Potret Buruh Tebu Kediri: Senyum Saat Panen, Resah di Luar Musim

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 9 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Bagi para buruh tebang tebu di Kediri, musim panen menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu.

Selama periode Mei hingga September, mereka bisa bekerja setiap hari karena kemarau mendukung panen berlangsung tanpa hambatan.

Dalam kurun waktu empat bulan tersebut, rata-rata upah yang diterima berkisar Rp70.000 hingga Rp100.000 per hari, tergantung luas lahan dan jumlah tebu yang berhasil dipanen.

Sumiati, salah seorang buruh asal Desa Bulusuba, Kecamatan Pare, mengaku selalu menantikan masa panen.

Ia menyebutkan bahwa musim kemarau ibarat berkah yang mampu memberikan pemasukan tetap setiap hari.

Menurutnya, bekerja sebagai buruh panen memang melelahkan, tetapi hasil yang diperoleh cukup membantu menopang kebutuhan keluarga.

Kebahagiaan itu sayangnya tidak berlangsung lama.

Baca Juga :  Harga Cabai di Kediri Anjlok Lagi, Petani Mulai Rugi Meski Pasokan Stabil

Setelah masa panen dan tanam berakhir, para buruh kembali menghadapi kenyataan pahit: kehilangan pekerjaan.

Sumiati mengungkapkan bahwa selama delapan bulan di luar musim tebu, ia harus mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ia pun memilih menjadi buruh cuci di rumah-rumah tetangga.

Pekerjaan ini dilakukan bukan hanya untuk menutupi biaya sehari-hari, tetapi juga untuk menyambung kehidupan di tengah ketiadaan penghasilan dari sektor pertanian tebu.

Sumiati menegaskan bahwa kondisi tersebut seringkali membuat para buruh musiman berada dalam situasi sulit, terutama karena kebutuhan dapur tidak pernah berhenti meski pekerjaan terbatas.

Selain masalah ketidakpastian pekerjaan, faktor usia juga menjadi tantangan tersendiri.

Sumiati mengaku tubuhnya kini semakin renta, sehingga tenaga yang ia miliki tak sekuat dulu.

Baca Juga :  Kriteria Akademik KIP Kuliah 2026: Syarat Lengkap untuk Lolos Seleksi Bantuan Pendidikan

Keinginan untuk memiliki usaha sendiri pun muncul, agar ia tidak selalu bergantung pada musim panen.

Dengan usaha mandiri, ia berharap bisa memperoleh penghasilan yang lebih rutin dan stabil.

Harapan sederhana ini sejatinya juga dirasakan oleh banyak buruh tebu lainnya. Mereka membutuhkan akses pelatihan, modal, dan dukungan pemerintah agar dapat beralih atau menambah sumber penghasilan.

Sektor usaha kecil menengah, misalnya, bisa menjadi jalan keluar untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga petani musiman.

Kisah Sumiati hanyalah satu dari ribuan cerita buruh tebang tebu di Jawa Timur. Peran mereka sangat vital dalam rantai pasok gula, namun kesejahteraan masih jauh dari kata memadai.

Upah harian yang diterima memang cukup besar saat panen, tetapi hanya berlangsung beberapa bulan, sehingga tidak mampu menjamin kestabilan ekonomi keluarga sepanjang tahun.

Baca Juga :  Harga Cabai Rawit Stabil, Pasokan dan Permintaan Tetap Tinggi di Pasar Induk Pare Kediri

Penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk menaruh perhatian pada kelompok pekerja musiman ini.

Program pemberdayaan, diversifikasi lapangan kerja, hingga perlindungan sosial perlu diperluas agar buruh tebang tebu tidak lagi terjebak dalam siklus pendapatan musiman yang penuh ketidakpastian.

Dengan langkah nyata tersebut, senyum para buruh tebu saat musim panen diharapkan tidak berubah menjadi keresahan saat musim berganti.

Mereka berhak atas kehidupan yang lebih layak, seiring kontribusi besar yang diberikan pada sektor pertanian Indonesia.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Panduan Lengkap Cara Skrining Kesehatan BPJS Secara Online
Panduan Persiapan Lengkap Sebelum Membuat Akun SSCASN 2025
Panduan Lengkap Cek Status Mahasiswa Aktif di PDDIKTI Secara Online
Syarat Lengkap Mengubah Faskes BPJS Kesehatan: Panduan Terbaru untuk Peserta
Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar Keputran Surabaya Jelang Nataru Dipicu Faktor Cuaca
Program PAJU Dorong BUMDes Pasongsongan Jadi Inkubator Bisnis Berbasis Potensi Lokal
Citimall Tuban Siap Beroperasi: Pemkab Tekankan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal dan Ruang UMKM
Kriteria Akademik KIP Kuliah 2026: Syarat Lengkap untuk Lolos Seleksi Bantuan Pendidikan

Berita Terkait

Wednesday, 10 December 2025 - 14:00 WIB

Panduan Lengkap Cara Skrining Kesehatan BPJS Secara Online

Wednesday, 10 December 2025 - 12:00 WIB

Panduan Persiapan Lengkap Sebelum Membuat Akun SSCASN 2025

Wednesday, 10 December 2025 - 10:00 WIB

Panduan Lengkap Cek Status Mahasiswa Aktif di PDDIKTI Secara Online

Wednesday, 10 December 2025 - 08:13 WIB

Syarat Lengkap Mengubah Faskes BPJS Kesehatan: Panduan Terbaru untuk Peserta

Tuesday, 9 December 2025 - 20:00 WIB

Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar Keputran Surabaya Jelang Nataru Dipicu Faktor Cuaca

Berita Terbaru

Berita

Panduan Lengkap Cara Skrining Kesehatan BPJS Secara Online

Wednesday, 10 Dec 2025 - 14:00 WIB

Berita

Panduan Persiapan Lengkap Sebelum Membuat Akun SSCASN 2025

Wednesday, 10 Dec 2025 - 12:00 WIB