UMKMJATIM.COM – Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pelaku UMKM adalah mencampur keuangan pribadi dengan keuangan usaha.
Awalnya terlihat sepele — ambil sedikit modal untuk belanja rumah tangga, atau pakai uang hasil jualan untuk keperluan pribadi.
Tapi lama-lama, hal ini bisa membuat keuangan bisnis kacau dan sulit berkembang.
Mengapa penting sekali memisahkan uang pribadi dan usaha, serta cara disiplin yang bisa diterapkan mulai sekarang, bahkan untuk usaha kecil sekalipun.
Kenapa Harus Dipisahkan?
1. Agar Tahu Keuntungan Usaha yang Sebenarnya
Jika keuangan tercampur, Anda tidak akan tahu apakah usaha Anda benar-benar untung atau tidak.
Bisa jadi hasil penjualan terlihat besar, tapi setelah dipakai belanja pribadi, kas usaha malah kosong.
2. Memudahkan Pencatatan dan Evaluasi
Keuangan yang rapi memudahkan Anda membuat laporan keuangan sederhana.
Dari sana, Anda bisa melihat perkembangan usaha dan membuat keputusan yang lebih akurat.
3. Mempermudah Akses Modal atau Pinjaman
Jika suatu saat ingin mengajukan pinjaman ke bank atau investor, mereka pasti akan melihat keuangan bisnis.
Jika tidak ada pemisahan yang jelas, usaha Anda akan dianggap tidak profesional.
4. Menghindari Konflik Internal (Jika Berpartner)
Jika Anda menjalankan usaha dengan pasangan atau teman, mencampur uang pribadi dan bisnis bisa memicu salah paham, bahkan pertengkaran.
Cara Disiplin Memisahkan Keuangan Usaha dan Pribadi
1. Buka Rekening Khusus Usaha
Langkah pertama yang paling praktis adalah membuat rekening bank terpisah khusus untuk usaha.
Gunakan rekening ini untuk menerima pembayaran, membayar biaya operasional, dan menyimpan laba usaha.
2. Tentukan Gaji untuk Diri Sendiri
Walaupun Anda pemilik usaha, tetap perlakukan diri Anda sebagai karyawan.
Tentukan gaji bulanan yang wajar, dan gunakan gaji itu untuk keperluan pribadi — bukan langsung ambil dari kas usaha.
3. Gunakan Aplikasi Pencatatan Keuangan
Aplikasi seperti BukuWarung, BukuKas, atau bahkan Excel bisa membantu Anda mencatat pemasukan dan pengeluaran secara terpisah antara pribadi dan bisnis.
4. Jangan Campur Pembayaran Konsumen dan Pribadi
Misalnya, jika menerima pembayaran lewat e-wallet, jangan campur dengan e-wallet pribadi Anda.
Pisahkan akun bisnis agar tidak bingung menghitung transaksi.
5. Evaluasi Keuangan Rutin
Luangkan waktu minimal seminggu sekali untuk melihat laporan keuangan bisnis.
Ini akan membiasakan Anda untuk melihat uang usaha sebagai aset terpisah, bukan tabungan pribadi.
Memisahkan keuangan pribadi dan usaha adalah langkah dasar namun krusial bagi keberhasilan UMKM.
Disiplin dalam mengelola keuangan akan membantu Anda memahami posisi usaha secara nyata, mencegah kerugian tak terlihat, dan membuka peluang untuk tumbuh lebih profesional.
Ingat: jika uang tercampur, maka masalah pribadi bisa ikut menenggelamkan usaha Anda.***