Harga Cabai Rawit Merah Turun, Serapan Pasar Jabodetabek Mulai Normal

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 13 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Pasokan cabai ke wilayah Jabodetabek dilaporkan mulai stabil, berdampak pada penurunan harga cabai rawit merah di Pasar Induk Pare.

Informasi ini disampaikan Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Menurut data resmi APCI, harga cabai rawit merah (CRM) berbagai varietas tercatat mengalami koreksi harga dalam sepekan terakhir.

Untuk varietas Ori 212 dan juga Brengos 99 yang sebelumnya dijual di harga Rp57.000 per kilogram turun sebanyak Rp3.000 menjadi Rp54.000 per kilogram.

Varietas Asmoro 043 juga mencatat penurunan dari Rp56.000 menjadi Rp52.000 per kilogram atau turun Rp4.000.

Sementara itu, varietas Kamelia mengalami koreksi harga lebih besar, yakni turun Rp5.000 dari harga semula Rp55.000 menjadi Rp50.000 per kilogram.

Baca Juga :  Strategi Pemkab Bojonegoro Mengatasi Fluktuasi Harga Pertanian dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Varietas Prentol atau Tumi 99 juga turun Rp5.000 sehingga harganya kini Rp47.000 per kilogram.

Suyono selaku Ketua APCI Kabupaten Kediri menyampaikan bahwa kenaikan pasokan menjadi salah satu faktor yang membuat harga cabai rawit merah relatif terkendali.

Ia menjelaskan bahwa distribusi ke Jabodetabek yang sebelumnya sempat terhambat kini berangsur normal.

Hal ini membuat serapan pasar kembali meningkat sehingga pasokan dan permintaan lebih seimbang.

Selain cabai rawit merah, harga cabai merah besar (CMB) juga terpantau stabil.

Varietas Gada MK dijual Rp27.000 per kilogram, sedangkan Imola dipasarkan dengan harga Rp25.000 per kilogram.

Varietas Sandi 08 sedikit lebih murah di angka Rp24.000 per kilogram.

Cabai merah keriting (CMK) turut mencatat harga yang relatif terjangkau.

Varietas Boos Tavi dipasarkan Rp26.000 per kilogram, sementara varietas Sibad dijual Rp24.000 per kilogram.

Baca Juga :  Musim Jelang Ramadan: Penjual Bunga Tabur di Kota Blitar Raup Untung

Untuk kebutuhan pengiriman, pasokan cabai ke Jabodetabek terbilang cukup besar.

Pengiriman cabai merah besar mencapai 1,5 ton, cabai merah keriting sekitar 0,5 ton, dan cabai rawit merah 1,5 ton.

Namun, penyerapan untuk kebutuhan industri dan distribusi ke Kalimantan masih tertahan karena sebagian pelaku usaha libur operasional.

Sementara itu, sumber pasokan cabai rawit merah berasal dari beberapa wilayah sentra produksi utama, yakni Kediri, Malang, Jawa Tengah, dan Banyuwangi.

Total volume cabai rawit merah yang berhasil dikumpulkan mencapai 13 ton. Untuk cabai merah besar, pasokan terkonsentrasi dari Kediri dan Malang dengan total 10 ton.

Adapun cabai merah keriting didominasi hasil panen dari Kabupaten Kediri dengan volume 2 ton.

Baca Juga :  Hujan Lebat Ganggu Panen Cabai: Harga Stabil, Risiko Kerusakan Tinggi

APCI juga memprediksi tren harga cabai dalam beberapa pekan ke depan masih berpotensi stabil seiring membaiknya distribusi.

Namun, faktor cuaca dan pola panen di daerah sentra tetap menjadi variabel penting yang memengaruhi ketersediaan stok dan harga di pasar induk.

Suyono menekankan pentingnya koordinasi antara petani, pedagang, dan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi lancar serta menjaga stabilitas harga.

Ia juga mengimbau agar petani tetap mempertahankan kualitas produksi demi memenuhi permintaan pasar Jabodetabek yang cukup tinggi.

Dengan normalnya pengiriman ke pusat konsumsi utama, konsumen di wilayah Jabodetabek diharapkan lebih mudah memperoleh cabai dengan harga yang kompetitif.

Sementara petani dapat menikmati pasar yang lebih stabil setelah periode harga fluktuatif dalam beberapa bulan terakhir.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gus’e Menyapa: Terobosan Bupati Jember Fawait untuk Dekatkan Pemerintah dengan Warga dan Dorong UMKM
Harga Cabai di Kediri Anjlok Lagi, Petani Mulai Rugi Meski Pasokan Stabil
Medco E&P dan SKK Migas Sukses Dorong Pemberdayaan Ekonomi di Desa Giriyoso, Musi Rawas
Bulan Batik Malang 2025: Wujud Apresiasi dan Kebanggaan Atas Warisan Budaya Lokal
Disnaker Sumenep Akui Belum Terima Juknis Program Magang Nasional 2025 dari Pemerintah Pusat
Cara Cepat Ajukan KUR BRI 2025 Melalui Aplikasi BRImo, Tanpa Harus ke Kantor Cabang
Panduan Lengkap Tahapan Pendaftaran CPNS 2026, Calon ASN Wajib Tahu!
Panduan Lengkap: Syarat Aktivasi Rekening PIP 2025 untuk Siswa SD dan SMP

Berita Terkait

Monday, 20 October 2025 - 21:00 WIB

Gus’e Menyapa: Terobosan Bupati Jember Fawait untuk Dekatkan Pemerintah dengan Warga dan Dorong UMKM

Monday, 20 October 2025 - 20:30 WIB

Harga Cabai di Kediri Anjlok Lagi, Petani Mulai Rugi Meski Pasokan Stabil

Monday, 20 October 2025 - 20:00 WIB

Medco E&P dan SKK Migas Sukses Dorong Pemberdayaan Ekonomi di Desa Giriyoso, Musi Rawas

Monday, 20 October 2025 - 19:30 WIB

Bulan Batik Malang 2025: Wujud Apresiasi dan Kebanggaan Atas Warisan Budaya Lokal

Monday, 20 October 2025 - 19:00 WIB

Disnaker Sumenep Akui Belum Terima Juknis Program Magang Nasional 2025 dari Pemerintah Pusat

Berita Terbaru