UMKMJATIM.COM – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meresmikan fasilitas produksi sigaret kretek tangan (SKT) milik PT HM Sampoerna Tbk yang berlokasi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Dengan total investasi mencapai 42 juta dolar AS atau sekitar Rp630 miliar, fasilitas baru ini diharapkan dapat menyerap hingga 3.500 tenaga kerja.
Peresmian fasilitas tersebut dilakukan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, pada 13 Desember 2024. Dalam sambutannya, Menteri Rosan menegaskan bahwa penciptaan lapangan pekerjaan tetap menjadi prioritas utama bagi pemerintah.
“Penciptaan lapangan pekerjaan adalah prioritas utama pemerintah. Kami di Kementerian Investasi dan Hilirisasi, bertugas mengundang investor baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk industrialisasi. Tapi ujung dari ujungnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas,” ujar Rosan.
Lebih lanjut, Rosan menyatakan bahwa kehadiran fasilitas produksi SKT baru ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang signifikan bagi sektor-sektor terkait, seperti petani cengkeh dan tembakau, serta para vendor yang telah diajak bekerja sama.
“Saya optimistis kehadiran fasilitas produksi SKT ini mampu mendorong ekonomi Indonesia secara berkelanjutan,” tambahnya.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi, juga menambahkan bahwa investasi yang dilakukan oleh perusahaan tidak hanya berfokus pada penciptaan nilai ekonomi, tetapi juga turut berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan.
“Kami bangga Sampoerna dapat menjadi wadah berkarya bagi puluhan ribu pelinting SKT, yang didominasi oleh perempuan-perempuan hebat dengan mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga,” ujar Ivan.
PT HM Sampoerna Tbk, yang merupakan bagian dari Philip Morris International (PMI), telah melakukan investasi signifikan di Indonesia sejak 2005. Selama periode 2005-2023, nilai investasi yang telah direalisasikan mencapai 6,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp103 triliun.
Hingga saat ini, perusahaan ini telah mempekerjakan lebih dari 90.000 karyawan yang tersebar di berbagai provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Sebagai informasi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat bahwa realisasi investasi di Jawa Timur pada triwulan III 2024 mencapai Rp111,4 triliun, menempatkan provinsi tersebut di posisi tiga besar realisasi investasi di Indonesia.
Sementara itu, Jawa Tengah tercatat memperoleh realisasi investasi sebesar Rp26,1 triliun, dan berada di posisi sembilan besar.
Dengan adanya fasilitas produksi SKT ini, pemerintah berharap dapat mendorong lebih banyak lagi investasi di sektor industri yang tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.