UMKMJATIM.COM – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan daerah, Komando Distrik Militer (Kodim) 0823/Situbondo, Jawa Timur, mengambil langkah konkret dengan melaksanakan kegiatan monitoring distribusi beras di Gudang Bulog Desa Klatakan, Kecamatan Kendit.
Pada Kamis (8/5/2025), tercatat sebanyak 88,4 ton beras masuk ke gudang tersebut.
Langkah ini menunjukkan bentuk komitmen TNI AD, khususnya Kodim 0823, dalam mendukung pengawasan logistik pangan di wilayah teritorialnya.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh personel Babinsa Koramil 0823/06 Kendit, Serda Antok, yang bertugas memantau langsung proses penerimaan dan pencatatan beras yang masuk.
Kodim Tegaskan Komitmen Jaga Transparansi Distribusi Pangan
Dalam keterangannya, Serda Antok menyampaikan bahwa kehadirannya di Gudang Bulog Klatakan adalah bentuk peran aktif TNI dalam menjaga kelancaran distribusi bahan pangan pokok, terutama beras.
Menurutnya, monitoring ini menjadi bagian dari upaya menciptakan sistem distribusi yang transparan, sekaligus memastikan tidak adanya penyimpangan dalam penyaluran bahan pangan strategis.
Dirinya kemudian menambahkan pernyataan bahwa pengawasan tersebut juga bertujuan memastikan agar stok beras aman dan dipastikan bisa mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Situbondo.
Hal ini menjadi sangat penting, terutama dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tengah berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Serda Antok menegaskan bahwa keterlibatan Kodim tidak hanya sebatas pengawasan administratif, melainkan juga memastikan aspek keamanan dan ketertiban selama proses distribusi berlangsung.
Kodim ingin masyarakat merasa tenang, yakin bahwa pemerintah dan aparat hadir dalam memastikan ketersediaan pangan pokok.
Rincian Distribusi Beras: Pengadaan dari Selep dan Mitra Lokal
Adapun total volume beras yang masuk ke Gudang Bulog Klatakan mencapai 88.400 kilogram, dengan dua sumber pengadaan utama.
Untuk rinciannya sendiri, terdiri dari pengadaan beras dari selep dan pengadaan dari Mitra UD. Bumi Luhur.
Keduanya merupakan jalur resmi yang telah bekerja sama dengan Bulog dalam pemenuhan stok beras di wilayah Kabupaten Situbondo.
Melalui mekanisme yang tertata, proses pengiriman dan pencatatan stok beras dilaksanakan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tentu saja, pemerintah berharap distribusi ini berjalan lancar tanpa adanya hambatan, sehingga ketersediaan pangan di pasaran tetap stabil dan juga bisa merata.
Masyarakat Diimbau Tetap Tenang dan Percaya Proses
Dengan adanya keterlibatan langsung dari aparat TNI, masyarakat Situbondo diharapkan lebih percaya terhadap proses distribusi bahan pangan, khususnya beras.
Kodim 0823 ingin memastikan bahwa tidak akan terjadi kelangkaan atau ketidakseimbangan distribusi yang dapat menimbulkan keresahan publik.
Dalam hal ini, menurut Serda Antok, keamanan pangan merupakan tanggung jawab bersama, dan tentu saja aparat TNI akan terus bekerja sama dengan semua kalangan, mulai dari Bulog, pemerintah daerah, hingga mitra distribusi lainnya.
Kegiatan pengawasan seperti ini akan terus digalakkan untuk menjaga integritas distribusi dan memastikan masyarakat mendapatkan haknya secara adil.
Ia berharap pengawasan tersebut tidak hanya menjadi rutinitas semata, melainkan juga mampu menciptakan sistem logistik yang sehat dan efisien.
Sinergi antar-instansi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam menjaga kestabilan pangan di daerah.
Peran Strategis Babinsa di Lapangan
Dalam konteks pertahanan negara secara menyeluruh, kehadiran Babinsa seperti Serda Antok di tengah masyarakat merupakan wujud nyata fungsi TNI dalam membantu pembangunan dan pemberdayaan desa, termasuk dalam bidang ketahanan pangan.
Dengan tugas pokoknya sebagai penjaga keamanan wilayah binaan, Babinsa juga berperan sebagai perantara yang menjembatani kebutuhan masyarakat dengan kebijakan pemerintah.
Dalam hal ini, Serda Antok aktif terlibat memastikan tidak ada kendala dalam distribusi beras, baik dari sisi teknis, keamanan, maupun pencatatan.
Kegiatan monitoring di Gudang Bulog Desa Klatakan ini menjadi contoh peran aktif aparat dalam menjaga distribusi pangan strategis di wilayah pedesaan, yang seringkali menjadi titik kritis dalam proses logistik nasional.
Pengawasan Distribusi Jadi Prioritas Nasional
Secara nasional, pengawasan distribusi bahan pangan pokok seperti beras menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan nasional.
Di tengah fluktuasi harga pangan global dan tantangan perubahan iklim, ketersediaan beras menjadi parameter penting dalam menilai kesejahteraan rakyat.
Melalui kegiatan seperti yang dilakukan oleh Kodim 0823 Situbondo, diharapkan distribusi beras di seluruh daerah bisa berjalan lebih transparan, tertib, dan tepat sasaran.
Keterlibatan aktif TNI di lapangan menjadi penopang penting dalam menciptakan sistem pengawasan distribusi yang akuntabel.***