UMKMJATIM.COM – Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi pelaku UMKM adalah mengelola inventori dan stok barang secara efisien.
Tanpa pengelolaan yang tepat, bisnis bisa mengalami kelebihan stok, kekurangan barang saat permintaan tinggi, atau bahkan kehilangan produk karena tidak tercatat dengan baik.
Semua itu tentu berdampak langsung pada keuntungan dan kelangsungan usaha.
Mengelola inventori bukan sekadar mencatat jumlah barang masuk dan keluar, tapi juga menyusun sistem yang mampu memantau stok secara real-time, memperkirakan kebutuhan, serta mencegah pemborosan.
Berikut adalah strategi sederhana namun efektif yang bisa diterapkan oleh UMKM agar stok barang tetap terkendali dan bisnis berjalan lancar.
Mengapa Pengelolaan Inventori Penting untuk UMKM?
– Inventori yang tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan kerugian besar.
Misalnya, barang rusak karena terlalu lama disimpan, kehilangan penjualan karena stok habis, atau kesalahan pencatatan yang membuat keuangan tidak akurat.
– Pengelolaan stok yang rapi akan membantu:
– Menekan biaya operasional
– Menghindari penumpukan barang mati
– Menjamin ketersediaan produk saat dibutuhkan
– Mempercepat proses pelayanan
– Memberi data akurat untuk pengambilan keputusan
Tips Efektif Mengelola Inventori dan Stok Barang
1. Gunakan Sistem Pencatatan Digital
Mulailah meninggalkan pencatatan manual.
Gunakan aplikasi inventori sederhana yang bisa membantu Anda mencatat barang masuk, keluar, dan sisa stok secara otomatis.
Beberapa aplikasi UMKM bahkan tersedia gratis atau berbiaya rendah.
2. Terapkan Metode FIFO (First In First Out)
Barang yang lebih dulu masuk harus lebih dulu keluar, terutama untuk produk yang memiliki masa kedaluwarsa.
Metode ini penting untuk mencegah produk kadaluarsa menumpuk di gudang.
3. Lakukan Stok Opname Secara Berkala
Jadwalkan pengecekan stok fisik minimal sebulan sekali.
Bandingkan catatan digital dengan jumlah barang sebenarnya.
Temuan selisih bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki sistem.
4. Kategorikan Produk dengan Jelas
Pisahkan produk berdasarkan kategori, tanggal masuk, atau tingkat perputarannya (laku cepat vs laku lambat).
Ini memudahkan Anda saat melakukan pencatatan dan pengambilan barang.
5. Tetapkan Jumlah Minimum Stok
Setiap produk sebaiknya memiliki batas minimum.
Jika stok sudah mencapai batas tersebut, Anda bisa segera melakukan pengadaan ulang agar tidak kehabisan saat ada permintaan.
6. Cek Tren Penjualan
Gunakan data penjualan untuk memperkirakan kebutuhan stok.
Misalnya, jika produk A laris di akhir tahun, Anda bisa mempersiapkan stok lebih banyak di bulan-bulan sebelumnya.
7. Libatkan Tim
Jika Anda memiliki karyawan, pastikan mereka paham sistem inventori yang Anda terapkan.
Berikan pelatihan singkat tentang cara mencatat, menyusun, dan mengontrol stok agar semua berjalan seragam.
Pengelolaan inventori yang baik adalah fondasi penting dalam kelangsungan bisnis UMKM.
Dengan sistem yang tertata, Anda bisa menekan kerugian, mempercepat pelayanan, dan memastikan produk selalu tersedia saat dibutuhkan pelanggan.
Tidak perlu sistem rumit—yang penting konsisten, akurat, dan sesuai kebutuhan usaha Anda.***