Pasokan Cabai Kembali Normal, Harga di Pasar Induk Pare Turun Bertahap

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Friday, 25 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Fluktuasi harga cabai untuk wilayah Kabupaten Kediri kembali menunjukkan pergerakan ke arah tren yang positif.

Berdasarkan laporan harga terkini dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Kamis,

24 April 2025, harga sejumlah varian cabai mengalami penurunan akibar dampak dari normalnya pasokan di Pasar Induk Pare.

Hal ini disambut baik oleh pedagang dan konsumen karena memberikan angin segar setelah sebelumnya sempat terjadi fluktuasi harga yang cukup signifikan.

Dari data yang dirilis APCI, harga Cabai Rawit Merah (CRM) dari berbagai varietas mencatat penurunan yang bervariasi.

Varietas Ori 212 dan Brengos 99, yang sebelumnya berada di angka Rp37.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp35.000 per kilogram atau mengalami penurunan sebesar Rp2.000.

Sementara itu, varietas Asmoro 043 mencatat penurunan harga sebesar Rp3.000 dari harga awal Rp33.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.

Baca Juga :  Program Cofiring Biomassa Dongkrak Ekonomi UMKM di Jawa Timur

Penurunan tertinggi tercatat pada Cabai Lokal Kediri yang mengalami penurunan hingga Rp5.000 dari harga Rp27.000 menjadi Rp22.000 per kilogram.

Adapun varietas Prentol atau Tumi 99 juga mengalami penurunan dari Rp25.000 menjadi Rp23.000 per kilogram.

Suyono, Ketua APCI Kabupaten Kediri, menyampaikan bahwa penurunan harga cabai disebabkan oleh membaiknya kondisi pasokan cabai di pasar.

Ia mengungkapkan bahwa pengiriman cabai, khususnya Cabai Rawit Merah, saat ini didominasi untuk memenuhi permintaan dari wilayah Bali dan Mataram.

Pemulihan pasokan ini turut memperkuat distribusi ke berbagai daerah, sehingga mampu menjaga kestabilan harga.
Selain cabai rawit, harga Cabai Merah Besar (CMB) dan Cabai Merah Keriting (CMK) juga terpantau stabil.

Baca Juga :  UMKM dan Industri Kreatif Jadi Tulang Punggung Ekonomi Jatim, Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci Bertahan di Era Digital

Untuk varietas Gada MK, CMB dijual dengan harga Rp23.000 per kilogram, sementara varietas Imola berada di angka Rp21.000 per kilogram.

Di sisi lain, harga CMK tercatat sebesar Rp30.000 untuk varietas Boos Tavi per kilogram dan untuk varietas Sibad, sebesar Rp28.000

Dari segi distribusi, pengiriman cabai ke wilayah Jabodetabek mencapai 3 ton untuk cabai besar dan 3 ton untuk cabai rawit.

Selain itu, sektor industri juga menyerap 2 ton cabai besar serta 4 ton cabai rawit.

Sementara itu, pengiriman cabai rawit ke Kalimantan tercatat sebanyak 5 ton, menunjukkan tingginya permintaan dari wilayah tersebut.

Pasokan Cabai Rawit Merah dikirim langsung dari daerah Blitar, Kediri, dan juga Malang, dengan total distribusi mencapai angka 32 ton.

Untuk jenis Cabai Merah Besar, total pasokan dari Malan dan juga Kediri yang mencapai 10 ton.

Baca Juga :  Peluang Bisnis Parcel Lebaran di Pacitan: Strategi UMKM Bertahan di Tengah Permintaan Tinggi

Sementara untuk pasokan Cabai Merah Keriting dari wilayah Kediri tercatat sebanyak 1 ton.

Kondisi ini menunjukkan bahwa jalur distribusi dan produksi cabai di wilayah Jawa Timur, khususnya di Kediri dan sekitarnya, telah kembali stabil setelah sebelumnya terganggu oleh faktor cuaca dan keterbatasan pasokan.

Normalisasi pasokan turut berperan dalam menurunkan harga dan menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar.

Diharapkan tren positif ini dapat terus berlanjut agar harga cabai tetap terjangkau, terutama menjelang musim-musim permintaan tinggi seperti bulan puasa dan hari raya.

Pemerintah daerah bersama asosiasi petani juga diharapkan terus memantau kondisi lapangan agar distribusi tetap lancar dan harga tetap stabil di berbagai wilayah.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Budidaya Ikan Kerapu Kader Ansor Sapeken: Dorong Kemandirian Ekonomi Kepulauan Sumenep
BPJS Ketenagakerjaan Bangkalan Gandeng Grab dan Kemenkop UKM: Dorong Digitalisasi UMKM dan Perlindungan Pekerja Informal
DPRD Kota Malang Tetapkan Kenaikan Pajak Restoran: UMKM Diminta Siap Hadapi Aturan Baru PBJB
Kenaikan Pajak 10 Persen Dinilai Memberatkan UMKM: Pelaku Usaha di Malang Minta Kebijakan yang Lebih Berpihak
Minimarket Surabaya Terapkan Parkir Gratis: Solusi Nyaman untuk Konsumen, UMKM Ikut Terlibat
Pakis Pora Jadi Ajang Meriah Penguatan UMKM dan Kolaborasi Mahasiswa di Surabaya
Novela Catering: Surga Kue Kering UMKM Sumenep yang Cocok untuk Stok Harian dan Bingkisan Spesial
Desa Sidomulyo Jember Jadi Percontohan Nasional Program Koperasi Merah Putih, Dukung Visi Ekonomi Kerakyatan 2025

Berita Terkait

Wednesday, 18 June 2025 - 21:00 WIB

Budidaya Ikan Kerapu Kader Ansor Sapeken: Dorong Kemandirian Ekonomi Kepulauan Sumenep

Wednesday, 18 June 2025 - 20:30 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Bangkalan Gandeng Grab dan Kemenkop UKM: Dorong Digitalisasi UMKM dan Perlindungan Pekerja Informal

Wednesday, 18 June 2025 - 19:00 WIB

Kenaikan Pajak 10 Persen Dinilai Memberatkan UMKM: Pelaku Usaha di Malang Minta Kebijakan yang Lebih Berpihak

Wednesday, 18 June 2025 - 18:00 WIB

Minimarket Surabaya Terapkan Parkir Gratis: Solusi Nyaman untuk Konsumen, UMKM Ikut Terlibat

Tuesday, 17 June 2025 - 21:00 WIB

Pakis Pora Jadi Ajang Meriah Penguatan UMKM dan Kolaborasi Mahasiswa di Surabaya

Berita Terbaru