UMKMJATIM.COM – Koperasi Mandiri Jaya Satu yang berlokasi di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, mendapat dukungan penting dari Bank Indonesia melalui pemberian bantuan geomembran.
Bantuan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi yang diinisiasi oleh Bank Indonesia guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil produksi garam masyarakat.
Penyerahan secara resmi dilakukan pada Selasa, 2 Juli 2025, dan turut dihadiri oleh berbagai pihak.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain perwakilan dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur,
Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gapura, pengurus koperasi, serta sejumlah anggota koperasi yang merupakan petani garam aktif di desa tersebut.
Geomembran yang diberikan merupakan bahan pelapis kolam atau petak kristalisasi garam, yang diketahui memiliki banyak manfaat dalam proses produksi.
Selain menjaga kebersihan garam dari kontaminasi tanah, geomembran juga terbukti dapat meningkatkan hasil panen dengan kualitas yang lebih tinggi dan proses yang lebih efisien.
Pihak koperasi menyambut antusias bantuan tersebut. Sekretaris Koperasi Mandiri Jaya Satu, Ida Syafriyani, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan Bank Indonesia.
Menurutnya, bantuan tersebut sangat dibutuhkan oleh petani garam lokal dalam menghadapi tantangan produksi, terutama dalam menjaga mutu dan meningkatkan kuantitas hasil panen.
Ida menyebut bahwa geomembran akan langsung dimanfaatkan oleh para anggota koperasi untuk mengoptimalkan lahan produksi garam mereka.
Ia berharap, dengan penggunaan teknologi tersebut, produktivitas garam di Desa Gersik Putih akan semakin meningkat dan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani lokal.
Ia juga menambahkan bahwa koperasi berkomitmen untuk terus mendampingi petani garam dalam menerapkan teknologi ini secara tepat guna.
Harapannya, selain meningkatkan hasil panen, kualitas garam dari Desa Gersik Putih juga dapat bersaing di pasar yang lebih luas, bahkan hingga menembus pasar ekspor.
Sementara itu, perwakilan dari Bank Indonesia menyatakan bahwa pemberian geomembran ini merupakan bagian dari misi besar untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah berbasis potensi lokal.
Bank Indonesia memandang sektor garam rakyat sebagai sektor strategis, terutama di wilayah pesisir seperti Sumenep, yang memiliki potensi besar dalam mendukung ekonomi kerakyatan.
Dengan adanya kolaborasi antara instansi pemerintah, lembaga keuangan, dan koperasi, diharapkan terbentuk ekosistem usaha garam yang lebih kuat, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Langkah ini juga menjadi upaya konkret dalam mendukung visi kemandirian pangan dan energi berbasis komunitas lokal.
Pemerintah daerah serta stakeholder lainnya diharapkan dapat terus memberikan pendampingan dan fasilitasi untuk pengembangan sektor garam rakyat, termasuk dalam hal akses permodalan, pelatihan teknis, dan pemasaran produk.***