UMKMJATIM.COM – Dalam menjalankan sebuah usaha, evaluasi bisnis merupakan salah satu langkah penting yang tidak boleh diabaikan.
Evaluasi berfungsi untuk mengukur performa bisnis dalam periode tertentu, sehingga pemilik usaha dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan usahanya.
Terutama bagi pelaku UMKM, melakukan evaluasi secara berkala akan membantu menjaga stabilitas usaha sekaligus merumuskan strategi bisnis yang lebih tepat.
Berikut ini lima tahapan evaluasi bisnis yang bisa diterapkan untuk meninjau kinerja UMKM dalam enam bulan terakhir:
1. Melakukan Analisis Terhadap Data Penjualan
Langkah pertama dalam mengevaluasi usaha adalah dengan mempelajari tren penjualan.
Pelaku UMKM sebaiknya meninjau kembali produk-produk yang paling diminati dan produk mana yang kurang laku dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
Dari sini, pemilik usaha bisa menentukan strategi untuk memperbanyak stok produk unggulan dan mempertimbangkan pengurangan atau perbaikan produk yang tidak diminati pasar.
Analisis penjualan kini bisa dilakukan secara praktis melalui berbagai aplikasi kasir digital, seperti Posy, yang menyediakan fitur laporan penjualan otomatis.
Dengan bantuan teknologi ini, proses evaluasi akan menjadi lebih efisien dan akurat.
2. Mengevaluasi Kinerja Tim atau Karyawan
Selain aspek penjualan, kinerja tim juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan usaha.
Pemilik bisnis disarankan untuk melakukan peninjauan terhadap bagaimana setiap karyawan menjalankan tugasnya.
Jika ditemukan ada anggota tim yang performanya belum optimal, maka pendekatan berupa pelatihan atau motivasi bisa menjadi solusinya.
Sementara itu, bagi karyawan yang sudah menunjukkan pencapaian sesuai target, apresiasi seperti bonus atau penghargaan patut diberikan sebagai bentuk dukungan.
3. Melakukan Pemeriksaan Terhadap Aspek Teknis
Evaluasi bisnis juga mencakup analisis terhadap aspek teknis, yaitu alat dan teknologi yang digunakan dalam kegiatan operasional.
Pemilik usaha perlu memeriksa kondisi peralatan yang digunakan, apakah masih berfungsi maksimal atau perlu diganti.
Jika ditemukan kebutuhan akan alat baru atau sistem yang lebih modern, maka ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan upgrade demi menunjang produktivitas usaha.
4. Meninjau Kondisi Keuangan Bisnis
Salah satu komponen terpenting dalam evaluasi usaha adalah analisis keuangan.
Pemilik UMKM harus memeriksa laporan neraca, arus kas, dan laporan laba rugi selama enam bulan terakhir.
Dari laporan ini akan terlihat apakah usaha mengalami pertumbuhan atau justru penurunan keuntungan.
Manajemen keuangan yang buruk dapat berujung pada kerugian, bahkan kegagalan usaha, sehingga pemeriksaan keuangan tidak boleh diabaikan.
Untuk mempermudah proses ini, pelaku UMKM bisa memanfaatkan aplikasi akuntansi seperti Posy yang menyediakan laporan keuangan otomatis dan terintegrasi dengan sistem penjualan.
5. Merancang Strategi dan Langkah Selanjutnya
Setelah evaluasi selesai dilakukan, tahapan berikutnya adalah menyusun strategi untuk enam bulan ke depan.
Pemilik usaha sebaiknya menyusun rencana berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan.
Langkah ini juga mencakup penyusunan strategi mitigasi risiko untuk menghadapi kemungkinan situasi tak terduga, seperti perubahan tren pasar atau krisis ekonomi.
Evaluasi bisnis bukan hanya soal menilai, melainkan tentang membentuk arah baru untuk pertumbuhan yang lebih baik.
Dengan melakukan lima langkah di atas secara berkala, pelaku UMKM bisa lebih sigap dalam menghadapi tantangan dan lebih cepat dalam mengambil keputusan strategis.
Evaluasi yang efektif akan menjadi fondasi kuat dalam membangun usaha yang berkelanjutan dan kompetitif.***