Remote Working: Dampaknya terhadap Model Bisnis Tradisional

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 7 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Remote working atau kerja jarak jauh semakin menjadi fenomena global yang memengaruhi cara bisnis beroperasi.

Jika dulu kehadiran fisik di kantor dianggap wajib, kini banyak perusahaan menyadari bahwa produktivitas tidak selalu ditentukan oleh lokasi.

Pandemi COVID-19 menjadi pemicu percepatan tren ini, namun setelah kondisi berangsur normal, pola kerja jarak jauh tetap bertahan dan bahkan berkembang.

Bagi banyak karyawan, fleksibilitas yang ditawarkan remote working menjadi nilai tambah.

Mereka bisa mengatur ritme kerja sesuai kebutuhan pribadi tanpa harus terikat pada ruang kantor.

Perubahan budaya kerja ini tentu berdampak besar terhadap model bisnis tradisional yang sebelumnya sangat bergantung pada sistem tatap muka.

Dampak pada Model Bisnis Tradisional

Beralihnya sebagian besar aktivitas kerja ke ruang digital memaksa perusahaan yang masih mengandalkan model bisnis lama untuk beradaptasi.

Baca Juga :  Feedback Pelanggan Sebagai Peluang Emas Meningkatkan Bisnis

Misalnya, perusahaan yang sebelumnya membutuhkan gedung besar untuk menampung karyawan kini mulai mempertimbangkan pengurangan biaya operasional dengan menyewa ruang kantor lebih kecil atau bahkan sepenuhnya beralih ke virtual office.

Selain itu, bisnis yang mengandalkan interaksi fisik, seperti perbankan konvensional atau ritel tradisional, kini perlu memperkuat layanan berbasis digital.

Jika tidak segera menyesuaikan, mereka berisiko ditinggalkan konsumen yang semakin terbiasa dengan layanan online.

Peluang dalam Era Digital

Meski membawa tantangan, remote working juga membuka peluang bisnis baru.

Perusahaan teknologi informasi, penyedia layanan cloud, platform komunikasi virtual, hingga coworking space menjadi pihak yang diuntungkan.

Permintaan terhadap perangkat lunak kolaborasi, keamanan data, dan manajemen produktivitas terus meningkat.

Selain itu, bisnis kecil dan menengah kini bisa lebih mudah bersaing dengan perusahaan besar.

Dengan memanfaatkan sistem kerja jarak jauh, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk infrastruktur fisik, tetapi tetap mampu mengakses talenta global dengan biaya yang lebih efisien.

Baca Juga :  Legalitas Bisnis Online: Fondasi Penting untuk Keamanan dan Kepercayaan Konsumen

Perubahan Pola Konsumsi dan Layanan

Tren kerja jarak jauh juga memengaruhi pola konsumsi masyarakat.

Peningkatan aktivitas dari rumah mendorong permintaan terhadap layanan berbasis digital, seperti e-commerce, logistik, hingga layanan hiburan online.

Perusahaan yang mampu memahami pergeseran kebutuhan konsumen ini bisa memanfaatkannya untuk menciptakan model bisnis yang lebih relevan.

Di sisi lain, sektor yang bergantung pada pertemuan tatap muka, seperti pariwisata bisnis atau restoran sekitar perkantoran, harus menemukan cara baru untuk mempertahankan eksistensinya.

Inovasi produk dan strategi pemasaran kreatif menjadi kunci agar tetap relevan.

Strategi Adaptasi Perusahaan

Agar tetap bertahan di tengah perubahan, perusahaan perlu menyusun strategi adaptasi yang jelas.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

Baca Juga :  Memulai Usaha Tanpa Modal Besar? Ini Rahasianya!

Digitalisasi Proses Kerja – Mengintegrasikan teknologi dalam aktivitas bisnis harian.

Fokus pada Efisiensi Biaya – Mengurangi pengeluaran untuk infrastruktur fisik dan mengalihkannya pada investasi digital.

Peningkatan Skill Karyawan – Memberikan pelatihan teknologi agar SDM siap menghadapi perubahan.

Diversifikasi Model Bisnis – Menambah layanan digital untuk melengkapi penawaran tradisional.

Remote working bukan lagi sekadar tren sementara, melainkan transformasi permanen yang mengubah wajah dunia kerja.

Model bisnis tradisional yang kaku dan terlalu bergantung pada kehadiran fisik kini ditantang untuk berinovasi.

Bagi perusahaan yang mampu beradaptasi, peluang di era digital terbuka semakin lebar.

Sebaliknya, bisnis yang menolak perubahan berisiko kehilangan relevansi.

Pada akhirnya, fleksibilitas, inovasi, dan digitalisasi menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dampak remote working terhadap model bisnis tradisional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Harga Cabai Rawit Merah di Kediri Terus Merangkak Naik, Pasokan Menipis
Pentingnya Branding Digital untuk Memenangkan Persaingan Pasar
Big Data dan AI: Senjata Rahasia Perusahaan Besar dalam Membuat Keputusan Bisnis
Tren E-Commerce 2025: Strategi Adaptasi Pebisnis di Tengah Pertumbuhan Pesat
Transformasi Digital UMKM: Strategi Bertahan dan Berkembang di Era Modern
Transformasi Menuju Negara Industri: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stabil 5 Persen
Masa Depan Freelance dan Remote Work: Tren Kerja Fleksibel di Era Digital
Industri Kreatif Digital: Motor Penggerak Ekonomi di Era Teknologi

Berita Terkait

Sunday, 7 September 2025 - 21:00 WIB

Harga Cabai Rawit Merah di Kediri Terus Merangkak Naik, Pasokan Menipis

Sunday, 7 September 2025 - 14:00 WIB

Pentingnya Branding Digital untuk Memenangkan Persaingan Pasar

Sunday, 7 September 2025 - 11:00 WIB

Big Data dan AI: Senjata Rahasia Perusahaan Besar dalam Membuat Keputusan Bisnis

Sunday, 7 September 2025 - 09:00 WIB

Tren E-Commerce 2025: Strategi Adaptasi Pebisnis di Tengah Pertumbuhan Pesat

Sunday, 7 September 2025 - 07:00 WIB

Transformasi Digital UMKM: Strategi Bertahan dan Berkembang di Era Modern

Berita Terbaru

Berita

Kemeriahan Maulid Nabi di Sampang, Membawa Berkah Ekonomi

Sunday, 7 Sep 2025 - 19:38 WIB

Berita

Harga Gabah di Jombang Naik Lagi, Petani Tersenyum Lega

Sunday, 7 Sep 2025 - 19:29 WIB