UMKMJATIM.COM – Perusahaan agraris adalah jenis perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan dan produksi sumber daya alam.
Berbeda dengan perusahaan ekstraktif yang hanya mengambil bahan mentah dari alam tanpa melalui proses pengolahan,
perusahaan agraris mengolah sumber daya alam menjadi produk yang siap dipasarkan atau digunakan.
Karakteristik Perusahaan Agraris
Perusahaan agraris erat kaitannya dengan kegiatan di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.
Mereka memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dengan mengolah bahan mentah menjadi produk bernilai tambah.
Contohnya adalah mengolah kelapa menjadi minyak kelapa, mengolah hasil panen menjadi produk olahan makanan, atau membudidayakan ikan dan ternak untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Salah satu ciri utama perusahaan agraris adalah keterlibatannya dalam siklus produksi yang berkelanjutan, mulai dari pengelolaan lahan, budidaya, hingga panen dan pengolahan hasil.
Mereka juga berperan dalam menjaga kualitas produk dan meningkatkan produktivitas melalui inovasi teknologi pertanian dan pengelolaan sumber daya yang efisien.
Jenis-Jenis Perusahaan Agraris
– Perusahaan Pertanian
Perusahaan pertanian fokus pada pengolahan lahan untuk menghasilkan produk tanaman pangan seperti padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan.
Mereka menggunakan teknik budidaya modern dan tradisional untuk meningkatkan hasil panen.
– Perusahaan Perkebunan
Perusahaan di sektor ini mengelola lahan perkebunan untuk menghasilkan komoditas seperti kelapa sawit, karet, teh, kopi, dan kakao.
Contohnya adalah PT Royal Coconut yang mengolah kelapa menjadi berbagai produk turunan seperti minyak kelapa dan santan.
– Perusahaan Perikanan
Berfokus pada budidaya ikan, udang, dan hasil laut lainnya, perusahaan perikanan tidak hanya melakukan penangkapan ikan, tetapi juga membudidayakan spesies laut dalam keramba atau tambak.
Mereka kemudian mengolah hasil tangkapan menjadi produk makanan laut yang siap konsumsi.
– Perusahaan Peternakan
Perusahaan peternakan membudidayakan hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan ikan air tawar.
Produk yang dihasilkan meliputi daging, susu, telur, dan produk olahan lainnya.
Contoh Perusahaan Agraris di Indonesia
– PT Royal Coconut
Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan kelapa menjadi berbagai produk turunan seperti minyak kelapa, santan, dan tepung kelapa.
Mereka mengolah hasil perkebunan kelapa menjadi produk bernilai tambah yang diekspor ke berbagai negara.
– PT Multi Dwi Tunggal
Fokus pada produksi minyak kelapa sawit, PT Multi Dwi Tunggal mengelola perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan dan mengolahnya menjadi minyak sawit mentah (CPO) serta produk turunan lainnya.
– PT Indo Jaya Agro
Perusahaan ini bergerak di bidang pertanian dan perkebunan dengan fokus pada komoditas pangan seperti jagung, padi, dan kedelai.
Mereka menggunakan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
– Intinusaflora
Berfokus pada produk hortikultura dan perkebunan, Intinusaflora mengolah hasil bumi seperti sayuran dan buah-buahan menjadi produk olahan siap konsumsi.
Perbedaan dengan Perusahaan Ekstraktif
Meskipun sama-sama mengelola sumber daya alam, perusahaan agraris berbeda dengan perusahaan ekstraktif dalam hal proses produksi.
Perusahaan ekstraktif hanya mengambil bahan mentah dari alam tanpa mengolahnya lebih lanjut, seperti menambang batu bara atau logam mulia.
Sebaliknya, perusahaan agraris melakukan pengolahan dan produksi sehingga menghasilkan produk yang siap digunakan konsumen.
Sebagai contoh, perusahaan ekstraktif di sektor perikanan hanya mengambil ikan dari laut tanpa pengolahan lebih lanjut.
Namun, perusahaan agraris di sektor perikanan akan membudidayakan ikan, mengolahnya menjadi produk makanan laut, dan mengemasnya untuk dipasarkan.
Tantangan dan Dampak Perusahaan Agraris
Perusahaan agraris memiliki peran penting dalam perekonomian, terutama dalam menyediakan bahan pangan dan komoditas ekspor.
Namun, mereka juga menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, hama, fluktuasi harga pasar, dan tekanan untuk menerapkan praktik agrikultur yang ramah lingkungan.
Selain itu, dampak terhadap lingkungan juga menjadi perhatian utama. Misalnya, pembukaan lahan perkebunan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan deforestasi dan kerusakan ekosistem.
Oleh karena itu, perusahaan agraris diharapkan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan alam.
Inovasi dan Teknologi dalam Perusahaan Agraris
Seiring perkembangan teknologi, perusahaan agraris mulai mengadopsi teknologi modern seperti sistem irigasi otomatis, penggunaan drone untuk pemantauan lahan, hingga aplikasi digital untuk manajemen pertanian.
Inovasi ini membantu meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, teknologi bioteknologi juga digunakan untuk menghasilkan bibit unggul yang lebih tahan terhadap hama dan perubahan iklim.
Dengan demikian, perusahaan agraris dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan berdaya saing tinggi di pasar global.
Perusahaan agraris memainkan peran penting dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk bernilai tambah yang mendukung ketahanan pangan dan perekonomian.
Dengan menerapkan praktik berkelanjutan dan inovasi teknologi, mereka dapat meningkatkan produktivitas dan menjaga kelestarian lingkungan.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, perusahaan agraris memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan regulasi yang tepat dan dukungan teknologi, sektor agraris di Indonesia dapat semakin kompetitif di pasar global.***