UMKMJATIM.COM – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menekankan pentingnya investasi yang berorientasi ekspor sebagai strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut. Hal ini disampaikannya dalam acara Investor Daily Round Table (IDRT) yang digelar di Hotel Novotel Samator, Surabaya, Kamis (5/12/2024).
Dalam paparannya, Emil menyoroti peran strategis Jawa Timur sebagai motor penggerak ekonomi nasional, dengan investasi sebagai tulang punggung perekonomian daerah.
“Investasi ini menyumbang 25% hingga 28% terhadap pertumbuhan ekonomi. Jadi, kontribusinya cukup besar,” ujar Emil.
Dia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat untuk meningkatkan daya saing Jawa Timur serta menarik minat investor. Salah satu target yang diusung adalah pertumbuhan investasi tahunan sebesar 10%, yang dinilai menjadi pilar utama untuk mendukung pembangunan ekonomi.
“Kalau kita bicara bahwa investasi adalah tulang punggung ekonomi, maka kita ingin investasi tumbuh besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” tegas mantan Bupati Trenggalek itu.
Kontribusi Sektor Industri dan Perdagangan
Menurut Emil, sektor industri dan perdagangan adalah penopang utama perekonomian Jawa Timur. Pada tahun 2023, sektor industri memberikan kontribusi sebesar 23% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) provinsi, sementara perdagangan menyumbang sekitar 18,91%.
“Sebanyak 30,54% dari perekonomian Jawa Timur berasal dari sektor industri. Perdagangan Jawa Timur sendiri mencapai sekitar 20% dari total perdagangan nasional,” paparnya.
Selain itu, Jawa Timur menyumbang seperempat dari total manufaktur di Indonesia, yang menjadikan provinsi ini sebagai salah satu wilayah dengan daya saing ekonomi yang tinggi.
Target Pertumbuhan Hingga 8%
Emil optimistis pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang stabil di angka 4,98% pada tahun 2023 dapat ditingkatkan hingga 8% melalui investasi masif yang berfokus pada sektor ekspor. Strategi ini, menurutnya, akan memberikan manfaat ganda, seperti peningkatan pendapatan daerah, kontribusi terhadap PDB, dan peningkatan konsumsi rumah tangga.
“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%, kita perlu mendorong investasi yang lebih fokus pada sektor ekspor. Hal ini akan memberikan manfaat ganda, seperti peningkatan pendapatan, kontribusi terhadap PDB, dan konsumsi rumah tangga,” jelas Emil.
Dia mengakhiri pemaparannya dengan optimisme bahwa Jawa Timur dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional melalui langkah-langkah inovatif.
“Kita berharap, kontribusi agregat dari sektor investasi dan ekspor mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Dengan strategi yang tepat, Jawa Timur dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional,” pungkas Emil.