada pilihan minuman yang mendukung imunitas tubuh secara alami.
Jahe, misalnya, dikenal luas karena kemampuannya menghangatkan tubuh dan membantu meredakan gejala flu serta masuk angin.
Sementara kunyit asam sering dikonsumsi untuk membantu melancarkan pencernaan, mengurangi nyeri haid, dan sebagai anti-inflamasi alami.
Temulawak sendiri dipercaya mampu meningkatkan nafsu makan, menjaga fungsi hati, dan memperkuat daya tahan tubuh.
Minuman herbal berbahan rempah biasanya diolah dalam bentuk cair, bubuk instan, atau bahkan dikemas dalam botol siap minum.
Inovasi kemasan modern membuat minuman tradisional ini semakin praktis dikonsumsi dan mudah dijangkau oleh berbagai kalangan.
Produsen lokal pun mulai berlomba menghadirkan varian rasa dan tampilan yang menarik untuk menarik minat pasar.
Para pelaku UMKM melihat potensi besar dalam pengolahan minuman herbal sebagai salah satu peluang usaha yang menjanjikan.
Tidak hanya karena bahan bakunya mudah diperoleh di dalam negeri, tetapi juga karena tren konsumennya yang terus tumbuh, terutama setelah pandemi yang meningkatkan minat terhadap produk-produk penunjang kesehatan.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, strategi branding dan pemasaran digital sangat diperlukan.
Membangun narasi seputar khasiat minuman herbal, mengedukasi konsumen tentang manfaat masing-masing rempah, serta memastikan kualitas produk menjadi kunci agar produk tetap diminati dan dipercaya masyarakat.
Selain itu, sertifikasi keamanan produk dan izin edar dari BPOM juga menjadi hal penting agar konsumen merasa yakin dengan kualitas dan keamanan produk yang mereka konsumsi.
Pelabelan yang informatif dan desain kemasan yang menarik turut mendongkrak citra produk herbal menjadi lebih premium dan relevan dengan gaya hidup masa kini.
Minuman herbal bukan sekadar alternatif minuman sehat, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Dengan sentuhan inovasi dan strategi pemasaran yang tepat, minuman herbal berbasis jahe, kunyit asam, dan temulawak dapat menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Melalui pemanfaatan potensi lokal dan kebutuhan masyarakat yang kian sadar akan kesehatan, minuman herbal tradisional kini hadir dalam wajah baru—lebih praktis, modern, dan tetap sarat manfaat.***