UMKMJATIM.COM – Stabilitas harga komoditas cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri,
memicu peningkatan signifikan pengiriman ke berbagai daerah di luar Pulau Jawa, terutama wilayah Kalimantan dan Jabodetabek.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Senin (5/5/2025),
permintaan pasokan cabai dari luar wilayah Kediri meningkat sangat signifikan seiring dengan melimpahnya pasokan dari wilayah sentra produksi seperti Blitar, Kediri, dan juga Malang.
Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa harga Cabai Rawit Merah (CRM) dan Cabai Merah Besar (CMB) mengalami sedikit penurunan, namun tetap berada pada tingkat yang menguntungkan bagi petani.
Ia menyebutkan bahwa pasokan yang bertambah memberikan peluang ekspansi pengiriman ke luar pulau, khususnya Kalimantan.
Harga cabai di Pasar Induk Pare saat ini menunjukkan variasi tergantung pada jenis dan varietasnya.
Cabai Rawit Merah varietas Ori 212 dan Brengos 99 dijual seharga Rp27.000 per kilogram.
Untuk jenis Asmoro 043 dipasarkan dengan kisaran harga Rp23.000 per kilogram.
Sementara itu, Cabai Lokal Kediri dan jenis Prentol atau Tumi 99 masing-masing dibanderol Rp18.000 per kilogram.
Untuk komoditas Cabai Merah Besar, varietas Gada MK dihargai Rp23.000 per kilogram, sedangkan varietas Imola berada di kisaran harga Rp21.000 per kilogram.
Adapun harga Cabai Merah Keriting juga bervariasi, yakni Rp29.000 per kilogram untuk varietas Boos Tavi dan Rp27.000 per kilogram untuk varietas Sibad.
Dari sisi distribusi, pengiriman ke wilayah Jabodetabek menunjukkan angka yang signifikan.
Total pengiriman Cabai Merah Besar ke kawasan ini mencapai 3 ton, begitu juga dengan Cabai Rawit yang juga mencapai 3 ton.
Selain itu, serapan industri terhadap komoditas cabai cukup tinggi, dengan Cabai Merah Besar sebanyak 4 ton dan Cabai Rawit sebanyak 8 ton.
Kalimantan menjadi tujuan utama berikutnya dalam distribusi cabai dari Kediri. Tercatat sebanyak 12 ton Cabai Rawit dikirim ke pulau tersebut.
Selain itu, pengiriman Cabai Merah Keriting mencapai 0,7 ton dan Cabai Merah Besar sebanyak 0,5 ton.
Pasokan cabai dari wilayah lokal Kediri dan sekitarnya juga terbilang besar. Total Cabai Rawit Merah yang dipasok dari Kediri, Blitar, dan Malang mencapai 35 ton.
Sementara itu untuk varietas Cabai Merah Besar, wilayah Kediri dan Malang menyumbang sekitar 10 ton.
Sementara itu, Cabai Merah Keriting berasal dari Kediri dengan jumlah pasokan mencapai 1,5 ton.
Tren positif ini menunjukkan bahwa produktivitas petani cabai di wilayah Jawa Timur berada pada titik optimal.
Kestabilan harga di tingkat pasar turut mendorong pertumbuhan distribusi dan ekspor antar daerah, sekaligus memperkuat posisi Kediri sebagai sentra utama penghasil cabai nasional.
Upaya petani dalam menjaga kualitas dan kuantitas panen menjadi faktor kunci dalam mendukung kebutuhan pasar nasional akan cabai segar dan berkualitas.***