UMKMJATIM.COM – Budidaya lobster di Kabupaten Sampang, Madura, hingga kini belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Walaupun memiliki potensi sumber daya alam yang besar, sektor ini belum mampu berkembang secara optimal.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya Dinas Perikanan Sampang, Moh. Mahfud, dalam keterangannya pada Jumat (30/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa sejumlah kendala masih menjadi hambatan utama dalam pengembangan budidaya lobster.
Beberapa faktor yang disebut antara lain keterbatasan modal, minimnya peluang pasar yang menjanjikan, serta tingginya biaya pengiriman lobster ke luar daerah.
Kombinasi dari ketiga aspek ini menjadi penyebab utama mengapa usaha budidaya lobster belum bisa tumbuh dan bersaing dengan sektor perikanan lainnya.
Pemerintah Kabupaten Sampang, menurut Mahfud, sebenarnya telah melakukan evaluasi terkait potensi pengembangan budidaya lobster.
Namun, untuk memberikan dukungan secara penuh, diperlukan indikator yang jelas, seperti ketersediaan sumber daya alam (SDA) yang memadai, kesiapan sumber daya manusia (SDM), serta adanya peluang pasar yang stabil.
Sayangnya, hingga kini ketiga indikator tersebut belum terpenuhi secara optimal di wilayah Sampang.
Berbanding terbalik dengan lobster, komoditas udang vaname justru menunjukkan prospek yang cerah dalam sektor budidaya perikanan.
Pemerintah daerah mulai memfokuskan perhatian pada budidaya udang vaname sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan pasar terhadap udang vaname serta lebih mudahnya proses pengelolaan dan distribusi produk ke luar daerah.
Mahfud juga menyampaikan bahwa selain udang vaname, komoditas lain yang mulai mendapat perhatian serius adalah rumput laut dan bandeng.
Ketiganya dinilai mampu memberikan dampak ekonomi yang lebih nyata bagi masyarakat, karena didukung oleh kondisi lingkungan dan ekosistem yang sesuai.
Budidaya udang vaname, khususnya, dianggap sebagai salah satu bentuk inovasi perikanan yang potensial dan berdaya saing tinggi.
Dalam upaya mendukung sektor perikanan secara keseluruhan, Dinas Perikanan Sampang berkomitmen untuk terus mendorong masyarakat agar beralih pada budidaya komoditas yang memiliki pasar luas dan hasil ekonomis tinggi.
Pendampingan teknis, pelatihan, serta akses permodalan juga dirancang untuk memfasilitasi petani dan nelayan dalam menjalankan usaha budidaya yang berkelanjutan.
Dengan begitu, diharapkan arah pengembangan sektor perikanan di Sampang akan lebih terfokus pada komoditas yang realistis dan berpotensi mendongkrak perekonomian daerah.
Sementara itu, budidaya lobster masih akan terus dikaji, terutama dari sisi kelayakan dan kesiapan ekosistem pendukungnya.***