UMKMJATIM.COM – Menjelang dan selama perayaan Hari Raya Iduladha, harga berbagai jenis cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, mengalami lonjakan cukup signifikan.
Kenaikan harga ini dilaporkan oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Jumat (6/6/2025), dan disebabkan oleh liburnya sebagian besar petani cabai dari aktivitas panen.
Suyono, ketua APCI Kabupaten Kediri, menyatakan bahwa lonjakan harga terutama disebabkan karena para petani memilih untuk tidak memetik cabai selama libur Iduladha.
Hal ini berdampak langsung pada pasokan cabai yang terbatas, terutama untuk kebutuhan pasar lokal. Ia menambahkan, distribusi ke luar daerah, termasuk wilayah Jabodetabek, juga libur sementara waktu, sehingga stok cabai hanya tersedia untuk konsumsi lokal.
Lonjakan Harga Cabai Rawit Merah
Jenis cabai yang mengalami kenaikan harga paling signifikan adalah Cabai Rawit Merah (CRM).
Beberapa jenis CRM seperti Ori 212 dan juga Brengos 99 yang mulanya dihargai Rp23.000 per kilogram, kini menjadi Rp34.000 per kilogram, atau naik Rp11.000.
Begitu pula dengan varietas Asmoro 043, yang semula seharga Rp21.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp32.000 per kilogram.
Sementara itu, varietas Kamelia yang awalnya berada di harga Rp19.000 per kilogram, kini dijual seharga Rp30.000 per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada cabai Lokal Kediri dan varietas Prentol/Tumi 99, yang mengalami peningkatan harga dari Rp18.000 menjadi Rp27.000 per kilogram.
Kenaikan pada Cabai Merah Besar dan Keriting
Tak hanya CRM, harga Cabai Merah Besar (CMB) pun ikut mengalami kenaikan. Varietas Gada MK naik dari Rp23.000 menjadi Rp32.000 per kilogram, sedangkan Imola kini berada di harga Rp31.000 dari sebelumnya Rp21.000 per kilogram.
Untuk Cabai Merah Keriting (CMK), varietas Boos Tavi tercatat mengalami lonjakan harga tertinggi, dari Rp17.000 menjadi Rp30.000 per kilogram atau naik Rp13.000.
Sementara varietas Sibad, justru mengalami penurunan harga, dari Rp41.000 menjadi Rp28.000 per kilogram, turun sebesar Rp13.000.
Distribusi dan Stok Cabai Terbatas
Menurut data distribusi dari APCI, pengiriman cabai ke wilayah luar seperti Jabodetabek dan Kalimantan mengalami penghentian sementara selama momen Iduladha.
Selain itu, sektor industri yang biasa menyerap hasil panen cabai juga sedang libur, yang menyebabkan penumpukan stok di wilayah tertentu namun tetap terbatas di pasar lokal karena aktivitas panen yang minim.
Pasokan cabai untuk pasar saat ini pun cukup terbatas.
Cabai Rawit Merah menyisakan stok sebanyak 3,3 ton, yang pasokannya berasal dari wilayah Kediri dan Malang.
Sementara itu, pasokan Cabai Merah Besar tercatat sekitar 1,3 ton, juga dari Kediri dan Malang.
Untuk jenis Cabai Merah Keriting, pasokan yang masuk ke Pasar Induk Pare hanya sekitar 0,5 ton, seluruhnya dari Kediri.
Dengan permintaan tetap tinggi selama perayaan Iduladha dan ketersediaan barang yang menurun, harga cabai diperkirakan akan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan, hingga aktivitas panen dan distribusi kembali berjalan normal.***