UMKMJATIM.COM – Harga cabai di Pasar Induk Pare mengalami penurunan, sebagaimana dilaporkan oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Rabu (5/3/2025).
Tren penurunan harga ini terjadi pada berbagai jenis cabai yang diperdagangkan di pasar tersebut.
Beberapa jenis cabai rawit merah (CRM) yang mengalami penurunan harga antara lain varietas Ori 212 dan Brengos 99, yang sebelumnya dibanderol Rp67.000 per kilogram, kini turun Rp12.000 menjadi Rp55.000 per kilogram.
Hal serupa juga terjadi pada varietas Asmoro 043, yang harganya turun sebesar Rp10.000 dari Rp62.000 menjadi Rp52.000 per kilogram.
Cabai lokal Kediri mengalami penurunan harga sebesar Rp10.000, dari Rp63.000 menjadi Rp53.000 per kilogram.
Sementara itu, harga cabai Bhaskara juga mengalami penurunan yang sama, kini dijual dengan harga Rp45.000 per kilogram setelah sebelumnya berada di angka Rp55.000.
Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, Suyono, mengungkapkan bahwa seluruh jenis cabai mengalami penurunan harga.
Menurutnya, pasokan cabai rawit merah masih berada di atas tingkat normal, meskipun serapan di pasaran masih cukup tinggi.
Selain cabai rawit merah, cabai merah besar (CMB) juga mengalami penurunan harga.
Varietas Gada MK turun Rp2.000 dari harga sebelumnya Rp42.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
Sementara itu, varietas Imola kini dijual dengan harga Rp38.000 per kilogram, setelah mengalami penurunan sebesar Rp2.000 dari harga sebelumnya Rp40.000.
Penurunan harga juga terjadi pada cabai merah keriting (CMK).
Varietas Boos Tavi kini dijual dengan harga Rp35.000 per kilogram setelah mengalami penurunan Rp10.000 dari harga sebelumnya Rp45.000.
Varietas lain, yaitu Sibad, turun dari Rp43.000 menjadi Rp33.000 per kilogram.
Dalam hal distribusi, pengiriman cabai merah besar ke wilayah Jabodetabek mencapai 2 ton, sementara cabai merah keriting yang dikirim ke wilayah yang sama mencapai 1 ton.
Cabai rawit merah menjadi komoditas yang paling banyak dikirim, dengan total pengiriman sebesar 6 ton.
Selain distribusi ke Jabodetabek, industri juga menyerap pasokan cabai dalam jumlah besar.
Industri menyerap 7 ton cabai merah besar, 1 ton cabai merah keriting, dan 14 ton cabai rawit merah. Sementara itu, pengiriman cabai rawit merah ke Kalimantan mencapai 2 ton.
Dari sisi pasokan, cabai rawit merah yang berasal dari daerah Kediri dan Blitar mencapai 30 ton.
Sementara itu, pasokan cabai merah besar dari Kediri, Jombang, dan Tuban tercatat sebanyak 13 ton.
Adapun cabai merah keriting yang masuk ke pasar berasal dari Kediri, Nganjuk, dan Blitar dengan total pasokan mencapai 3 ton.
Penurunan harga cabai ini menunjukkan bahwa pasokan masih dalam kondisi stabil, meskipun permintaan tetap tinggi.
Para pedagang dan petani berharap harga tetap terkendali sehingga tidak merugikan salah satu pihak dalam rantai distribusi.***