UMKMJATIM.COM – Dalam budidaya tebu, salah satu langkah penting yang tidak boleh diabaikan adalah penyulaman. Penyulaman merupakan proses mengganti bibit tebu yang tidak tumbuh dengan bibit baru agar populasi tanaman dalam satu area tetap optimal.
Teknik ini biasanya diterapkan menggunakan sistem celah di antara tanaman yang sudah tumbuh.
Jika dalam satu baris tanam terdapat bagian yang kosong sepanjang kurang lebih 50 cm akibat bibit yang gagal tumbuh, maka penyulaman perlu segera dilakukan.
Beberapa faktor menjadi penyebab dilakukannya penyulaman dalam budidaya tebu.
Salah satunya adalah tingkat perkecambahan yang rendah, yakni di bawah 90 persen.
Selain itu, adanya bibit yang busuk, mati, atau bahkan tidak ditemukan dalam lubang tanam juga menjadi alasan utama. Penyulaman juga diperlukan jika tanaman mengalami serangan hama atau penyakit yang menyebabkan pertumbuhan terganggu.
Selain itu, keberadaan gulma tertentu yang bersaing dengan tebu dalam memperoleh nutrisi dan air juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sehingga penyulaman menjadi solusi untuk memastikan populasi tanaman tetap terjaga.
Supri, seorang petani tebu dari Dukuh Pager Gunung, Desa Beringin, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, menyampaikan bahwa proses penanaman tebu memiliki peran yang sangat penting dalam produksi gula.
Ia menuturkan bahwa jika petani tidak memperhatikan teknik serta tahapan penanaman dengan baik, maka pertumbuhan tebu bisa terganggu dan hasil panennya menjadi tidak maksimal.
Menurutnya, semakin sedikit tanaman tebu yang tumbuh dengan baik, semakin kecil pula peluang dalam menghasilkan gula dalam jumlah yang besar.
Untuk meningkatkan produktivitas tebu, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui penyulaman.
Proses ini memungkinkan tanaman tebu yang tidak tumbuh digantikan dengan bibit baru, sehingga jumlah tanaman dalam suatu lahan tetap optimal.
Dengan jumlah tanaman yang cukup dan tumbuh dengan baik, hasil panen dapat lebih maksimal, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan produksi gula.
Selain penyulaman, pemeliharaan tanaman tebu juga menjadi faktor utama dalam menentukan hasil panen.
Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan tebu meliputi penyiraman yang cukup, pemupukan yang tepat, serta pengendalian hama dan penyakit agar tanaman dapat tumbuh dengan sehat.
Pengendalian gulma juga tidak kalah penting, karena keberadaan gulma yang tidak terkelola dengan baik dapat menghambat pertumbuhan tebu dengan menyerap nutrisi yang seharusnya diperoleh tanaman utama.
Secara keseluruhan, penerapan teknik penyulaman yang baik serta pemeliharaan yang optimal akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas kebun tebu.
Dengan memastikan bahwa semua tanaman tumbuh dengan baik dan bebas dari hama serta penyakit, hasil panen dapat meningkat secara signifikan.
Para petani perlu memahami bahwa setiap tahapan dalam budidaya tebu memiliki peran krusial dalam menentukan keberhasilan produksi gula.
Oleh karena itu, perhatian terhadap teknik penyulaman dan pemeliharaan tanaman harus terus ditingkatkan demi mendapatkan hasil yang maksimal.***