Krisis Harga Kedelai Impor Ancam Kelangsungan Usaha Tahu Tempe di Banyuwangi

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Saturday, 26 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Disebutkan bahwa kenaikan harga kedelai impor kembali menjadi momok menakutkan bagi para pengrajin tahu dan tempe di Kabupaten Banyuwangi.

Biaya produksi yang semakin melonjak membuat banyak pelaku usaha kecil ini harus memutar otak agar bisa terus bertahan di tengah situasi sulit.

Salah satu produsen tahu di Banyuwangi, Mifa Miftahul Jannah, yang berasal dari Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tren kenaikan harga kedelai yang belakangan semakin mengkhawatirkan.

Mifa menyebutkan bahwa untuk saat ini harga kedelai impor sudah mencapai harga Rp9.900 per kilogram.

Padahal, pada Januari 2025, harga tersebut masih berada di kisaran Rp9.000 per kilogram.

Mifa mengingatkan bahwa pengalaman pahit di tahun 2023, ketika harga kedelai impor sempat melonjak hingga Rp14.000 per kilogram, masih membekas kuat dalam ingatannya.

Baca Juga :  CFD Sampang Belum Aktif, Jajanan UMKM Tetap Jadi Magnet Warga di Alun-Alun Trunojoyo

Saat itu, tingginya harga bahan baku memaksanya untuk menghentikan produksi tahu karena harga jual produk yang tidak mampu menutupi biaya produksi.

Kondisi tersebut akhirnya membuat usahanya terpaksa tutup sementara.

Dengan tren kenaikan harga yang terus berlanjut, Mifa menyampaikan harapannya agar pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga kedelai impor.

Mifa juga menilai, tanpa adanya intervensi dari pemerintah, harga kedelai berpotensi untuk terus melambung sehingga bisa memperparah kondisi para pengrajin tahu dan juga tempe.

Fenomena ini menambah kekhawatiran bagi keberlangsungan industri tahu dan tempe di wilayah Banyuwangi.

Banyak pengrajin lain juga merasakan tekanan serupa akibat tingginya biaya bahan baku yang membuat margin keuntungan semakin tipis, bahkan mendekati kerugian.

Baca Juga :  TNI AD Kawal Ketahanan Pangan: Babinsa Blega Dampingi Petani Panen Padi MT2

Kebutuhan terhadap kedelai sebagai bahan utama dalam produksi tahu dan tempe memang tidak bisa dihindari.

Keterbatasan produksi kedelai lokal serta ketergantungan pada impor membuat fluktuasi harga menjadi ancaman nyata.

Oleh sebab itu, para pelaku usaha kecil berharap adanya langkah konkret dari pemerintah, seperti pengendalian harga kedelai, subsidi bahan baku, atau pembukaan jalur distribusi alternatif yang lebih stabil.

Pentingnya stabilitas harga kedelai ini tidak hanya berdampak pada kelangsungan usaha para pengrajin, tetapi juga pada harga jual tahu dan tempe di pasaran.

Bila harga bahan baku terus naik, masyarakat sebagai konsumen akhir pun akan terkena imbas dari lonjakan harga produk olahan kedelai.

Baca Juga :  Petani Tempursari Lumajang Tingkatkan Produktivitas Padi Berkat Pendampingan Babinsa

Para pengrajin berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat segera mengambil kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi lonjakan harga kedelai.

Tanpa dukungan nyata, mereka khawatir sektor produksi tahu dan tempe, yang menjadi sumber mata pencaharian ribuan orang di Banyuwangi, akan terus tertekan dan bahkan terancam gulung tikar.

Melihat situasi ini, dukungan pemerintah sangat dinantikan demi menjaga keberlangsungan usaha tradisional yang menjadi bagian dari kehidupan ekonomi masyarakat lokal.

Harapan besar disematkan pada kebijakan yang dapat memberikan stabilitas harga dan menjaga keberlanjutan industri tahu dan tempe di tengah tantangan ekonomi global.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

AMDK Purnama Mdr Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Mandiri Sumenep
Penurunan Harga Pupuk Subsidi 20 Persen Jadi Angin Segar bagi Petani Kediri
Strategi Efektif Membuat Jadwal Belajar Terstruktur untuk Hadapi CPNS 2026
Daftar Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 1 November 2025: Dari 0,5 Gram hingga 1.000 Gram
Syarat Lengkap Pengajuan KUR BRI 2025 bagi Pengusaha Mikro, Modal Usaha Kini Lebih Mudah Diakses
Cara Cek Penerima Bantuan PIP 2025 Secara Online, Praktis dan Cepat
Cara Mengetahui Bansos BPNT dan PKH 2025 Sudah Cair, Begini Tanda-Tandanya
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Dorong Ketahanan Pangan Lewat Panen Raya Jagung di Sidoarjo

Berita Terkait

Saturday, 1 November 2025 - 20:24 WIB

AMDK Purnama Mdr Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Mandiri Sumenep

Saturday, 1 November 2025 - 20:07 WIB

Penurunan Harga Pupuk Subsidi 20 Persen Jadi Angin Segar bagi Petani Kediri

Saturday, 1 November 2025 - 16:00 WIB

Strategi Efektif Membuat Jadwal Belajar Terstruktur untuk Hadapi CPNS 2026

Saturday, 1 November 2025 - 14:00 WIB

Daftar Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 1 November 2025: Dari 0,5 Gram hingga 1.000 Gram

Saturday, 1 November 2025 - 12:00 WIB

Syarat Lengkap Pengajuan KUR BRI 2025 bagi Pengusaha Mikro, Modal Usaha Kini Lebih Mudah Diakses

Berita Terbaru